Rabu, 6 Maret 2019
O Pekan IV
RABU ABU (U); Pantang dan Puasa
IBADAT SIANG
PEMBUKAAN
P: Ya, Allah, bersegeralah menolong
aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
MADAH
Marilah kita bernyanyi
Bagi penebus ilahi
Dengan iman dan harapan
Penuh cinta yang bertahan.
Sambil mohon dibebaskan
Dari tipu daya lawan
Agar selalu setia
Dalam mengabdi sesama.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Aku berseru kepadaMu, ya Tuhan, aku
berharap akan firmanMu.
Mazmur 118 (119),145-152
Aku berseru dengan segenap hati, ya
Tuhan, jawablah aku,*
ketetapanMu hendak kupegang.
Aku berseru kepadaMu: selamatkanlah
aku!*
PerintahMu akan kutepati.
Pagi-pagi buta aku telah bangun dan
memohon pertolonganMu,*
aku berharap pada firmanMu.
Semalam-malaman mataku tertuju kepadaMu,*
untuk merenungkan janjiMu.
Dengarkanlah suaraku sesuai dengan
kasih setiaMu,*
ya Tuhan, hidupkanlah aku seturut
hukumMu.
Orang yang mengejar aku semakin
mendekat,*
mereka menjauh dari hukumMu.
Tetapi Engkau dekat, ya Tuhan,*
dan segala perintahMu benar.
Sejak lama aku mengakui ketetapanMu,*
sebab Engkau menetapkannya dari
sediakala.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Aku berseru kepadaMu, ya Tuhan, aku berharap
akan firmanMu.
Antifon
Tuhan tahu bahwa pikiran manusia
sia-sia belaka.
Mazmur 93 (94) – I
Ya Allah pembalas, ya Tuhan,*
ya Allah pembalas, tampillah!
Engkau yang menghakimi bumi,
bangkitlah,*
balaslah perbuatan orang sombong.
Masih berapa lamakah, ya Tuhan,*
masih berapa lamakah orang berdosa
memegahkan diri?
Mereka memuntahkan kata-kata yang
kurang ajar,*
para penjahat itu menyombongkan diri.
Mereka menindas umatMu, ya Tuhan,*
menghancurkan milik pusakaMu.
Mereka membunuh janda dan orang asing,*
menewaskan anak yatim piatu.
Mereka berpikir: Tuhan tidak melihat,*
dan Allah Yakub tidak memperhatikan.
Kapan engkau insaf, hai orang bodoh,*
hai orang dungu, kapan engkau berakal
sehat?
Tuhan yang memberi telinga, masakan
tidak mendengar,*
dan yang membuat mata, masakan tidak
melihat!
Tuhan yang memimpin para bangsa,
masakan tidak menghukum,†
Tuhan yang mengajar manusia, masakan
tidak tahu!*
Tuhan tahu bahwa pikiran manusia
sia-sia belaka.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Tuhan tahu bahwa pikiran manusia
sia-sia belaka.
Antifon
Tuhan menjadi pembelaku yang perkasa,
dan Allahku menjadi pelindungku.
Mazmur 93 (94) – II
Berbahagialah orang yang Kaudidik, ya
Tuhan,*
yang Kauajari hukumMu.
Kauberi dia ketenangan sesudah
kesedihan,*
sedangkan untuk orang berdosa
disediakan kubur.
Sebab Tuhan takkan meninggalkan
umatnya,*
Ia takkan menolak milik pusakanya.
Sebab keputusan Tuhan akan
mengembalikan keadilan,*
dan kehormatan orang jujur akan
dipulihkan.
Siapa yang bangkit menolong aku
melawan para penjahat,*
siapa yang mendukung aku melawan kaum
durjana.
Andaikan Tuhan tidak menolong aku,*
niscaya sudah lama aku meringkuk di
alam maut.
Ketika kukira, aku akan jatuh,*
kasih setiaMu menegakkan daku, ya
Tuhan.
Ketika kesusahan menekan batinku,*
penghiburanMu menggembirakan daku.
