Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Alternatif: Selasa, 7 April 2020

Selasa, 7 April 2020

12.00 – 13.00
JAM PERTAMA - SENGSARA DI SALIB DAN KATA-KATA PERTAMA

DOA PERSIAPAN AWAL SETIAP JAM-NYA

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk kewajiban-kewajibanku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…


JAM PERTAMA - SENGSARA DI SALIB DAN KATA-KATA PERTAMA 

“Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan!”
Yesus-ku yang tersalib, aku melihat Engkau di salib sebagai tahkta kejayaan di dalam tindakan mengatasi segalanya bagi semua hati, dan menarik mereka begitu sungguhnya kepada Diri-Mu sehingga setiap orang merasakan kuasa super-kemanusiaan-Mu. Alam, ketakutan akan kesalahan yang begitu besar, tersungkur di hadapan-Mu dan menunggu di dalam kesenyapan untuk sebuah kata dari-Mu untuk memberikan-Mu penghormatan dan untuk membuat kuasa-Mu diketahui. Matahari yang menangis menarik cahayanya, tak sanggup akan pemandangan kesakitan yang sedemikian. Neraka merasakan teror dan menunggu dengan senyap. Sehingga, semuanya sunyi senyap. Bunda-Mu yang terpaku dan orang-orang-Mu yang beriman semuanya membisu dan kaku melihat pemandangan kesakitan yang mengerikan itu yang mengoyakkan dan menggeserkan kemanusiaan-Mu, dan sunyi senyap menunggu sebuah kata dari-Mu. Kemanusiaan-Mu itu sendiri yang terbaring di dalam samudera kesakitan diantara kejang-kejang yang mengerikan di dalam sengsara, senyap, sehingga ditakutkan bahwa dari satu nafas ke nafas-Mu yang berikutnya Engkau akan mati.

Apakah yang lainnya? Orang-orang Yahudi yang jahat dan para algojo kejam yang baru saja menghina Engkau, mengejek Engkau dan menyebut Engkau penipu dan penjahat, dan dua penjahat yang tadinya menghujat Engkau, semuanya terdiam dan terdiam bodoh. Mereka dipenuhi penyesalan. Dan jika mereka mencoba mengeluarkan kata-kata hinaan, hal itu mati di bibir-bibir mereka. Namun menembus ke dalam Engkau, aku melihat bahwa cinta bergelora, menyesakkan-Mu dan Kau tak sanggup menadahnya. Didorong oleh Cinta-Mu yang menyiksa Engkau lebih daripada kesakitan itu sendiri, dengan suara keras dan menggerakkan hati, Engkau berbicara sebagai Engkau adalah Tuhan. Sekarang mengarahkan tatapan mata-Mu ke surga dan berteriak:

 “Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan!”

Dan sekali lagi Engkau diam, tenggelam dalam kesakitan-kesakitan yang tak terdengar.

Yesus yang tersalib, apakah cinta yang sedemikian besar adalah mungkin? Ya, setelah begitu banyak kesakitan dan hinaan, kata-kata pertama-Mu adalah pengampunan, dan Engkau memohonkan ampun kepada Bapa untuk dosa yang sedemikian banyaknya. Ya, Engkau membuat kata-kata ini turun ke hati setiap orang yang telah berdosa, dan Engkaulah yang pertama yang menawarkan pengampunan. Tetapi betapa banyak yang menolaknya, dan tidak menerimanya! Cinta-Mu kemudian menjadi begitu fanatik karena Engkau rindu mengampuni dan memberikan cium damai bagi setiap orang! Ketika Neraka mendengar kata-kata-Mu, Neraka gemetar dan menyadari Engkau adalah Tuhan. Tercengang, alam dan setiap orang menyadari Ke-Ilahian-Mu dan Cinta-Mu yang tak terpadamkan, dan dengan diam menunggu sejauh mana hal itu akan berlalu. Tidak hanya Suara-Mu, tetapi juga Darah-Mu dan Luka-luka-Mu menangis pada setiap hati yang telah berdosa:

 “Datanglah pada pelukan-Ku, sebab Aku mengampunimu. Dan memateraikan pengampunan pada harga Darah-Ku!”

