Kamis, 12 September 2019
Pekan Biasa XXIII – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana.
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Pandanglah, ya Tuhan, dan
perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Mazmur 88 (89), 39-53 Ratap tangis tentang
keruntuhan wangsa Daud
Allah mengangkat
seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)
IV
Ya Tuhan, Engkau menolak
wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang
Kauurapi.
Engkau membatalkan
perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya
seperti kotoran.
Engkau menggempur
temboknya,*
meruntuhkan bentengnya
menjadi puing.
Semua orang yang lewat
merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan
tetangganya.
Engkau menguatkan tangan
para lawannya,*
membuat semua musuhnya
bersukacita.
Dalam murkaMu Engkau
membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian
senjatanya.
Engkau memudarkan
kegemilangannya di antara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke
tanah.
Engkau mempersingkat masa
mudanya,*
mempermalukan kejantanannya
dengan kemandulan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Pandanglah, ya Tuhan, dan
perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami. menimpa kami.
Ant. 2 Akulah tunas dan keturunan
Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P.
Alleluya).
V
Masih berapa lamakah, ya
Tuhan, Engkau memalingkan diri?*
Masih berapa lamakah, ya
Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?
Ingatlah akan kesusahanku,
akan kerapuhan hidupku!*
Betapa sia-sialah
Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang hidup yang
tidak mengalami kematian? *
Adakah orang yang dapat
meloloskan diri dari alam maut?
Dimanakah kasih setiaMu yang
dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan
kepada Daud demi kesetiaanMu?
Ya Tuhan, perhatikanlah
penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir
menusuk dadaku
Perhatikanlah, ya Tuhan,
bahwa musuhMu menghina aku, *
mereka mendurhaka melawan
raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan *
selama-lamanya. Amin
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Akulah tunas dan keturunan
Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P.
Alleluya).
Ant. 3 Tahun-tahun kami lenyap
bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).
Mazmur 89 (90) Limpahkanlah kemurahanMu
kepada kami
Di hadapan Tuhan
satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2
Ptr 3,8)
Tuhan, Engkaulah pelindung
kami *
turun temurun
Sebelum gunung gemunung
dijadikan,†
sebelum bumi dan jagat
dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal
Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia
kepada debu *
dengan bersabda:
“Kembalilah, hai anak Adam!”
Sebab bagiMu seribu tahun
sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran
ronda malam.
Manusia hilang lenyap
seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.
Pagi-pagi berkembang dan
berbunga,*
waktu sore layu dan kering.
Hati kami hancur luluh
karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami
remuk redam
Kesalahan kami Kaubeberkan
di hadapanMu,*
dan dosa kami yang
tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.
Segala hari kami lenyap
dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang
bagaikan nafas
Batas umur kami tujuh puluh
tahun,*
atau delapan puluh jika kuat
Dan hampir seluruhnya susah
dan derita,*
dalam sekejap mata kami
lenyap.
Mengapa gerangan Engkau
murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa
Kaumarahi?
Ajarlah kami
menghitung-hitung hidup kami,*
supaya kami beroleh budi
yang arif.
Kembalilah kepada kami, ya
Tuhan! Mengapa Engkau terlambat? *
Kasihanilah kami, para
hambaMu!
Penuhilah kami dengan kasih
setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi
gembira seumur hidup
Berilah kami kegembiraan
seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun
kemalangan kami
Perlihatkanlah karyaMu
kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada
anak-anak mereka
Ya Tuhan, limpahkanlah
kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan
tangan kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Tahun-tahun kami lenyap
bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Hos. 2:2-23
Hos 2:2 (2-1) "Adukanlah ibumu, adukanlah,
sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya; biarlah dijauhkannya
sundalnya dari mukanya, dan zinahnya dari antara buah dadanya,
Hos 2:3 (2-2) supaya jangan Aku menanggalkan
pakaiannya sampai dia telanjang, dan membiarkan dia seperti pada hari dia
dilahirkan, membuat dia seperti padang gurun, dan membuat dia seperti tanah
kering, lalu membiarkan dia mati kehausan.
