Jumat, 12 Juli
2019
Pekan Biasa
XIV – O Pekan II
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus dampingilah kami
Dengan kasih yang sejati
Yang sudah Kau perjuangkan
Di salib sebagai kurban
Kami mohon penuh iman
Kelimpahan pengampunan
Atas segala tindakan
Yang tak tertanggungjawabkan
Lindungilah para putra
Dari segala bencana
Berkat salib tanda jaya
Yang tersiram darah mulya
Terpujilah Yesus Kristus
Sabda Bapa yang diutus
Menjadi juruselamat
Membagikan Roh dan rahmat. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Hal 572
Ant. 1 Janganlah
menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Mazmur 37 (38) Doa orang berdosa dalam bahaya
Semua
orang yang mengenal Yesus dari dekat... berdiri jauh-jauh ( Luk 23,49 )
I
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam
murkaMu,
janganlah menghajar aku dalam
amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.
Karena amarahMu rusaklah tubuhku
terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang
belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan
kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak
tertahan.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Janganlah
menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Ant. 2 Ya
Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu, (M.P. Alleluya).
II
Lukaku membusuk dan bernanah *
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran
kebingungan.
Hatiku panas, tersengat radang, *
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta
kesakitan.
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema
di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi
bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan
demam, kekuatanku menghilang, *
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.
Handai taulanku menyingkiri aku karena
penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.
Orang yang ingin mencabut nyawaku
memasang jerat, *
orang yang mengikhtiarkan celakaku,
mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan *
itulah yang mereka pikir-pikirkan
sepanjang hari.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya
Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Aku
mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).
III
Namun aku seperti orang tuli yang
tidak mendengar, *
seperti orang bisu yang tidak membuka
mulut
Aku seperti orang yang tidak
mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.
Sebab kepadaMulah aku berharap, ya
Tuhan, *
Engkaulah yang akan menjawab, ya
Allahku.
Kataku: “Janganlah biarkan mereka
mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku
goyah.”
Sebab tak mungkin aku lepas dari
kesalahanku,*
terus menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku.-
Aku menghadapi lawan yang sangat
kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati
aku.
Mereka membalas kebaikan dengan
kejahatan,*
mereka mengumpat aku, padahal aku
bermaksud baik.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku
mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
1Sam. 26:2-25
1Sam 26:2 Lalu berkemaslah Saul dan turun ke padang gurun
Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud
di padang gurun Zif.
1Sam 26:3 Berkemahlah Saul di bukit Hakhila yang di tepi
jalan di padang belantara, sedang Daud tinggal di padang gurun. Ketika
diketahui Daud, bahwa Saul datang mengikuti dia ke padang gurun,
1Sam 26:4 disuruhnyalah pengintai-pengintai, maka
diketahuinyalah, bahwa Saul benar-benar datang.
1Sam 26:5 Berkemaslah Daud, lalu sampai ke tempat Saul
berkemah. Waktu Daud melihat tempat Saul berbaring dengan Abner bin Ner,
panglima tentaranya, ?Saul berbaring di tengah-tengah perkemahan, sedang rakyat
berkemah sekelilingnya?
1Sam 26:6 berbicaralah Daud kepada Ahimelekh, orang Het
itu, dan kepada Abisai, anak Zeruya, saudara Yoab, katanya: "Siapa turun
bersama-sama dengan aku kepada Saul ke tempat perkemahan itu?" Jawab
Abisai: "Aku turun bersama-sama dengan engkau."
1Sam 26:7 Datanglah Daud dengan Abisai kepada rakyat itu
pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah
perkemahan, dengan tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya, sedang
Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya.
1Sam 26:8 Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: "Pada
hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu
izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu
tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali."
1Sam 26:9 Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan
musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan
bebas dari hukuman?"
1Sam 26:10 Lagi kata Daud: "Demi TUHAN yang
hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia
mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.
1Sam 26:11 Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku
untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di
sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi."
1Sam 26:12 Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi
itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya,
tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya
tidur, karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.
1Sam 26:13 Setelah Daud sampai ke seberang,
berdirilah ia jauh-jauh di puncak gunung, sehingga ada jarak yang besar antara
mereka.
1Sam 26:14 Dan berserulah Daud kepada tentara itu
dan kepada Abner bin Ner, katanya: "Tidakkah engkau menjawab, Abner?"
Maka jawab Abner, katanya: "Siapakah engkau ini yang berseru-seru kepada
raja?"
