Jumat, 5 Juli 2019
Pekan Biasa XIII – O Pekan I
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Aleluya
Madah
Kristus dampingilah kami
Dengan kasih yang sejati
Yang sudah Kauperjuangkan
Di salib sebagai kurban
Kami mohon penuh iman
Kelimpahan pengampunan
Atas segala tindakan
Yang tak tertanggungjawabkan
Lindungilah para putra
Dari segala bencana
Berkat salib tanda jaya
Yang tersiram darah mulya
Terpujilah Yesus Kristus
Sabda Bapa yang diutus
Menjadi juruselamat
Membagikan Roh dan rahmat. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Ya
Tuhan, bangkitlah menolong aku, (M.P. Alleluya).
Mazmur 34 (35), 1-2,3c,9-19,22-23,27-28
Tuhan penyelamat dalam
penganiayaan
Mereka berkumpul..... dan
berunding untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia
(Mat 26,3-4)
I
Ya Tuhan, seranglah mereka yang
menyerbu aku,*
berperanglah melawan mereka yang
memerangi aku.
Ambillah perisai dan jebang,†
bangkitlah menolong aku,*
berkatalah kepada hatiku: “Akulah
peyelamatmu.”
Maka hatiku akan bersorak dalam Tuhan,*
bersukacitalah atas penyelamatanNya.
Dengan segenap hati aku akan berkata: *
“Ya Tuhan, siapakah seperti Engkau?
Engkau melepaskan yang lemah dari orang
yang lebih kuat,*
yang miskin dari orang yang
memerasnya.”
Orang pendusta tampil bersaksi melawan
daku,*
yang tidak mengenal aku mengusut
perkaraku.
Mereka mambalas kebaikanku dengan
kejahatan,*
mematahkan semangat hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Ya
Tuhan, bangkitlah menolong aku, (M.P.
Alleluya).
Ant. 2 Adililah
perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau berkuasa, (M.P. Alleluya).
II
Sedang musuhku berpesta pora aku
bertapa,*
aku menyiksa diri dengan puasa.
Aku
mengungsi kepada doa *
yang kupeluk bagaikan sahabat karib.
Seperti seorang yang berkabung atas
kematian ibunya,*
hatiku hancur luluh karena sedih.
Ketika aku tersandung, mereka
berkerumun mengejek-ejek,*
mereka berkerumun melawan daku.
Orang yang tak kukenal menyayat
hatiku,*
mereka tidak malu memfitnah aku.
Mereka mengepung aku sambil
mengolok-olok *
dan menggertakkan gigi terhadapku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Adililah
perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau berkuasa, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Aku
akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau sepanjang hari, (M.P. Alleluya).
III
Ya Tuhan, masih berapa lamakah Engkau
berpangku tangan? *
selamatkanlah aku dari tipu daya dan
kebuasan mereka.
Aku akan bersyukur kepadaMu dalam himpunan
umat, *
di tengah-tengah rakyat banyak aku akan
memuliakan Dikau.
Jangan biarkan para pengkhianat
mempermainkan daku, *
para musuhku yang mengerlingkan mata
untuk mengganyang aku.
Perhatikanlah aku, ya Tuhan, jangan
membisu,*
Tuhan, janganlah jauh dari padaku.
Tolong, tolong, majulah membela aku,*
ya Tuhan Allahku, berjuanglah bagiku.
Semoga teman-temanku bersorak gembira,*
semua yang mengharapkan keselamatanku.
Semoga mereka mengakui: “Agunglah
Tuhan, *
Ia memperjuangkan kesejahteraan hambaNya.”
Maka aku akan mewartakan keadilanMu *
dan memuji Engkau sepanjang hari.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku
akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau sepanjang hari, (M.P. Alleluya).
BACAAN
1Sam. 15:1-23
1Sam 15:1 Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN
untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu,
dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
1Sam 15:2 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang
dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek
menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.
1Sam 15:3 Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala
yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya,
laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu
maupun domba, unta maupun keledai."
1Sam 15:4 Lalu Saul memanggil rakyat berkumpul dan memeriksa barisan mereka di
Telaim: ada dua ratus ribu orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang
Yehuda.
1Sam 15:5 Setelah Saul sampai ke kota orang Amalek, disuruhnyalah orang-orang
menghadang di lembah.
1Sam 15:6 Berkatalah Saul kepada orang Keni: "Berangkatlah, menjauhlah,
pergilah dari tengah-tengah orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu
bersama-sama dengan mereka. Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu
kepada semua orang Israel, ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu menjauhlah
orang Keni dari tengah-tengah orang Amalek.
1Sam 15:7 Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke
Syur, yang di sebelah timur Mesir.