O Yesus-ku yang lembut mengulangi kata-kata ini lagi kepada setiap pendosa di dunia. Memohon pengampunan bagi setiap orang. Memakai jasa-jasa Darah-Mu yang paling berharga bagi mereka. O Yesus yang baik, terus meredakan Keadilan Ilahi bagi setiap orang; dan memberikan rahmat bagi mereka yang perlu mengampuni orang lain, namun merasa tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya. Yesus-ku yang tersalib, Pujaan-ku, selama 3 jam sengsara yang pahit ini, Engkau ingin memenuhi segalanya. Saat Engkau berada di salib di dalam diam, aku melihat bahwa di dalam Diri-Mu Engkau ingin memuaskan Bapa dalam segalanya. Engkau bersyukur kepada-Nya bagi setiap orang, memuaskan setiap orang, dan mengampuni setiap orang. Engkau memohon rahmat agar tidak seorang pun akan melakukan pelanggaran terhadap-Mu lagi. Dan untuk memperoleh ini dari Bapa, Engkau melihat kembali seluruh Hidup-Mu sekejap dari saat Engkau dikandung sampai Nafas terakhir-Mu. Yesus-ku, cinta yang tak berkesudahan, bersama dengan Engkau, Bunda-mu yang tak terhiburkan, Santo Yohanes dan para wanita kudus, biarlah aku juga melihat kembali seluruh hidupku. Yesus-ku terkasih, aku berterimakasih kepada-Mu untuk begitu banyak duri-duri yang telah menusuk Kepala-Mu yang patut disembah, untuk tetesan-tetesan Darah yang tertumpah dari sana, untuk pukulan-pukulan yang Kauterima di Kepala-Mu dan untuk rambut yang telah dijambak dari Kepala-Mu.

Aku berterimakasih kepada-Mu untuk semua kebaikan yang telah Kaulakukan dan telah Kau-peroleh bagi setiap orang, untuk cahaya dan inspirasi baik  yang telah Engkau berikan kepada kami dan segala waktu dimana Engkau telah mengampuni dosa-dosa pikiran, kesombongan, keangkuhan dan harga diri kami. O Yesus-ku, aku mohon pengampunan di dalam nama setiap orang, untuk waktu-waktu dimana kami telah memahkotai Engkau dengan duri-duri, untuk semua tetesan Darah yang tertumpah dari Kepala Maha Kudus-Mu, dan bagi semua waktu dimana kami tidak menanggapi inspirasi-inspirasi-Mu. Untuk semua kesakitan yang Kauderita, O Yesus yang baik, aku berdoa pada-Mu untuk memperoleh rahmat bagi kami agar tidak berbuat dosa pikiran lagi.

Lebih jauh lagi, aku berniat untuk mempersembahkan pada-Mu segala sesuatu yang telah Engkau derita di dalam Kepala Maha Kudus-Mu untuk memberikan kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka menggunakan kepandaian mereka secara baik.

Laudate Dominum omnes gentes, laudate Eum omnes populi. Quoniam confirmata est super nos misericordia Ejus, et veritas Domini manet in aeternum. Gloria Patri….**

(**Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. (Mazmur 116:1-2)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti…)

O Yesus-ku, aku menyembah Mata Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu untuk semua airmata dan tetesan Darah yang telah mengalir daripadanya, karena tusukan kejam duri-duri itu, untuk segala waktu dimana Engkau dibenci, dan untuk hinaan dan olok-olok yang telah Kauterima selama sengsara-Mu. Aku mohon pengampunan bagi semua yang menggunakan pandangan mereka untuk melakukan pelanggaran terhadap Engkau dan mengamuk pada-Mu. Dengan kesakitan-kesakitan yang telah Kauderita di dalam Mata Maha Kudus-Mu, aku berdoa pada-Mu untuk memberikan rahmat agar tak seorang pun melakukan pelanggaran lagi terhadap Engkau melalui pandangan jahat. Aku juga berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu segala sesuatu yang telah Engkau sendiri derita di dalam Mata Maha Kudus-Mu untuk memberikan pada-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan para mahkluk jika saja mata mereka tertuju hanya kepada surga dan Ke-Ilahian dan kepada-Mu, O Yesus-ku.

