Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Bacaan Alternatif & Devosi: 04.00 – 05.00


YESUS DI TENGAH-TENGAH PARA PRAJURIT (+ 13 menit)

--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya, untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku, murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------

DOA PERSIAPAN AWAL

O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan renungan Jam ini.

Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.

Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.

Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa. Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU. Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…

YESUS DI TENGAH-TENGAH PARA PRAJURIT

Hidup-ku yang paling manis, Yesus, ketika tidur, melekat pada Hati-Mu, aku sering merasakan tusukan duri yang menusuk Hati-Mu yang Maha Kudus. Ingin bangun bersama Engkau hingga Engkau paling tidak memiliki satu orang yang memperhatikan kesakitan-Mu dan merasakan belas kasih bagi-Mu, aku melekat semakin erat lagi di Hati-Mu; dan merasakan tusukan-tusukan-Mu semakin nyata, aku terbangun. Apakah yang kulihat? Apakah yang kulihat? Aku akan menyembunyikan-Mu di dalam hatiku untuk mempersembahkan diriku di tempat-Mu dan menerima pada diriku rasa sakit yang sedemikian buruk, penghinaan dan ejekan yang sedemikian besar. Hanya Cinta-Mu yang dapat menahan amukan-amukan itu. Yesus-ku yang paling sabar, apakah yang Kauharapkan dari orang-orang yang tidak berperikemanusiaan itu!

Sekarang aku melihat mereka mengolok-olok Engkau. Mereka memenuhi Wajah-Mu dengan ludahan tebal, dan cahaya mata-Mu yang indah menjadi kabur karenanya. Kemudian meneteskan aliran airmata bagi keselamatan kami, Engkau menyeka mata-Mu dari ludahan itu. Tetapi kejahatan hati mereka tidak mampu melihat cahaya mata-Mu sehingga mereka memenuhinya kembali dengan ludahan.

Yang lainnya semakin nekat berbuat jahat, membuka mulut-Mu yang termanis dan mengisinya dengan ludahan yang menjijikkan sampai pada dimana mereka sendiri merasa mual. Dan karena ludahan itu akhirnya keluar dan muncul kembali di Wajah Agung-Mu dan kemanisan-Mu yang melampaui manusia, mereka gemetar dan merasa malu pada diri mereka sendiri. Agar merasa lebih bebas, mereka menutup mata-Mu dengan kain kasar, agar dapat leluasa, tidak terikat pada Pribadi-Mu yang patut disembah. Kemudian mereka memukuli-Mu tanpa belas kasihan; mereka menyeret-Mu; mereka menginjak Engkau di bawah kaki mereka; mereka mengulangi pukulan-pukulan dan tamparan-tamparan pada Wajah-Mu dan kepala-Mu, mencakar Engkau, menjambak rambut-Mu dan mendorong-Mu dari satu sisi ke sisi lainnya.

Yesus, Cinta-ku, hatiku tidak sanggup melihat Engkau kesakitan sedemikian rupa. Engkau ingin aku menyaksikan segalanya, padahal aku lebih ingin menutup mataku untuk menghindar melihat pemandangan yang begitu menyedihkan itu yang mampu mengoyakkan hati setiap dada. Tetapi Cinta-Mu memaksaku untuk memperhatikan apa yang terjadi pada-Mu. Aku melihat Engkau tidak mengeluarkan suatu nafas dimana Engkau tidak mengeluarkan satu katapun untuk membela Diri-Mu; Engkau berada di dalam tangan para prajurit ini seperti barang tak berharga, dan mereka dapat melakukan apa saja terhadap Engkau. Dan saat aku melihat mereka lompat menginjak Tubuh-Mu, aku takut Engkau akan mati di bawah kaki mereka.

Kebaikan-ku dan Segalanya bagiku, kesedihan yang kurasakan bagi kesakitan-Mu sangatlah besar sehingga aku ingin berteriak begitu kencangnya agar terdengar sampai ke dalam Surga, dan memanggil Bapa, Roh Kudus dan semua para malaikat; dan di sini di bumi, dari satu sisi ke sisi lainnya, memanggil pertama-tama Mama yang manis, dan semua jiwa yang mencintai Engkau agar membentuk suatu lingkaran di sekeliling-Mu, hingga kami dapat mencegah para prajurit kurang ajar itu mendekati Engkau untuk menghina-Mu dan menyiksa-Mu lagi. Bersama Engkau, kami akan melakukan pemulihan bagi berbagai macam dosa yang dilakukan sepanjang malam, terutama bagi dosa  yang dilakukan sepanjang malam hari para pribadi Sakramental-Mu, oleh mereka yang merupakan anggota-anggota sekte, juga bagi semua dosa dari jiwa-jiwa yang tidak tinggal setia terhadap cobaan malam.

