Selasa, 29 Oktober 2019
Pekan Biasa XXX – O Pekan II
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Serahkanlah
nasibmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak, (M.P. Alleluya)
Mazmur 36 (37) Nasib orang jahat dan orang jujur
Berbahagialah
yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah (Mat 5,5)
I
Jangan cemburu terhadap orang jahat, *
jangan iri hati terhadap orang yang
berbuat curang.
Sebab mereka cepat layu seperti bunga
*
dan lisut seperti rumput hijau
Percayalah kepada Tuhan dan berbuatlah
baik, †
tinggallah dalam tanah yang diberikan
Tuhan *
dan nikmatilah kemakmurannya.
Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan,*
Ia akan meluluskan keinginan hatimu.
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,*
percayalah kepadaNya, dan Ia akan
bertindak.
Ia akan menampakkan kejujuranmu
bagaikan matahari *
dan ketulusanmu bagaikan siang yang
terang benderang.
Nantikanlah Tuhan dan berharaplah padaNya,
†
janganlah cemburu terhadap orang yang
mujur,*
yang berhasil dalam tipu muslihatnya.
Hentikanlah amarahmu dan jangan
membalas dendam,*
janganlah cemburu, karena tak ada
gunanya.
Sebab orang jahat akan ditumpas,*
sedangkan orang yang berharap pada Tuhan
akan mewarisi tanah pusaka.
Sebentar lagi orang jahat lenyap,*
biarpun dicari, ia tiada lagi.
Tetapi orang yang rendah hati akan
mewarisi tanah pusaka *
dan menikmati kesejahteraan yang
berlimpah-limpah.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Serahkanlah
nasibmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak, (M.P. Alleluya)
Ant. 2 Jauhilah
kejahatan dan berbuatlah baik, supaya engkau hidup selama-lamanya, (M.P. Alleluya)
II
Orang jahat menyimpan rencana busuk
terhadap orang jujur *
dan mengertakkan giginya terhadap dia.
Tetapi Tuhan menertawakan dia, *
karena melihat bahwa ajalnya sudah
dekat.
Orang jahat menghunus pedang dan
melenturkan busur †
untuk menjatuhkan orang kecil dan
miskin,*
untuk membunuh orang yang hidup jujur.
Pedang mereka akan menikam dadanya
sendiri,*
dan busur mereka akan dipatahkan.
Lebih baik kemiskinan orang jujur *
daripada kemakmuran orang kaya yang
jahat.
Sebab harta benda orang jahat akan
dihancurleburkan,*
tetapi orang jujur akan ditopang
Tuhan.
Tuhan menjamin penghidupan orang
jujur,*
milik pusaka mereka tak akan binasa.
Mereka takkan layu di musim kemarau,*
di waktu kelaparan mereka tetap
makmur.
Tetapi orang jahat akan menemui
kegagalan, †
dan para musuh Tuhan akan binasa
seperti rumput yang dimakan api,*
bagaikan asap mereka lenyap dalam
sekejap mata.
Orang berdosa meminjam dan tidak
mengembalikan,*
tetapi orang jujur memberi dengan
murah hati.
Orang yang diberkati Tuhan akan
mewarisi tanah pusaka,*
tetapi yang dikutukNya akan binasa.
Tuhan meneguhkan langkah manusia,*
Ia membimbingnya di jalan yang aman.
Bila tersandung, ia takkan jatuh,*
sebab Tuhan memegang tangannya.
Dari umur muda sampai hari tua †
belum pernah kulihat orang jujur
terlantar *
ataupun anaknya mengemis.
Ia selalu memberi pinjaman dengan
murah hati,*
dan anak cucunya akan menerima berkat.
Jauhilah kejahatan dan berbuatlah
baik,*
supaya engkau hidup selama-lamanya.
Sebab Tuhan cinta pada orang jujur *
dan tak pernah meninggalkan
sahabatNya.
Orang jujur akan terjamin
selama-lamanya,*
tetapi keturunan orang jahat akan
ditumpas.
Orang jujur ajan mewarisi tanah pusaka
*
dan akan mendiaminya selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Jauhilah
kejahatan dan berbuatlah baik, supaya engkau hidup selama-lamanya, (M.P. Alleluya)
Ant.3 Berharaplah
pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya, (M.P.
Alleluya)
III
Mulut orang jujur menuturkan
kebijaksanaan,*
dan lidahnya mengucapkan keadilan.
Hukum Allah disimpan dalam hatinya,*
dan langkahnya tidak goyah.
Orang jahat mengintai orang jujur *
dan mencari kesempatan untuk
membunuhnya.
Tetapi Tuhan tidak membiarkan orang
jujur ditangkap *
atau dijatuhi hukuman dalam
pengadilan.
Berharaplah pada Tuhan dan ikutilah
bimbinganNya, *
sebab Ia akan mengangkat engkau
menjadi ahliwaris tanah pusaka.
Bila orang jahat ditumpas,*
engkau akan bersorak-sorai.
Pernah kulihat seorang berdosa menjadi
makmur,*
ia berkembang bagaikan pohon yang
rindang;
tetapi kemudian ia hilang lenyap,
tidak berbekas,*
kucari-cari dia, tetapi tiada lagi.
Camkanlah, hai orang saleh,
perhatikanlah, hai orang jujur,*
sebab orang yang bersih mempunyai masa
depan.
Tetapi orang yang bernoda akan
ditumpas habis-habis,*
masa depan orang jahat akan runtuh
berantakan.
Keselamatan orang jujur berpangkal
pada Tuhan,*
Tuhan menguatkan mereka dalam
kesesakan.