Aku menyembah Telinga Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu untuk semua yang telah Engkau derita saat di Kalvari, ketika para algojo memekakkan telinga-Mu dengan teriakan dan hinaan. Aku memohon pengampunan-Mu di dalam nama setiap orang, untuk semua pembicaraan jahat yang didengarkan oleh para mahkluk. Aku berdoa kepada-Mu untuk membuka telinga-telinga semua manusia pada kebenaran abadi dan pada suara-suara rahmat, sehingga tidak seorang pun akan melakukan pelanggaran terhadap Engkau lagi dengan indera pendengarannya. Aku juga berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu segalanya yang telah Kauderita pada indera pendengaran Maha Kudus-Mu, untuk memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka menggunakan indera ini dengan manfaat yang kudus. O Yesus-ku, aku menyembah dan mencium Wajah Maha Kudus-Mu. Aku berterimakasih kepada-Mu untuk semua yang telah Kauderita dari ludahan, tamparan dan hinaan dan untuk semua waktu dimana Engkau diinjak-injak oleh musuh-musuh-Mu.

Aku memohon pengampunan di dalam nama semua orang, untuk waktu dimana para mahkluk lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Untuk tamparan-tamparan ini dan untuk ludahan ini, aku berdoa agar Ke-Ilahian-Mu dikenal, dipuji dan dimuliakan oleh semua orang. Sungguh, O Yesus-ku, aku berniat untuk berkeliling dunia sendiri, dari timur ke barat dan dari utara ke selatan, untuk menyatukan suara semua mahkluk dan mengubahnya menjadi lebih banyak lagi tindakan pujian, cinta dan penyembahan. O Yesus-ku, aku bahkan berniat untuk membawa hati semua mahkluk kepada-Mu agar Engkau dapat melebur di dalam cahaya, kebenaran, cinta dan belas kasih setiap orang pada Keilahian Pribadi-Mu. Dan sementara Engkau mengampuni setiap orang, aku berdoa pada-Mu untuk tidak lagi mengijinkan siapapun melakukan pelanggaran terhadap Engkau, bahkan dengan harga darahku, jika ini mungkin.

Akhirnya, aku berniat untuk mempersembahkan kepada-Mu semua yang telah Kauderita pada Wajah Maha Kudus-Mu, untuk memberikan segala kemuliaan yang seharusnya diberikan para mahkluk pada-Mu seandainya tak seorang pun lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau. Aku menyembah Mulut Maha Kudus-Mu, dan aku berterimakasih kepada-Mu untuk rintihan awal-Mu, untuk semua susu yang telah merawat-Mu, untuk semua kata-kata yang telah Kauucapkan, untuk cium-cium membara yang Kauberikan pada Bunda Maha Kudus-Mu, untuk makanan yang telah Kaumakan, untuk kepahitan empedu, untuk dahaga membara yang Kauderita di salib dan untuk doa-doa yang Kaunaikkan kepada Bapa. Aku mohon Engkau mengampuni semua gumaman, pembicaraan jahat dan duniawi dan semua hujatan yang diucapkan para mahkluk. Aku ingin mempersembahkan kepada-Mu ajaran-ajaran Kudus-Mu di dalam pemulihan bagi pembicaraan-pembicaraan buruk mereka. Aku ingin mempersembahkan kepada-Mu penyesalan akan indera pengecap-Mu di dalam pemulihan bagi tindakan rakus mereka, Engkau meresap ke dalam doa di dalam pemulihan bagi ketersesatan dan ketidakpedulian orang-orang.

Lebih jauh lagi, aku ingin menyatukan mulut kami dengan Mulut-Mu, untuk pemulihan bagi segalanya yang telah melakukan pelanggaran terhadap-Mu dengan menyalah-gunakan lidah-lidah mereka. Aku berniat untuk mempersembahkan pada-Mu segala yang telah Kauderita pada Mulut Maha Kudus-Mu, untuk memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka tidak lancang melakukan pelanggaran terhadap Engkau dengan indera pengecap dan penyalahgunaan lidah mereka.

O Yesus, aku menyembah Leher-Mu dan berterimakasih pada-Mu akan kesabaran mengagumkan dimana Engkau telah membiarkan Diri-Mu diikat, untuk ketak-terikatan yang sempurna dari segala ciptaan yang Kauajarkan kepada kami. Aku memohon pengampunan akan pelanggaran-pelanggaran yang Kau terima dari para mahkluk yang terikat dengan kenikmatan dunia ini dan aku mohon kepada-Mu untuk meminta setiap orang ketidak-terikatan dari hal-hal yang berasal dari bumi ini dan sebuah kesatuan yang sempurna dengan Kehendak-Mu.