Hos 2:4 (2-3) Tentang anak-anaknya, Aku tidak
menyayangi mereka, sebab mereka adalah anak-anak sundal.
Hos 2:5 (2-4) Sebab ibu mereka telah menjadi
sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia
berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku,
bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.
Hos 2:6 (2-5) Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan
menyekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia,
sehingga dia tidak dapat menemui jalannya.
Hos 2:7 (2-6) Dia akan mengejar para kekasihnya,
tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak
bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada
suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.
Hos 2:8 (2-7) Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah
yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi
dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.
Hos 2:9 (2-8) Sebab itu Aku akan mengambil kembali
gandum-Ku pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan akan merampas kain bulu
domba dan kain lenan-Ku yang harus menutupi auratnya.
Hos 2:10 (2-9) Dan sekarang, Aku akan menyingkapkan
kemaluannya, di depan mata para kekasihnya, dan seorangpun tidak akan melepaskan
dia dari tangan-Ku.
Hos 2:11 (2-10) Aku akan menghentikan segala
kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala
perayaannya.
Hos 2:12 (2-11) Aku akan memusnahkan pohon anggurnya
dan pohon aranya, yang tentangnya dikatakannya: Ini semuanya pemberian
kepadaku, yang dihadiahkan kepadaku oleh para kekasihku! Aku akan membuatnya
menjadi hutan, dan binatang-binatang di padang akan memakannya habis.
Hos 2:13 (2-12) Dan Aku akan menghukum dia karena
hari-hari ketika dia membakar korban untuk para Baal, berhias dengan
anting-antingnya dan kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan
Aku," demikianlah firman TUHAN.
Hos 2:14 (2-13) "Sebab itu, sesungguhnya, Aku
ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara
menenangkan hatinya.
Hos 2:15 (2-14) Aku akan memberikan kepadanya kebun
anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka
dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu
dia berangkat keluar dari tanah Mesir.
Hos 2:16 (2-15) Maka pada waktu itu, demikianlah
firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku:
Baalku!
Hos 2:17 (2-16) Lalu Aku menjauhkan nama para Baal
dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut.
Hos 2:18 (2-17) Aku akan mengikat perjanjian bagimu
pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di
udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur
panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring
dengan tenteram.
Hos 2:19 (2-18) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku
untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan
dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Hos 2:20 (2-19) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku
dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.
Hos 2:21 (2-20) Maka pada waktu itu, demikianlah
firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi.
Hos 2:22 (2-21) Bumi akan mendengarkan gandum, anggur
dan minyak, dan mereka ini akan mendengarkan Yizreel.
Hos 2:23 (2-22) Aku akan menaburkan dia bagi-Ku di
bumi, dan akan menyayangi Lo-Ruhama, dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku
engkau! dan ia akan berkata: Allahku!"
=====
BACAAN PILIHAN
(bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XIII – HAL MENOLAK GODAAN
7. Oleh
karena itu, tidak usah kita putus asa bila kita mendapat cobaan. Akan tetapi,
hendaklah kita lebih giat berdoa ke hadirat Tuhan agar Tuhan sudi membantu kita
dalam segala cobaan. Sebab, menurut kata-kata St. Paulus, “Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan
ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1Kor 10:13), hingga kita tetap
dapat berdiri. Hendaklah kita merendahkan diri kita di bawah pimpinan Tuhan
bila kita menderita karena godaan dan pencobaan. Sebab, Tuhan akan menolong
mereka yang rendah hati dan memuliakan-Nya.
=====
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau menyatukan
hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami mencintai
perintahMu dan merindukan janji-janjiMu, agar di tengah kesibukan dunia ini
hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular)
awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan
dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut
pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing
konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada
empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut
sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin
untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian
Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur)
kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link
berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.