1Sam 26:15 Kemudian berkatalah Daud kepada Abner:
"Apakah engkau ini bukan laki-laki? Siapakah yang seperti engkau di antara
orang Israel? Mengapa engkau tidak mengawal tuanmu raja? Sebab ada seorang dari
rakyat yang datang untuk memusnahkan raja, tuanmu itu.
1Sam 26:16 Tidak baik hal yang kauperbuat itu. Demi
TUHAN yang hidup, kamu ini harus mati, karena kamu tidak mengawal tuanmu, orang
yang diurapi TUHAN itu. Sekarang, lihatlah, di mana tombak raja dan kendi yang
ada di sebelah kepalanya?"
1Sam 26:17 Saul mengenal suara Daud, lalu ia
berkata: "Suaramukah itu, anakku Daud?" Jawab Daud: "Suaraku,
tuanku raja."
1Sam 26:18 Lalu berkatalah ia: "Mengapa pula
tuanku mengejar hambanya ini? Apa yang telah kuperbuat? Apakah kejahatan yang
melekat pada tanganku?
1Sam 26:19 Oleh sebab itu, kiranya tuanku raja
mendengarkan perkataan hambanya ini. Jika TUHAN yang membujuk engkau melawan
aku, maka biarlah Ia mencium bau korban persembahan; tetapi jika itu anak-anak
manusia, terkutuklah mereka di hadapan TUHAN, karena mereka sekarang mengusir
aku, sehingga aku tidak mendapat bagian dari pada milik TUHAN, dengan berkata:
Pergilah, beribadahlah kepada allah lain.
1Sam 26:20 Sebab itu, janganlah kiranya darahku
tertumpah ke tanah, jauh dari hadapan TUHAN. Sebab raja Israel keluar untuk
mencabut nyawaku, seperti orang memburu seekor ayam hutan di
gunung-gunung."
1Sam 26:21 Lalu berkatalah Saul: "Aku telah
berbuat dosa, pulanglah, anakku Daud, sebab aku tidak akan berbuat jahat lagi
kepadamu, karena nyawaku pada hari ini berharga di matamu. Sesungguhnya,
perbuatanku itu bodoh dan aku sesat sama sekali."
1Sam 26:22 Tetapi Daud menjawab: "Inilah
tombak itu, ya tuanku raja! Baiklah salah seorang dari orang-orangmu
menyeberang untuk mengambilnya.
1Sam 26:23 TUHAN akan membalas kebenaran dan
kesetiaan setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam
tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN.
1Sam 26:24 Dan sesungguhnya, seperti nyawamu pada
hari ini berharga di mataku, demikianlah hendaknya nyawaku berharga di mata
TUHAN, dan hendaknya Ia melepaskan aku dari segala kesusahan."
1Sam 26:25 Lalu berkatalah Saul kepada Daud:
"Diberkatilah kiranya engkau, anakku Daud. Apa juapun yang kauperbuat,
pastilah engkau sanggup melakukannya." Lalu pergilah Daud meneruskan
perjalanannya dan pulanglah Saul ke tempatnya.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL
SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XII – BARANG
SIAPA HENDAK MENYAMBUT KOMUNI, HARUSLAH MEMPERSIAPKAN DIRI SEBAIK-BAIKNYA
4. Akan tetapi,
hendaklah jangan hanya sebelum menyambut Komuni saja engkau mempersiapkan diri
untuk hidup bertakwa, tetapi hendaknya pula berusaha tetap bertakwa juga
sesudah menyambut Sakramen ini. Sebagaimana selama persiapan engkau harus
bertakwa, begitulah juga sesudah menyambut, engkau tidak boleh kurang bertekun.
Sebab, bertekun dengan baik sesudah Komuni adalah persiapan sebaik-baiknya
untuk menerima rahmat lebih banyak pula. Jika orang segera berkecimpung lagi
dalam hiburan lahir, ia membuat dirinya tidak cakap untuk persiapan. Janganlah
engkau banyak bicara; tetaplah menyendiri, dan nikmatilah Allahmu. Karena
engkau memiliki Dia, yang dunia tiada dapat mengambilnya darimu. Kepada-Ku
engkau harus menyerahkan dirimu sehingga engkau tidak lagi hidup dalam dirimu
sendiri, melainkan di dalam Aku, tanpa rasa kesusahan sedikit pun juga.
=====
DOA PENUTUP
Allah mahapengasih dan penyayang,
segala perintahMu Kauringankan dalam perintah cinta kepadaMu dan kepada sesama
manusia. Semoga dengan mentaati perintah-perintahMu, kami dapat memperoleh
kehidupan abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah
kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus,
kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold
Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih),
dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca
pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.