Aku mempersembahkan saat awal Maha Murni Engkau dikandung di dalam pemulihan bagi mereka yang dikandung di dalam kesalahan; aku mempersembahkan keterkurungan-Mu di dalam rahim bunda-Mu bagi mereka yang peduli akan kesungguhan Kehendak-Mu; aku mempersembahkan Kehidupan-Mu bagi mereka yang membiarkan anak-anak mereka mati terhadap Rahmat daripada memberikan mereka hidup baru melalui Pembaptisan Kudus; dan bagi semua pembunuhan anak. Aku mempersembahkan masa kecil-Mu dan semua yang Kauderita di masa kecil-Mu, bagi mereka yang tidak mengijinkan anak-anak mereka mengenal-Mu, memuji-Mu dan mencintai-Mu, sehingga mereka mungkin akan sungguh-sungguh mengenal Engkau dan mencintai Engkau. Aku mempersembahkan kehidupan-Mu yang tersembunyi di dalam pemulihan bagi pertikaian keluarga, bagi kemunafikan banyak orang yang tampaknya mengasihi Engkau, namun dari dalam melakukan pelanggaran terhadap Engkau.

Dan aku mempersembahkan kehidupan-Mu di padang gurun di dalam pemulihan bagi tindakan-tindakan tidak taat pada Gereja, bagi penghinaan yang ditunjukkan terhadap puasa, terhadap aturan dan Sakramen-sakramen. Aku mempersembahkan kehidupan-Mu di muka umum di dalam pemulihan jika ada para imam yang tidak memenuhi tugas pelayanan mereka dengan niat-niat jujur, untuk kotbah dan Sakramen-sakramen yang diberikan di dalam semangat bagi kepentingan diri sendiri, penuh cinta diri dan harga diri sendiri, dan juga pemulihan bagi semua pelanggaran yang Kauterima dari otoritas pemerintah. Aku mempersembahkan para beriman-Mu untuk memulihkan kekurangan kami, penyerahan Diri-Mu yang sempurna kepada Bapa bagi kesalahan kami menanggapi Rahmat, syukur-Mu di dalam pemulihan untuk waktu-waktu dimana kami tidak bersyukur pada banyak keuntungan tak terhingga daripada-Mu.

O Yesus, aku bersyukur pada-Mu untuk segalanya; dan di dalam nama setiap orang, aku menaikkan bagi-Mu himne syukur abadi dan tak terhingga. O Yesus-ku, aku berniat untuk mempersembahkan segala yang telah Kauderita di dalam Pribadi Maha Kudus-Mu, untuk memberikan Engkau segala kemuliaan yang seharusnya diberikan para mahkluk seandainya mereka mengikuti teladan kehidupan-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu, O Yesus, untuk segala yang Kauderita pada Punggung Maha Kudus-Mu, untuk semua cambukan yang Kauterima, untuk semua luka yang Kauijinkan pada Tubuh Maha Kudus-Mu, dan untuk semua Darah yang Kautumpahkan. Di dalam nama setiap orang, aku memohon pengampunan bagi semua waktu dimana mereka melakukan pelanggaran terhadap Engkau dengan kenikmatan gelap dan jahat, dan dengan cinta pada kenyamanan.

Aku mempersembahkan pada-Mu kesakitan-Mu saat Engkau didera di tiang untuk melakukan pemulihan terhadap semua dosa yang dilakukan dengan semua indera, bagi cinta akan selera sendiri, kenikmatan yang tampak masuk akal, ego sendiri, dan semua kepuasan alami. Aku juga berniat untuk mempersembahkan pada-Mu segala sesuatu yang Kauderita pada punggung-Mu untuk memberikan pada-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika dalam segalanya mereka berusaha untuk hanya memuaskan Engkau dan berlindung di dalam bayang perlindungan Ilahi-Mu. O Yesus, aku mencium Kaki kiri-Mu. Aku bersyukur kepada-Mu untuk semua langkah yang Kauambil pada saat hidup fana-Mu, dan bagi semua waktu yang melelahkan anggota tubuh-Mu untuk mencari jiwa-jiwa untuk dibawa pada Hati-Mu. O Yesus-ku, untuk ini, aku mempersembahkan kepada-Mu semua perbuatan, langkah dan gerak, dengan niat untuk melakukan pemulihan bagi-Mu bagi semuanya dan bagi semua orang. O Yesus-ku, aku mempersembahkan kepada-Mu semua langkah, tindakan dan gerakan-ku untuk pemulihan bagi segalanya dan bagi semua orang.