Tuhan akan membebaskan dan
menyelamatkan mereka,*
Ia meluputkan mereka dari tangan orang
jahat.
Tuhan akan menjamin keamanan mereka,*
sebab mereka mencari perlindungan
padaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant.3 Berharaplah
pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya, (M.P.
Alleluya)
BACAAN
Yer. 36:1-10,21-32
Yer 36:1 Dalam tahun yang keempat pemerintahan
Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia,
bunyinya:
Yer 36:2 "Ambillah kitab gulungan dan tulislah
di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel,
Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak
zaman Yosia, sampai waktu ini.
Yer 36:3 Mungkin apabila kaum Yehuda mendengar
tentang segala malapetaka yang Aku rancangkan hendak mendatangkannya kepada
mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang
jahat itu, sehingga Aku mengampuni kesalahan dan dosa mereka."
Yer 36:4 Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria,
lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan itu langsung dari mulut Yeremia
segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya.
Yer 36:5 Pada suatu kali Yeremia memberi perintah
kepada Barukh: "Aku ini berhalangan, tidak dapat pergi ke rumah TUHAN.
Yer 36:6 Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi
membacakan perkataan-perkataan TUHAN kepada orang banyak di rumah TUHAN dari
gulungan yang kautuliskan langsung dari mulutku itu; kepada segenap orang
Yehuda yang datang dari kota-kotanya haruslah kaubacakannya juga.
Yer 36:7 Mungkin permohonan mereka sampai di hadapan
TUHAN dan mereka masing-masing bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu,
sebab besar murka dan kehangatan amarah yang diancamkan TUHAN kepada bangsa
ini."
Yer 36:8 Lalu Barukh bin Neria melakukan tepat
seperti yang diperintahkan kepadanya oleh nabi Yeremia untuk membacakan
perkataan-perkataan TUHAN dari kitab itu di rumah TUHAN. ?
Yer 36:9 Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan
Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah
memaklumkan puasa di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi
segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem. ?
Yer 36:10 Maka Barukh membacakan kepada segenap rakyat
perkataan Yeremia dari kitab itu, di rumah TUHAN, di kamar Gemarya anak
panitera Safan, di pelataran atas di muka pintu gerbang baru dari rumah TUHAN.
Yer 36:21 Raja menyuruh Yehudi mengambil gulungan itu,
lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya
kepada raja dan semua pemuka yang berdiri dekat raja.
Yer 36:22 Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan
raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di
perapian.
Yer 36:23 Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan
tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu
dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu
habis dimakan api yang di perapian itu.
Yer 36:24 Baik raja maupun para pegawainya, yang
mendengarkan segala perkataan ini, seorangpun tidak terkejut dan tidak
mengoyakkan pakaiannya.
Yer 36:25 Elnatan, Delaya dan Gemarya memang mendesak
kepada raja, supaya jangan membakar gulungan itu, tetapi raja tidak
mendengarkan mereka.
Yer 36:26 Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel,
Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap juru tulis Barukh dan
nabi Yeremia, tetapi TUHAN menyembunyikan mereka.
Yer 36:27 Sesudah raja membakar gulungan berisi
perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut Yeremia
itu, maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
Yer 36:28 "Ambil pulalah gulungan lain,
tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang
pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda.
Yer 36:29 Mengenai Yoyakim, raja Yehuda, haruslah
kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membakar gulungan ini dengan
berkata: Mengapakah engkau menulis di dalamnya, bahwa raja Babel pasti akan
datang untuk memusnahkan negeri ini dan untuk melenyapkan dari dalamnya manusia
dan hewan?
Yer 36:30 Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang
Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas
takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang
dan kena dingin di waktu malam.
Yer 36:31 Aku akan menghukum dia, keturunannya dan
hamba-hambanya karena kesalahan mereka; Aku akan mendatangkan atas mereka, atas
segala penduduk Yerusalem dan atas orang Yehuda segenap malapetaka yang
Kuancamkan kepada mereka, yang mereka tidak mau mendengarnya."
Yer 36:32 Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan
memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya
langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah
dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan
banyak perkataan seperti itu.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XXIII – HAL
MERENUNGKAN KEMATIAN
1. Tidak lama lagi
akan tamatlah riwayat hidup kita di dunia ini; maka baiklah kita selidiki,
bagaimana keadaan kita. Hari ini orang masih hidup, tetapi besok dia sudah
tidak ada lagi! Padahal, jika orang sudah lenyap dari pandangan umum, biasanya
juga lekas lenyap pula dari ingatan orang banyak. Oh, alangkah bodoh dan
kerasnya hati kita, yang hanya memikirkan keadaan sekarang dan tidak
bersiap-siap menghadapi waktu yang akan datang. Dalam segala perbuatan,
hendaknya kita bersikap seakan-akan hari ini juga kita akan meninggal dunia.
Jika kita mempunyai suara hati yang bersih, kita tentu tidak akan begitu takut
mati. Lebih baik kita menjauhkan diri dari dosa daripada menghindari kematian.
Jika hari ini kita tidak siap, apakah kiranya besok pagi kita akan siap?
“Besok” merupakan hari yang tidak tentu, dan bagaimanakah kita tahu bahwa kita
masih akan mengalami hari besok?
=====
DOA PENUTUP
Tuhan yang mahaagung,
penyelenggaraanMu yang bijaksana tak mungkin mengecewakan. Dengan rendah hati
kami mohon, jauhkanlah segala yang merugikan dan berilah kami segala yang
menguntungkan. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang
Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal,
rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan
dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia”
jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan
skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala
Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold
Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih),
dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing
konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada
empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut
sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin
untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian
Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur)
kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca
pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.