Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Pilihan: Kamis, 7/8/2014

PERSEMBAHAN KEPADA CINTA YANG BERBELASKASIH
(Santa Theresia dari Lisieux, hal.148-149)

Tanggal 9 Juni tahun ini, pada pesta Tritunggal Mahakudus, saya dianugerahi rahmat untuk lebih baik dari sebelumnya memahami betapa Yesus rindu untuk dicintai. Saya ingat akan jiwa-jiwa yang menyerahkan dirinya kepada keadilan Tuhan sebagai korban tebusan bagi orang yang bersalah dengan menjatuhkan hukuman atas diri mereka sendiri. Bagi saya, korban itu nampaknya luhur dan perkasa, tetapi saya amat jauh dari itu untuk dapat merasa tertarik supaya berbuat demikian. “O Allahku, saya berseru dari dalam lubuk hatiku, apakah pada keadilan-Mu saja jiwa-jiwa yang menyerahkan diri sebagai korban? Bukankah cintaMU yang berbelas kasih juga membutuhkannya? Di mana-mana orang tidak mengakuinya dan menolaknya. Orang-orang kepada siapa Engkau mau mengatakannya berbalik kepada mahkluk-mahkluk ciptaan dan mencari kebahagiaan dalam kesenangan yang tak bernilai dan bukannya melepaskan dirinya dalam tanganMu serta menerima kasihMu yang tak berkesudahan.. O Allahku, apakah kasihMu yang diremehkan itu akan tetap tersembunyi dalam hatiMu? Bila Engkau menemukan orang yang menyerahkan dirinya kepada cintaMu sebagai korban bakaran, maka saya kira Engkau akan segera meluluhkan mereka. Saya kira bahwa Engkau akan merasa bahagia sebab Engkau tak usah menghalangi gelombang kemesraan di dalam Engkau... Bila keadilanMu yang hanya meliputi dunia sudah cukup dipuaskan, betapa lebih besar kerinduan kerahiman CintaMu yang menjangkau sampai ke surga untuk mengorbankan jiwa-jiwa... O Yesusku, semoga saya menjadi korban yang berbahagia, korban bakaran yang hancur luluh oleh api kasih ilahiMu!...”

Muder terkasih, anda mengijinkan saya untuk mempersembahkan diriku atas cara demikian kepada Allah yang baik. Anda tahu, aliran atau lebih tepat samudera rahmat macam mana yang membanjiri jiwaku... Ah, semenjak hari bahagia itu saya seakan-akan diresapi dan diliputi Cinta. Seakan-akan kerahiman cinta membaharui saya setiap saat, membersihkan jiwaku dan tidak meninggalkan bekas dosa lagi. Saya lalu tidak dapat merasa takut sedikit pun akan api penyucian. Saya tahu bahwa dari diriku sendiri saya tidak punya jasa apa-apa untuk memasuki tempat penyilihan itu, sebab hanya jiwa-jiwa saleh diperkenankan masuk ke sana, tetapi saya tahu juga bahwa Yesus tidak dapat menginginkan derita yang sia-sia untuk kita dan bahwa Dia tidak mencurahkan keinginan yang kini kurasakan, bila Dia tidak ingin memenuhinya.

O betapa jalan cinta itu penuh sukacita!... Betapa saya mau membaktikan diri untuk selalu dengan pasrah yang ikhlas melaksanakan kehendak Allah!...

Muder terkasih, inilah semuanya yang dapat kuceriterakan tentang hidup Thérésé kecilmu. Dari pandangan anda sendiri anda tahu lebih baik siapa Thérésé itu dan apakah yang telah diperbuat Yesus baginya. Anda juga tidak akan kurang senang hati terhadap saya karena riwayat hidup membiaraku ini sangat dipersingkat.

Bagaimanakah “Kisah Bunga putih mungil” ini akan berakhir? Apakah si bunga mungil ini akan dipetik pada usianya yang segar, atau dipindahkan ke pantai seberang? Saya tidak tahu. Tetapi saya yakin bahwa kerahiman Allah yang baik akan senantiasa menyertai dia. Bahwa Allah tak akan berhenti memberkati ibu yang telah menyerahkan dia kepada Yesus. Kegembiraannya takkan berkesudahan bahwa dia telah menjadi sekuntum bunga pada mahkotanya! Dan untuk selama-lamanya dia bersama ibu terkasih ini akan menyanyikan lagu baru Cintakasih...

DOA PENUTUP
Allah yang mahabaik, Engkau telah menyediakan anugerah ilahi yang tak kelihatan bagi orang yang mencintai Engkau. Curahkanlah api cintaMu kedalam hati kami. Semoga kami mencintai Engkau dalam segala hal melebihi segala-galanya dan menikmati janjiMu, yang melampaui segala keinginan. Demi Yesus Ktristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber Buku:
Theresia Dari Lisieux – AKU PERCAYA AKAN CINTA KASIH ALLAH
Diterjemahkan oleh: Biarawati Karmel Bajawa
Imprimatur: Mgr. Donatus Djagom, SVD – Uskup Agung Ende, Ndona, 1 Agustus 1984
Nihil Obstat: P.H. Djawa SVD, Ende, 28 Juli 1984


Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.

=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14

www.brevirharian.blogspot.com www.facebook.com/brevirharian

Link Harian

Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian

Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian

Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?

Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.