Aku mohon Engkau mengampuni mereka yang tidak bertindak dengan niat yang benar. Aku menyatukan tindakan-tindakanku dengan tindakan-tindakan-Mu, untuk menjadikannya Ilahi. Menyatukan semua karya yang Kaulakukan dengan kemanusiaan Maha Kudus-Mu, aku mempersembahkannya kepada-Mu untuk memberikan kepada-Mu semua kemuliaan yang seharusnya dilakukan oleh semua mahkluk jika saja mereka berkarya dengan cara yang kudus dan dengan niat yang benar.

O Yesus-ku, aku mencium kaki kanan-Mu, dan aku bersyukur kepada-Mu untuk segala sesuatu yang Kauderita dan tetap Kauderita untuk kami, khususnya pada jam ini dimana Engkau bergantung pada salib. Aku bersyukur kepada-Mu untuk karya yang membuat-Mu sengsara dimana paku-paku berkarya di dalam luka-luka-Mu, yang bahkan lebih merobek lagi karena beban Tubuh Maha Kudus-Mu. Aku mohon Engkau mengampuni semua pemberontakan dan ketidak-taatan yang dilakukan oleh para mahkluk. Aku mempersembahkan pada-Mu kesakitan-kesakitan kaki Maha Kudus-Mu di dalam pemulihan bagi pelanggaran-pelanggaran ini, dan untuk memberikan semua kemuliaan pada-Mu jika saja para mahkluk tertuju pada-Mu di dalam segalanya.

O Yesus-ku, aku mencium kaki kiri Maha Kudus-Mu. Aku bersyukur untuk semua yang telah Kauderita bagiku, dan untuk semua waktu dimana Engkau menenangkan Keadilan Ilahi dengan memuaskan setiap orang. Aku meminta pengampunan-Mu untuk kapanpun saat aku gagal untuk mempersembahkan Diri-Ku untuk memberikan-Mu kepuasan dan semua kemuliaan yang seharusnya dilakukan oleh para mahkluk. Aku mempersembahkan kepada-Mu segala yang Kaulakukan di dalam kehidupan fana-Mu dengan gerakan-gerakan tangan kiri ini.

Aku mencium tangan kanan-Mu, dan aku bersyukur untuk semua kebaikan yang telah Engkau lakukan dan terus Kaulakukan bagi semua orang. Dengan cara yang khusus, aku bersyukur bagi karya-karya penciptaan, penebusan dan pengudusan. Di dalam nama setiap orang, aku memohon pada-Mu untuk mengampuni kami di setiap waktu kami tidak bersyukur akan segala yang telah Engkau berikan pada kami, dan bagi begitu banyak karya yang tidak kami lakukan dengan niat yang benar. Di dalam pemulihan untuk pelanggaran-pelanggaran ini, dan untuk memberikan-Mu semua kemuliaan yang seharusnya diberikan oleh para mahkluk jika saja mereka menanggapi semua keuntungan ini, aku berniat untuk mempersembahkan pada-Mu semua kesempurnaan dan kekudusan karya-karya-Mu.

O Yesus-ku, aku mencium Hati Maha Kudus-Mu, dan aku bersyukur kepada-Mu untuk semua yang telah Kauderita, hasrat-Mu dan penuh semangat dilakukan karena cinta bagi setiap orang dan bagi masing-masing secara khususnya. Aku mohon Engkau mengampuni begitu banyak hasrat jahat dan kenikmatan dan kecenderungan yang buruk. O Yesus, ampunilah begitu banyak orang yang lebih menginginkan cinta para mahkluk daripada Cinta-Mu. Untuk memberikan pada-Mu kemuliaan yang telah mereka tolak dari-Mu, aku mempersembahkan segalanya yang telah Hati-Mu yang paling patut disembah telah kerjakan dan terus kerjakan.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Yesus diangkat pada salib dan dibiarkan tergantung di atas bumi. Apakah kita mencoba hidup lepas dari dunia, dari para mahkluk, dan dari segala keduniawian? Segalanya harus bertemu untuk membentuk Salib dimana kita berikan diri kita dan biarkan tertahan, seperti Yesus, menjauhkan diri dari segala sesuatu yang merupakan milik bumi sehingga orang lain tidak menjadi terikat pada kita. Dan kita akan mengambil tempat Yesus; dan bila para mahkluk ingin memberikan kita paku dan siksaan, kita akan merapatkannya di dalam hati kita dan akan menerimanya sebagai bagian dari salib kita. Jika keadaan-keadaan, ketidak-nyamanan, atau ijin dari Kehendak Ilahi menempatkan kita hampir bersentuhan dengan selera-selera keduniawian yang palsu, kita harus menolak semuanya. Selama kita tidak menikmatinya, kita tidak akan turun dari Salib, tetapi tetap berjaga sehingga hati kita hanya akan mengambil bagian dan selalu ada pada Salib Yesus.

