Jumat, 31 Mei
2019
PEKAN VI PASKAH –
O PEKAN II
Pesta
Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Kristus yang dimuliakan
Bumi langit dan lautan
Dikandung bunda Maria
Dan menjadi manusia.
Yang menguasai surya
Bulan bintang semuanya
Berkenan menjadi putra
Perawan yang hina dina.
Sungguh bahagya Maria
Yang meskipun tetap dara
Dinaungi Roh ilahi
Menjadi bunda tersuci
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Bersama Bapa dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Santa Maria menerima berkat Tuhan dan memperoleh kemurahan
dari Allah penyelamatnya.
Mazmur 23 (24)
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, *
jagat dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan bumi atas laut, *
menegakkannya atas samudra raya.
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan, *
siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya, *
yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang menerima berkat Tuhan *
dan memperoleh balas jasa dari Allah, penyelamatnya.
Orang yang demikianlah yang mencari Tuhan,*
yang menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,†
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi, *
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu? †
Tuhan yang perkasa dan perwira, *
Tuhan yang jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi, *
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu? †
Tuhan semesta alam, *
Dialah raja mulia.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
Antifon
Santa Maria menerima berkat Tuhan dan memperoleh kemurahan
dari Allah penyelamatnya.
Antifon
Allah yang mahatinggi,
berkenan menyucikan tempat kediamanNya.
Mazmur 45 (46)
Allah itu perlindungan dan kekuatan kita, *
pertolonganNya terbukti dalam kesesakan kita.
Maka kita tidak takut, sekalipun bumi bergetar, *
sekalipun gunung gemunung tenggelam ke dasar laut.
Sekalipun gelora lautan berbuih mengamuk, *
sekalipun gunung gemunung goncang diempas ombak.
Kota kediaman Allah yang mahatinggi *
digembirakan oleh aliran sungai.
Karena Allah mendiaminya, kota itu tidak akan goncang, *
Allah menolongnya waktu fajar merekah.
Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, *
Allah memperdengarkan suaraNya, maka hancurlah bumi. –
Tuhan semesta alam menyertai kita, *
benteng kuatlah bagi kita Allah Yakub.
Mari, pandanglah karya Tuhan yang agung, *
dan karyaNya yang dahsyat di seluruh bumi.
DihentikanNya semua peperangan sampai ke ujung bumi, †
busur dipatahkanNya, tombak diremukkanNya, *
dibakarNya kereta perang.
“Jangan banyak bicara, akuilah Aku sebagai Allah, *
agung di antara bangsa-bangsa, agung di seluruh dunia.”
Tuhan semesta alam menyertai kita, *
benteng kuatlah bagi kita Allah Yakub.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
Antifon
Allah yang mahatinggi,
berkenan menyucikan tempat kediamanNya.
Antifon
Santa perawan Maria, Tuhan cinta padamu.
Mazmur 86 (87)
Hai Yerusalem, kota di atas gunung yang kudus,*
Tuhan cinta padamu.
Hai benteng Sion, Tuhan yang memperindah semua kediaman
Yakub *
berfirman dalam dirimu:
“Mesir dan Babel akan Kudaftar *
antara mereka yang mengakui Aku.
Bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia *
akan termasuk warga negara Sion.”
Tetapi tentang Sion sendiri akan dikatakan: †
“Orang ini dan orang itu kelahiran Sion, *
Allah yang mahatinggi menyentosakannya.”
Tuhan akan mencatat dalam daftar para bangsa: *
“Inipun dilahirkan di Sion.”
Dan semua orang yang pernah menderita demi Sion *
akan bernyanyi dan menari-nari.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
Antifon
Santa perawan Maria, Tuhan cinta padamu.
BACAAN
Kid 2;8-14; 8:6-7
Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang,
melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia
berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap
dan melihat dari kisi-kisi.
Kekasihku mulai berbicara kepadaku: "Bangunlah
manisku, jelitaku, marilah!
Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah
berhenti dan sudah lalu.
Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim
memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon anggur semerbak
baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian
lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab
merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai
pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia
orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai
tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya
untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
-----
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal II – DALAM SAKRAMEN MAHAKUDUS TUHAN MENUNJUKKAN
KEBAIKAN DAN CINTA KASIH SANGAT BESAR KEPADA UMAT MANUSIA
6. Bergembiralah hai jiwaku, dan ucapkanlah syukur kepada
Allah atas anugerah yang begitu mulia dan atas penghiburan yang sangat besar
itu, yang telah ditinggalkan oleh-Nya dalam jurang yang penuh air mata ini.
Sebab, tiap kali engkau merayakan rahasia ini dan menyambut Tubuh Kristus,
setiap kali engkau membarui pekerjaan penebusanmu dan turut pula mengambil
bagian pada jasa-jasa Kristus. Sebab, cinta kasih Kristus tidak pernah
berkurang; dan kekayaan pemulihan perdamaian tidak akan pernah habis. Oleh
karena itu, hendaklah selalu mempersiapkan diri dengan memperbarui semangat
yang segar dan merenungkan Rahasia yang dalam ini dengan perhatian yang sangat
besar. Bila engkau mempersembahkan atau menghadiri Misa Kudus, hendaklah
peristiwa ini merupakan peristiwa yang begitu mulia, baru dan menggembirakan,
bagimu, seolah-olah Kristus pada hari ini juga untuk pertama kali datang di
dalam Tubuh Perawan yang Suci, dan menjelma menjadi manusia; atau baru hari ini
bergantung pada kayu salib, untuk menderita sengsara dan wafat bagi keselamatan
umat manusia.
-----
MADAH ‘ALLAH TUHAN KAMI’
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, santa perawan Maria yang
sedang mengandung PuteraMu, Kaudorong untuk melawati Elisabet. Semoga kami
selalu mentaati dorongan Roh kudus dan memuliakan Dikau bersama Maria. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus,
sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai
sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak
Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.