1Sam 15:8 Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap
rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.
1Sam 15:9 Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan
lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga:
tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga
dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
1Sam 15:10 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
1Sam 15:11 "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja,
sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku."
Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
1Sam 15:12 Lalu Samuel bangun pagi-pagi untuk bertemu dengan Saul,
tetapi diberitahukan kepada Samuel, demikian: "Saul telah ke Karmel tadi
dan telah didirikannya baginya suatu tanda peringatan; kemudian ia balik dan
mengambil jurusan ke Gilgal."
1Sam 15:13 Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya:
"Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman
TUHAN."
1Sam 15:14 Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing
domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"
1Sam 15:15 Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek,
sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud
untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah
kami tumpas."
1Sam 15:16 Lalu berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan
memberitahukan kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam."
Kata Saul kepadanya: "Katakanlah."
1Sam 15:17 Sesudah itu berkatalah Samuel: "Bukankah engkau,
walaupun engkau kecil pada pemandanganmu sendiri, telah menjadi kepala atas
suku-suku Israel? Dan bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas
Israel?
1Sam 15:18 TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah,
tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan
mereka sampai engkau membinasakan mereka.
1Sam 15:19 Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau
mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?"
1Sam 15:20 Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan
suara TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan aku
membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah
kutumpas.
1Sam 15:21 Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan
lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk
mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."
1Sam 15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada
korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara
TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan,
memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
1Sam 15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan
kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau
telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak
Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XI – BAGI JIWA YANG BERIMAN,
TUBUH KRISTUS DAN KITAB SUCI ITU ADALAH YANG PALING PERLU
4. Aku merasa bahwa ada dua perkara
yang sangat penting bagiku dalam hidup ini, dan tanpa dua perkara itu, hidup
yang celaka ini, olehku tidak dapat tertahankan lagi. Selama aku berada dalam
kurungan badan ini, aku mengakui bahwa ada dua hal yang kubutuhkan secara
mutlak, yaitu makanan dan cahaya. Oleh karena itu, Engkau telah memberikan
Tubuh-Mu kepadaku, seorang yang papa, sebagai santapan bagi jiwaku dan badanku;
dan telah “Engkau berikan sabda-Mu sebagai sebuah pelita di mukaku” (bdk. Mzm
119:105). Tanpa dua perkara itu, tidak dapatlah aku hidup dengan baik; sebab
sabda Allah adalah cahaya bagi jiwaku dan Sakramen-Mu adalah santapan
kehidupan. Dua perkara ini dapat juga dibandingkan dengan dua meja yang
ditempatkan sebelah-menyebelah di dalam bilik perbendaharaan Gereja yang kudus.
Yang satu ialah meja altar yang kudus, tempat roti kudus, yaitu Tubuh Kristus
yang sangat mulia. Yang kedua ialah meja hukum Ilahi yang memuat pengajaran
kudus, yang mengajarkan iman yang benar dan yang membawa kami dengan tetap ke
dalam tirai, tempat yang mahakudus.
=====
DOA PENUTUP
Allah maha pengasih, Engkau telah
menebus kami dan mengangkat kami menjadi anak-anakMu, karena kami percaya akan
Kristus. Semoga kami memperoleh
kebebasan sejati dan warisan abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala
masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA
PERSEMBAHAN PAGI
Ya
Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah
Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian
juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di
seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan
tindakanku hari ini.
Ya
Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh
itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku,
kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan
Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak
Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA
EMAS
O
Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu
dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang
diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar
tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus
menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O
Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan
saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat
kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini
sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O
Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar
hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku
dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria
yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan
kami. Amin.
======
Menjalankan
Pesan Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga
Hal Harus Dilakukan
Ketika
ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan
di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1)
Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2)
Doa (Rosario Harian)
3)
Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga
syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup
Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari
25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan
Kedua Bunda Kita:
Devosi
Sabtu Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat
dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil
merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan
kepadaku.
Dengan
janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di
paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan
kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua
Ikrar – Tiga Janji
Sekarang
kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak
Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa
Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah
dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya
yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan
penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan
mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari
api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan
Sabtu Pertama).
Ditambahkan
pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk
membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR
COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam
penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang
Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda
Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada
Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak
zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan
Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri
kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada
sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah
Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam
bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah
melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan
Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus,
bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan
dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi
syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu
setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari
api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1)
menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2)
mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima
puluhan Rosario
(3)
setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan
buku:
Santa
Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian
Centre Indonesia
Sudah
mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir
Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat,
Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena
para bapa Redemptoris mulanya diberikan
kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan
meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat
beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah,
Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima
Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886
Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir
secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk
memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan
selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.