Masakah hakim yang lalim bisa
bersekutu dengan Dikau,*
masakan para pengacau mendapat
perlindunganMu!
Mereka bersekongkol mau merenggut
nyawa orang jujur,*
menjatuhkan hukuman atas orang yang
tak bersalah.
Tetapi Tuhan menjadi pembelaku yang
perkasa,*
dan Allahku menjadi pelindungku.
Tuhan membalas kejahatan mereka,†
Ia membinasakan kaum durhaka itu,*
ya, Tuhan Allah kita membinasakan
mereka.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Antifon
Tuhan menjadi pembelaku yang perkasa,
dan Allahku menjadi pelindungku.
BACAAN SINGKAT
(Yeh 18,30b-32)
Bertobatlah dan kembalilah dari
segenap kesalahanmu, maka kejahatan tidak akan membinasakan kamu. Buanglah
segala kejahatan dalam dirimu. Ciptakanlah hati yang baru dan semangat yang
baru dalam dirimu. Hai keluarga Israel, mengapa gerangan kamu mau mati? Sebab
aku tidak suka melihat kematian orang mati, firman Tuhan. Kembalilah maka kamu
akan hidup.
P: Ciptakanlah hati murni bagiku, ya
Allah.
U: Baharuilah semangat tabah dalam
batinku.
DOA PENUTUP
Tuhan, bantulah kami dengan rahmatMu
untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan menjalankan puasa dan pantang, kami
mendapat kekuatan menentang kejahatan dalam perjuangan hidup kristen. Demi
Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
======
DOA HARIAN
DEVOSI WAJAH KUDUS
1x Bapa Kami
1x Salam Maria
1x Kemuliaan
DOA PANAH EMAS
Semoga NAMA
TUHAN yang paling kudus, paling suci, paling patut disembah, paling tak
terselami dan tak dapat dijelaskan dengan kata-kata selalu dipuji, diberkati,
dicintai, disembah dan dimuliakan di Surga, di bumi, di bawah bumi, oleh semua
mahkluk Tuhan, dan oleh Hati Yang Maha Kudus, Tuhan kami Yesus Kristus di altar
Sakramen yang Maha Kudus.
Setelah menerima doa ini, Suster Maria dari Santo Petrus
diberikan penglihatan dimana ia melihat Hati Kudus Yesus senang dilukai oleh
“Panah Emas” ini, sehingga mengalirlah curahan rahmat daripadaNYA untuk
pertobatan para pendosa.
BAGI MEREKA YANG MAU MELAKUKAN LEBIH
SERUAN – Dapat menyerukan beberapa kali dalam sehari doa
berikut ini:
BAPA YANG KEKAL, kupersembahkan kepadaMU Wajah Kudus
Yesus, terbungkus darah, keringat, debu dan ludahan, dalam pemulihan bagi
kejahatan-kejahatan Komunis, para penghujat, dan para penajis Nama Kudus dan
Hari Minggu serta hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
Devosi Wajah Kudus Yesus adalah Devosi yang
sangat ekstrim pentingnya yang direkomendasikan oleh 3 Paus: Paus Pius IX, Paus
Leo XIII, Paus Santo Pius X. Merupakan devosi yang dicintai oleh Kanak-kanak Yesus dan Wajah Kudus. Tujuan
umum devosi ini adalah pemulihan dari dosa-dosa manusia yang menghujat nama
Tuhan dan menajiskan hari Tuhan (hari Minggu dan hari raya yang disamakan
dengan hari Minggu). Sekitar Perang Dunia I, devosi ini mulai banyak ditinggalkan.
=====
SUMBER BREVIR
HARIAN:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI
KWI
Jln. Cut Meutia,
10
Tromol Pos 3044,
Jakarta 10002
Tlp.(021)
3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail:
komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA
INDAH
Jln. El Tari,
Ende 86318
Flores, NTT,
Indonesia
Tlp.(0381)21502;
Fax.(0381)21502
E-mail:
nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.