Rabu, 10 Juli 2019
Pekan Biasa XIV – O
Pekan II
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Kita
mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38 (39) Doa orang sakit
I
Semua
makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya
(Rom 8,20)
Aku berkata dalam hati: “Aku hendak
hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan
lidahku
Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh
derita
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya
seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir
hidupku:
singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat
hidupku.”
Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa
jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti
bagiMu
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang, bagaikan khayalan manusia
berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang
menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Kita
mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Ant. 2 Ya
Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
II
Dan sekarang, apa yang dapat
kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku
bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang
dungu
Tadinya aku diam seribu bahasa dan
membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan
tanganMu
Engkau menghukum manusia karena
kesalahannya,†
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan
badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada
seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan
tangisku †
sebab aku hanyalah pendatang dalam
rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku
Palingkanlah wajah kemurkaanMu
daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya
Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
Ant. 3 Aku
percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
Mazmur 51 (52) Melawan penghojat
Yang
berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung
pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran
lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan
kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan
kebenaran
Engkau suka akan segala macam
omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah membinasakan dikau dengan
pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari
rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari
bumi
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah
Dia
menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah
Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya
Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap
sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku
percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
BACAAN
1 Sam. 21:1-9; 22:1-5
1Sam 21:1 Sampailah Daud ke Nob kepada Ahimelekh, imam
itu. Dengan gemetar Ahimelekh pergi menemui Daud dan berkata kepadanya: "Mengapa
engkau seorang diri dan tidak ada orang bersama-sama dengan engkau?"
1Sam 21:2 Jawab Daud kepada imam Ahimelekh: "Raja
menugaskan sesuatu kepadaku, katanya kepadaku: Siapapun juga tidak boleh
mengetahui sesuatu dari hal yang kusuruh kepadamu dan yang kutugaskan kepadamu
ini. Sebab itu orang-orangku telah kusuruh pergi ke suatu tempat.
1Sam 21:3 Maka sekarang, apa yang ada padamu? Berikanlah
kepadaku lima roti atau apapun yang ada."
1Sam 21:4 Lalu jawab imam itu kepada Daud: "Tidak
ada roti biasa padaku, hanya roti kudus yang ada; asal saja orang-orangmu itu
menjaga diri terhadap perempuan."
1Sam 21:5 Daud menjawab imam itu, katanya kepadanya:
"Memang, kami tidak diperbolehkan bergaul dengan perempuan, seperti
sediakala apabila aku maju berperang. Tubuh orang-orangku itu tahir, sekalipun
pada perjalanan biasa, apalagi pada hari ini, masing-masing mereka tahir
tubuhnya."
1Sam 21:6 Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus
itu, karena tidak ada roti di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat
orang dari hadapan TUHAN, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi roti
baru.
1Sam 21:7 Maka pada hari itu juga ada di sana salah
seorang pegawai Saul, yang dikhususkan melayani TUHAN; namanya Doeg, seorang
Edom, pengawas atas gembala-gembala Saul.
1Sam 21:8 Berkatalah Daud kepada Ahimelekh: "Tidak
adakah padamu di sini tombak atau pedang? Sebab baik pedangku maupun senjataku,
tidak dapat kubawa, karena perintah raja itu mendesak."
1Sam 21:9 Kemudian berkatalah imam itu: "Pedang
Goliat, orang Filistin, yang kaupukul kalah di Lembah Tarbantin, itulah yang
ada di sini, terbungkus dalam kain di belakang efod itu. Jika engkau hendak
mengambilnya, ambillah; yang lain tidak ada, hanya ini." Kata Daud:
"Tidak ada yang seperti itu; berikanlah itu kepadaku."
1Sam 22:1 Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke
gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal
itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia.
1Sam 22:2 Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang
dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang
yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada
kira-kira empat ratus orang.
1Sam 22:3 Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan
berkata kepada raja negeri Moab: "Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal
padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku."
1Sam 22:4 Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri
Moab, dan mereka tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung.
1Sam 22:5 Tetapi Gad, nabi itu, berkata kepada Daud:
"Janganlah tinggal di kubu gunung itu, pergilah dan pulanglah ke tanah
Yehuda." Lalu pergilah Daud dan masuk ke hutan Keret.
=====
BACAAN PILIHAN
(bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL
SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XII –
BARANG SIAPA HENDAK MENYAMBUT KOMUNI, HARUSLAH MEMPERSIAPKAN DIRI
SEBAIK-BAIKNYA
2. Akan tetapi, ketahuilah bahwa
engkau, dengan segala jasa baik yang engkau miliki tidak akan pernah pantas
mempersiapkan diri menyambut Sakramen sekalipun engkau akan mengambil waktu
setahun lamanya dan sekalipun tida ada lain hal yang engkau pikirkan. Hanya
karena kebaikan dan rahmat-Ku, engkau diperbolehkan menyambut perjamuan kudus;
sebagaimana seorang pengemis dipanggil pada perjamuan seorang kaya dan yang
tidak dapat melakukan sesuatu pun untuk membalas anugerah itu, selain mengucap
syukur dengan rendah hati. Berbuatlah menurut kesanggupanmu dan berbuatlah
dengan rajin; bukan karena sudah menjadi kebiasaan atau karena dipaksa;
melainkan sambutlah Tubuh dan Allahmu yang terkasih itu, yang sudah berkenan
datang kepadamu, dengan takut dan hormat, serta dengan hati yang sungguh
gembira. Akulah yang telah memanggilmu; Akulah yang telah memberi perintah; Aku
yang akan memenuhi kebutuhanmu; marilah dan sambutlah Aku.
=====
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya
kebenaranMu kepada orang-orang yang sesat, agar mereka kembali ke jalan yang
benar. Semoga kami semua yang menamakan diri orang kristen menjauhkan segalanya
yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup sebagai orang kristen
sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN
PAGI
Ya Allahku, dalam
kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu
sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya
mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia,
bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari
ini.
Ya Yesusku, hari
ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin,
dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak
Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu.
Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah
kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa
tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan
kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat.
Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di
dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh
dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak
Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan
pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana
Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah
hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak
Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami.
Amin.
======
Menjalankan Pesan
Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus
Dilakukan
Ketika ditanya
apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di
Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan
tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario
Harian)
3) Pernyerahan
kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini
dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima
diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta
orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua
Bunda Kita:
Devosi Sabtu
Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong
pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka
semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat
dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil
merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan
kepadaku.
Dengan janji
kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki
kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati
Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga
Janji
Sekarang kita
dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda
berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan
Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan
pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang
ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan
skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya
dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian
segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada
Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu
pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT :
Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan
terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir
Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria
menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya
Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman
dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa
Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada
St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain
Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat.
Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya.
Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat
nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina
atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa
pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api
penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi
syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu
setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari
api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1) menjaga
kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan
Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan
Rosario
(3) setia
mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan
Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre
Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold
Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih),
dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca
pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.