Yesus-ku yang menderita tidak memiliki tempat berbaring kecuali Salib dan tidak ada kenyamanan kecuali Luka-luka dan hinaan-hinaan yang Kauterima. Apakah cinta kita pada Yesus begitu kuat sehingga kita menemukan istirahat kita di dalam penderitaan-penderitaan? Berdoa, menderita, dan segalanya harus kita lakukan menyatu di dalam Luka-luka Yesus untuk merasakan sentuhannya, dan melebur di dalam Darah-Nya, tidak mencari kenyamanan lainnya selain kesakitan-Nya. Dan bila para mahkluk menghibur kita, kita harus menerimanya sebagai sebuah penghiburan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan, bukan oleh seorang mahkluk, sehingga hati kita tidak akan merasa asing akan apapun, walaupun masih bersyukur kepada mereka yang menghibur kita di dalam cara yang kudus. Kemudian Luka-luka Yesus akan menjadi milik kita dan Darah-Nya akan terus menerus berkarya di dalam kita untuk mendadani kita. Dengan demikian, kita akan menarik rahmat-rahmat apapun yang kita inginkan bagi diri kita sendiri juga bagi keselamatan jiwa-jiwa.

Dengan memiliki tetesan Darah Yesus di dalam hati kita, jika kita bersalah karena kelemahan, kita akan memohon Yesus agar Ia tidak mengijinkan kita ternoda di Hadirat-Nya, tetapi membersihkan kita dengan Darah-Nya dan tetap menjaga kita bersama Dia. Jika merasa lemah, kita akan memohon kepada Yesus untuk membiarkan jiwa kita menyeruput Darah-Nya untuk mengembalikan kekuatan kita. Darah yang patut disembah ini akan mengalir terus antara Yesus dan kita, menuntun kita selalu sesuai dengan-Nya.

Yesus-ku yang manis berdoa bagi para algojo-Nya; sungguh, Dia bahkan mengampuni mereka. Apakah kita membuat doa Yesus menjadi doa kita sendiri yang secara terus-menerus mengampuni para pendosa di hadapan Bapa dan memohon belas kasih-Nya bagi mereka, bahkan bagi mereka yang telah melakukan pelanggaran terhadap kita? Ketika kita berdoa, bekerja dan berjalan, kita tidak boleh melupakan jiwa-jiwa malang yang akan menghembuskan nafas terakhir mereka. Marilah bawa mereka kepada doa-doa dan cium-cium Yesus untuk membantu dan menghibur mereka. Dengan tangan-tangan kita, marilah kita menopang jiwa-jiwa mereka dan menempatkan mereka di dalam pelukan Yesus.

Biarlah kita bersama mereka di dalam hati kita, berbicara tentang cinta dimana Yesus menunggu mereka di dalam Tanah Air Surgawi. Pendeknya, kita akan menjadi sebuah senyum di tengah-tengah kepahitan mereka, dan akan berusaha agar mereka terbang kepada Yesus. Kita akan berkata kepada Yesus:
“Yesus-ku yang kucintai, aku mengirimkan Engkau buah dari Darah-Mu dan cinta-Mu. Janganlah menolak jiwa-jiwa ini, tetapi bagi cinta akan Diri-Mu mohon terimalah mereka di dalam Tanah Air Surgawi.

Yesus-ku, dari Luka-luka-Mu aku berharap untuk menarik kekuatan untuk mengulangi Kehidupan-Mu di dalamku. Dengan cara ini, aku akan dapat berdoa dan memperolehkan bagi setiap orang kebaikan yang telah Kaulakukan sendiri.

DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.







No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.