Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Sabtu, 3 Maret 2018


Sabtu, 3 Maret 2018
PEKAN II PRAPASKAH – O PEKAN II
HARI BIASA PEKAN II PRAPASKAH (U)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad

Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan

Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama

Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Ingatlah akan daku, ya Tuhan, datanglah menyelamatkan daku

Mazmur 105 (106)
Semuanya ini dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu zaman akhir telah tiba (1 Kor 10,11)

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.

Siapa sanggup mewartakan keperkasaan Tuhan*
dan memperdengarkan segala pujianNya?

Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum,*
yang melakukan keadilan setiap waktu!

Ingatlah akan daku, ya Tuhan,*
demi kemurahanMu yang berlimpah-limpah.

Datanglah menyelamatkan daku,*
supaya aku menikmati kebahagiaan orang pilihanMu.

Semoga aku bergembira bersama dengan umatMu *
dan berbangga atas milik pusakaMu.-

Kami telah berdosa seperti leluhur kami,*
kami bersalah dan berbuat jahat.

Sesudah ke luar dari Mesir,†
leluhur kami lupa akan karyaMu yang agung,*
dan tidak ingat akan kasih setiaMu yang berlimpah.

Sesudah menyeberangi Laut Merah,*
mereka memberontak melawan Allah yang mahatinggi.

Padahal Allah telah menyelamatkan mereka demi namaNya *
untuk memperkenalkan keperkasaanNya.

Ia telah menghardik laut dan mengeringkannya,†
Ia telah menghantar mereka melalui dasar laut *
seperti melalui padang gurun.

Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan musuh *
dan membebaskan mereka dari pasukan Mesir.

Musuh mereka terpelanting oleh empasan ombak,*
tak seorangpun berhasil meloloskan diri.

Waktu itu mereka percaya akan sabda Allah *
dan menyanyikan lagu pujian bagiNya.

Tetapi mereka segera lupa akan karya Tuhan,*
bahkan tidak peduli akan nasihatNya.

Mereka bersungut-sungut di gurun pasir *
dan mencobai Allah di padang belantara.

Tetapi Allah memenuhi permintaan mereka *
dan mengenyahkan kelaparan mereka.

Mereka cemburu kepada Musa di perkemahan,*
dan kepada Harun yang disucikan Tuhan.

Maka terbukalah bumi dan menelan Datan,*
menimbuni Abiran dan kawan-kawannya.

Api menjolak  memangsa golongannya,*
nyalanya menghanguskan kaum pemberontak.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Ingatlah akan daku, ya Tuhan, datanglah menyelamatkan daku

Antifon
Jagalah jangan sampai engkau lupa akan perjanjian Tuhan Allahmu.

Mereka membuat anak lembu di gunung Horeb *
dan bersembah sujud kepada patung tuangan.

Mereka menukar Tuhan mereka yang mulia *
dengan arca seekor sapi pemakan rumput.

Mereka lupa akan Allah, penyelamat mereka,*
yang telah melakukan perbuatan agung di Mesir,

karya yang mengagumkan di tanah Kham,*
perbuatan dahsyat di tepi Laut Merah.

Maka Allah memutuskan untuk memusnahkan mereka,*
seandainya tidak dicegah Musa, hambaNya yang terpilih.

Sebab Musa mengantara di hadapan Tuhan,*
jangan sampai amarahNya membinasakan mereka.

Kemudian mereka menolak tanah yang dijanjikan *
dan tidak percaya akan firmanNya.

Mereka menggerutu di perkemahan*
dan enggan mendengarkan suara Tuhan.

Maka Allah mengepalkan tangan terhadapa mereka*
untuk menghancurkan mereka di padang gurun,

untuk menghamburkan benih mereka di antara bangsa-bangsa*
dan mencerai beraikan mereka di berbagai negeri.

Mereka menundukkan diri kepada dewa Baal Peor *
dan mengikuti perjamuan untuk berhala yang mati.

Dengan demikian mereka membangkitkan amarah Tuhan,*
sehingga timbullah bencana di antara mereka.

Lalu tampillah Pinehas dan menjadi penengah,*
maka berhentilah malapetaka itu.

Karena itu ia dipandang sebagai orang berjasa,*
turun temurun, untuk selama-lamanya.-

mereka menggusarkan Tuhan dekat air Meriba,*
sehingga Musa menanggung rugi karena kesalahan mereka.

Sebab mereka memahitkan hatinya,*
sehingga ia terlanjur dalam ucapannya.

