Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Selasa, 21 Juli 2020

Selasa, 21 Juli 2020
Pekan Biasa XVI – O Pekan IV
Hari Biasa (H)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.

MADAH 

Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat

Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan

Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian

Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus. Amin


PENDARASAN MAZMUR

Ant. 1                  Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.

Mazmur 101 (102)                Doa dalam pembuangan

Allah menghibur kita dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)

I

Tuhan, dengarkanlah doaku, *
semoga seruanku sampai kepadaMu.

Janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku,*
pada hari kesesakanku.

Dengarkanlah aku pada hari aku berseru,*
bersegeralah menjawab aku.

Sebab hari hidupku lenyap bagaikan asap,*
tulangku membara seperti perapian.

Hatiku layu seperti rumput yang hangus, *
dan aku menjadi mangsa dewa maut.

Rahangku nyeri karena mengigil ketakutan,*
aku tinggal tulang  berbungkus kulit.

Aku kesepian seperti burung undan di padang gurun,*
seperti burung hantu di puing-puing.

Aku tak dapat tidur dan merasa seperti burung pipit,*
yang sepanjang hari bertengger sendirian di atas atap.

Musuhku menghina aku,*
lawanku mempermainkan daku.

Abu kumakan sebagai santapan,*
dan minumanku kucampur dengan air mata.

Karena amarah dan murkaMu,*
Engkau mengangkat dan membanting aku.

Hari hidupku bagaikan bayangan yang menghilang,*
dan aku menjadi layu seperti rumput.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 1                  Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan,

Ant. 2                  Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.

II

Tetapi Engkau, ya Tuhan, Engkau bersemayam dari sediakala, *
dan takhtaMu bertahan sepanjang segala masa.

Engkau akan bangkit untuk mengasihani Sion, †
sebab sudah waktunya untuk merelai dia, *
sungguh, saatnya telah tiba.

Sebab para hambaMu amat sayang akan batu-batunya,*
mereka terharu melihat puing-puingnya.-

Kemudian para bangsa akan menjunjung tinggi namaMu, ya Tuhan,*
dan semua raja akan mengakui kemuliaanMu.

Sebab Engkau akan membangun Sion kembali *
dan menampakkan diri dengan mulia.

Engkau akan mendengarkan doa orang yang telantar, *
Engkau tidak menolak permohonan mereka.

Hendaknya ini dituliskan bagi anak cucu kita,*
supaya angkatan yang akan datang memuji Tuhan:

“Tuhan memandang dari gunungNya yang kudus,*
Ia memperhatikan bumi dari surga.

Ia mendengarkan keluhan orang tawanan *
dan membebaskan orang yang dihukum mati.

Semoga nama Tuhan dimaklumkan di Sion *
dan pujianNya diperdengarkan di Yerusalem;

bila para bangsa daang berkumpul bersama raja mereka *
untuk beribadat kepada Tuhan.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 2                  Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.

Ant. 3                  Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu, (M.P. Alleluya).

III

Tuhan melumpuhkan tenagaku dengan kekuatanNya,*
Ia memperpendek masa kejayaanku.

Aku berdoa: “Ya Allahku, †
jangan aku Kaupanggil di tengah hidupku,*
sedangkan tahun-tahunMu berlangsung turun temurun.”

Di zaman purbakala Engkau meletakkan dasar bumi,*
dan langit adalah buatan tanganMu.

Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya menjadi usang seperti pakaian.

Engkau mengubah mereka seperti orang berganti pakaian,*
dan mereka hilang lenyap.

Tetapi Engkau tetap sama,*
dan tahun-tahunMu tidak berakhir.

Anak cucu hambaMu akan hidup dengan aman,*
dan keturunan mereka tetap tinggal di hadiratMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Ant. 3                  Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu, (M.P. Alleluya).


BACAAN
Ayb. 13:13 – 14:6
Ayb 13:13  Diam! Aku hendak bicara, apapun yang akan terjadi atas diriku!

Ayb 13:14  Dagingku akan kuambil dengan gigiku, dan nyawaku akan kutatang dalam genggamku.

Ayb 13:15  Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela peri lakuku di hadapan-Nya.

Ayb 13:16  Itulah yang menyelamatkan aku; tetapi orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya.

Ayb 13:17  Dengarkanlah baik-baik perkataanku, perhatikanlah keteranganku.