Yesus-ku yang terhina, aku melihat para prajurit mabuk dan kelelahan, ingin beristirahat. Hati-ku yang lemah tertekan dan tercambuk oleh semua kesakitan-Mu, tidak ingin tinggal sendiri bersamamu dan merasa ingin ditemani oleh yang lainnya lagi.

Ya, Bunda-ku yang lembut, jadilah engkau temanku yang tak terpisahkan. Aku menggenggam tangan ke-ibu-anmu dan menciumnya seraya memohon engkau menguatkan aku dengan berkatmu. Saat bersama kita merangkul Yesus, biarlah kita menyandarkan kepala kita pada Hati-Nya yang bersedih untuk menghibur-Nya. O Yesus, bersama bunda Maria aku mencium Engkau dan memberkati Engkau. Dan sekarang bunda, aku akan tidur, di dalam tidur akan cinta pada Hati-Mu yang patut disembah.


RENUNGAN DAN PRAKTEK

Pada jam ini, Yesus berdiri di tengah para prajurit dengan niat yang tenang dan tak gentar. Sebagai Tuhan, Ia menderita semua penganiayaan yang dilakukan oleh para prajurit dan melihat mereka dengan Cinta yang begitu besar sehingga tampaknya Ia mengundang mereka untuk menyebabkan kesakitan yang lebih besar lagi.

Apakah aku terus setia saat menghadapi sengsara yang terus-menerus, ataukah aku mengeluh, menjadi tergoncang dan kehilangan damai – damai itu adalah kedamaian hati yang diperlukan bagi Yesus untuk tinggal di dalam aku dengan gembira?

Ketabahan adalah kebajikan yang memampukan seseorang melihat apakah Tuhan benar memerintah di dalamnya. Jika kebajikan itu sungguh asli, kita akan tabah di dalam pencobaan-pencobaan, dengan kekonsistenan yang tak dapat berubah. Hanya dengan ketabahan seperti inilah yang dapat mengkomunikasikan damai pada kita. Semakin kita tabah di dalam melakukan kebaikan, di dalam penderitaan dan di dalam bekerja, semakin kita meningkatkan ruang di sekitar kita dimana Yesus mengkomunikasikan rahmat-rahmat-Nya. Jadi, bila kita gagal untuk konsisten, ruang kita akan terbatasi dan Yesus hanya akan memiliki sedikit ruang atau tidak ada ruang sama sekali untuk bergerak. Namun bila kita tetap tabah dan terus-menerus, Yesus akan mendapatkan banyak ruang dan Ia akan mendapatkan topangan dan bantuan di dalam kita – Ia akan menemukan sebuah tempat untuk meningkatkan rahmat-Nya.

Jika kita ingin Yesus terkasih beristirahat di dalam kita, marilah kita mengelilingi-Nya dengan ketabahan yang sama yang telah Ia menangkan bagi keselamatan jiwa-jiwa kita. Terbela dengan sikap hati seperti ini, Ia akan tinggal di dalam hati kita untuk beristirahat dengan manis.

Yesus menatap dengan cinta kepada mereka yang memperlakukan-Nya dengan buruk. Apakah aku menatap dengan cinta yang sama pada mereka yang melakukan pelanggaran terhadap aku? Apakah cinta yang kutunjukkan pada mereka begitu kuatnya hingga seperti sebuah suara yang kuat melebur hati mereka, hingga mempertobatkan mereka pada Yesus?

Yesus-ku, Cinta yang tak terbatas, berikanlah aku cinta ini dan biarlah setiap kesakitan yang kuderita menuntun jiwa-jiwa kepada-Mu.


DOA SYUKUR DI SETIAP JAM

Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku memberkati-Mu.”

Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”

Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.

Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.

Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.

O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di dalam Engkau.


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.