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Jagalah jangan sampai engkau lupa akan perjanjian Tuhan Allahmu.

Antifon
Selamatkanlah kami, ya Tuhan, dan himpunkanlah kami dari antara para bangsa.

Bangsa Israel tidak mau memusnakan para bangsa,*
seperti yang diperintahkan Tuhan.

Mereka bercampur dengan para bangsa *
dan mengikuti adat-istiadat mereka.

Mereka beribadat kepada berhala bangsa kafir *
yang menjadi perangkap bagi mereka.

Mereka menyerahkan putera-puteri mereka *
menjadi kurban bagi roh-roh jahat.

Mereka menumpahkan darah yang tak bersalah,*
darah putera-puteri mereka

yang mereka kurbankan kepada berhala Kanaan,*
sehingga tanah pusaka mereka dinodai darah.

Mereka menajiskan diri dengan perbuatannya *
dan berzinah karena tingkah lakunya.

Maka berkobarlah amarah Tuhan terhadap umatNya,*
dan Ia muak terhadap milik pusakaNya.

Tuhan menyerahkan mereka  ke dalam tangan para bangsa,*
sehingga musuh berkuasa atas mereka.

Para lawan menindas mereka,*
merendahkan mereka di bawah kekuasaannya.

Berulang  kali Tuhan , melepaskan umatNya,†
tetapi mereka sudah mencandu  kejahatan *
dan runtuh karena kedurhakaannya.

Namun Tuhan memperhatikan kesusahan mereka *
dan mendengarkan jeritan umatNya.

Ia ingat akan perjanjianNya dengan mereka *
dan membimbing mereka dalam kasih setiaNya yang berlimpah.

Ia menganugerahi mereka rahmat yang tiada taranya *
di hadapan segala lawan mereka.

Selamatkanlah kami, ya Tuhan, Allah kami,*
Dan himpunkanlah kami dari antara para bangsa,

Supaya kami bersyukur kepadaMu, ya Allah yang kudus *
Dan berbangga atas keagunganMu yang terpuji.

Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*
Sekarang dan selama-lamanya. Amin

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Selamatkanlah kami, ya Tuhan, dan himpunkanlah kami dari antara para bangsa.

BACAAN
Ul. 32:48-52; 34:1-12
Ul 32:48    Pada hari itulah juga TUHAN berfirman kepada Musa:

Ul 32:49    "Naiklah ke atas pegunungan Abarim, ke atas gunung Nebo, yang di tanah Moab, di tentangan Yerikho, dan pandanglah tanah Kanaan yang Kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya,

Ul 32:50    kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kaunaiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, kakakmu, sudah meninggal di gunung Hor dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya?

Ul 32:51    oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel.

Ul 32:52    Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel."

Ul 34:1       Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan,

Ul 34:2       seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat,

Ul 34:3       Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar.

Ul 34:4       Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."

Ul 34:5       Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN.

Ul 34:6       Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.

Ul 34:7       Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.

Ul 34:8       Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu.

Ul 34:9       Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Ul 34:10    Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,

Ul 34:11    dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,

Ul 34:12    dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal L – BAGAIMANA ORANG YANG TAK BERPENGHIBURAN HARUS MENYERAHKAN DIRI KEPADA TUHAN

3. Bapa yang adil dan yang selalu patut dipuji-puji, tibalah saat pencobaan bagi hamba-Mu. Bapa yang penuh cinta kasih, patutlah hamba-Mu sekarang ini menderita sesuatu untuk-Mu. Bapa yang abadi, yang patut disembah, tibalah saatnya yang telah Engkau ketahui sejak semula bahwa hamba-Mu secara lahir jatuh sebentar; tetapi dalam batin selalu tetap tinggal di samping-Mu. Bahwa ia agak dihina dan diremehkan dan dalam pandangan orang sebagai orang yang hina-dina, tidak lagi mempunyai kekuatan sedikit pun juga; bahwa ia menjadi remuk-redam karena hawa nafsu dan penyakit-penyakit, agar ia diperkenankan bangkit kembali bersama Engkau dalam fajar cahaya baru dan dimuliakan di surga. Bapa yang kudus, demikianlah putusan dan kehendak-Mu; dan seperti apa yang Engkau perintahkan, sudahlah itu terjadi.


DOA PENUTUP
Ya Allah, di dunia ini kami sudah Kauperkenankan menjalani hidup surgawi. Semoga terangMu membimbing kami seumur hidup, hingga akhirnya kami memasuki cahayaMu yang abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.