Ayb 13:18  Ketahuilah, aku menyiapkan perkaraku, aku yakin, bahwa aku benar.

Ayb 13:19  Siapa mau bersengketa dengan aku? Pada saat itu juga aku mau berdiam diri dan binasa.

Ayb 13:20  Hanya janganlah Kaulakukan terhadap aku dua hal ini, maka aku tidak akan bersembunyi terhadap Engkau:

Ayb 13:21  jauhkanlah kiranya tangan-Mu dari padaku, dan kegentaran terhadap Engkau janganlah menimpa aku!

Ayb 13:22  Panggillah, maka aku akan menjawab; atau aku berbicara, dan Engkau menjawab.

Ayb 13:23  Berapa besar kesalahan dan dosaku? Beritahukanlah kepadaku pelanggaran dan dosaku itu.

Ayb 13:24  Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?

Ayb 13:25  Apakah Engkau hendak menggentarkan daun yang ditiupkan angin, dan mengejar jerami yang kering?

Ayb 13:26  Sebab Engkau menulis hal-hal yang pahit terhadap aku dan menghukum aku karena kesalahan pada masa mudaku;

Ayb 13:27  kakiku Kaumasukkan ke dalam pasung, segala tindak tandukku Kauawasi, dan rintangan Kaupasang di depan tapak kakiku?

Ayb 13:28  Dan semuanya itu terhadap orang yang sudah rapuh seperti kayu lapuk, seperti kain yang dimakan gegat!"

Ayb 14:1    "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.

Ayb 14:2    Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.

Ayb 14:3    Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu, dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?

Ayb 14:4    Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!

Ayb 14:5    Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,

Ayb 14:6    hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat, sehingga ia seperti orang upahan dapat menikmati harinya.


=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal XLIX – TENTANG RINDU AKAN HIDUP KEKAL DAN BETAPA BANYAK ANUGERAH YANG DIJANJIKAN KEPADA MEREKA YANG TELAH BERJUANG

6. Akan tetapi, anak-Ku, ingatlah akan buah dari segala susah payahmu, akan lekas berakhirnya semua itu, dan akan hadiahnya yang sangat besar; maka engkau tidak akan merasa sangat susah, melainkan akan memperoleh hiburan yang sungguh kuat dalam penderitaanmu. Sebab, sebagai pengganti akan kerelaanmu sekarang untuk mengabaikan kehendakmu sendiri dalam hal-hal yang begitu remeh, di surga akan senantiasa terkabul segala kehendakmu. Sebab, di sana engkau mendapat segala sesuatu yang engkau kehendaki dan apa saja yang dapat engkau inginkan. Di sana engkau akan memiliki segala yang baik, tanpa rasa takut akan kehilangan milik itu. Di sana kehendakmu akan senantiasa bersatu dengan kehendak-Ku, dan engkau tidak akan menghendaki sesuatu di luar itu, ataupun sesuatu untukmu sendiri. Di sana tidak ada orang yang akan menentang kamu, yang akan mengeluh mengenai kamu, yang akan menganggu kamu, atau sesuatu yang akan merintangi kamu; tetapi apa yang engkau ingin, akan ada seketika itu juga, dan akan memuaskan serta memenuhi seluruh perasaanmu. Di sana Aku akan memberi kehormatan padamu sebagai ganti hinaan yang telah engkau derita. Pakaian pesta akan Kuberikan sebagai ganti kesusahan, dan untuk menggantikan tempatmu yang rendah, akan Kusediakan takhta dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya. Di sanalah terkumpul buah-buah ketaatan, dan kesusahanmu dalam menjalankan mati raga akan berubah menjadi kegembiraan, dan ketaatan yang penuh rendah hati akan dimahkotai dengan kemuliaan.

=====


DOA PENUTUP
Tuhan, Engkaulah kekuatan bagi orang yang berharap kepadaMu. Indahkanlah permohonan kami, orang yang lemah ini, sebab tanpa Engkau kami tak sanggup berbuat apa-apa. Maka bantulah kami senantiasa dengan rahmatMu. Semoga kami berusaha mematuhi perintah-perintahMu dan menyenangkan hatiMu, baik dengan kehendak maupun dengan perbuatan kami. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
•       Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
•       Menerima Komuni Kudus;
•       Berdoa Lima Puluhan Rosario;
•       Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia

Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris  mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.