Senin,
18 Maret 2019
Pekan
II Prapaskah – O Pekan II
Hari
Biasa Pekan II Prapaskah (U)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah
waktu yang tepat
Untuk
menerima rahmat
Asalkan
kita bertobat
Dengan
kebulatan tekad.
Hati
kita yang terluka
Tertindih
timbunan dosa
Mengharapkan
pengampunan
Hasil
karya Kristus Tuhan
Marilah
kita semua
Menyiapkan
Paska raya
Dengan
tekun berusaha
Menjadi
abdi sesama
Ya
Tritunggal maha suci
Trimalah
pujian kami
Yang
kami lambungkan ini
Dengan
ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon:
Ya Tuhan,
condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Mazmur
30 (31), 1-17.20-25
Ya
Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46)
I
KepadaMu,
ya Tuhan, aku berlindung,*
jangan
sampai aku dikecewakan!
Demi
kesetiaanMu selamatkanlah aku, †
condongkanlah
telingaMu kepadaku*
dan
bebaskanlah aku segera!
Sudilah
Engkau menjadi gunung pengungsianku*
dan
benteng pertahananku yang kuat.
Sebab
Engkaulah pelindung dan penyelamatku,
dan
demi namaMu Engkau akan membimbing
dan
menuntun daku.
Engkau
akan melepaskan daku dari jaring †
yang
dipasang untuk menjerat aku,*
sebab
Engkaulah pelindungku.
Ke
dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*
Tebuslah
aku, ya Tuhan Allah.
Sungguh,
aku benci akan para pemuja berhala, †
dan aku
menaruh kepercayaanku pada Tuhan;*
aku
bersorak-sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.
Ketika
melihat penderitaanku,*
Engkau
membela aku terhadap serangan musuh.
Engkau
tidak menyerahkan daku ke tangannya*
dan
tidak menjerumuskan daku ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon:
Ya
Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Antifon:
Pandanglah
hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan.
II
Kasihanilah
aku, ya Tuhan,*
sebab
sungguh sesaklah hatiku.
Mataku
pudar karena sedih,
meranalah
jiwa dan ragaku.
Hidupku
dihabiskan oleh derita,*
Sepanjang
umur aku berkeluh kesah.
Kekuatanku
surut terisap sengsara.
tulang-tulangku
retak dan rapuhlah tenagaku*
Aku
menjadi bahan hinaan bagi tetanggaku*
dan
alamat naas bagi handai taulanku.
Semua
orang yang melihat aku di jalan*
lari
terbirit-birit menghindari aku.
Lisutlah
aku tak ubahnya dengan mayat,
tiada
berarti bagaikan jambangan yang pecah.
Kudengar
desas-desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana
ketakutan menghantui aku.
Mereka
bersekongkol mencelakakan daku,*
bersepakat
mencabut nyawaku.
Tetapi
aku, aku percaya kepadaMu, ya Tuhan, †
aku
berkata: “Engkaulah Allahku,*
hidupku
ada dalam tanganMu.”
Renggutlah
aku dari cengkeram musuh*
dan
bebaskan daku dari para pengejarku.
Pandanglah
hambaMu dengan wajah berseri,*
selamatkanlah
aku demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon:
Pandanglah
hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan.
Antifon:
Terpujilah
Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku.
III
Betapa
berlimpahlah kebaikanMu
yang
Kausediakan bagi orang takwa,
yang
Kaukerjakan di hadapan seluruh umat manusia*
bagi
orang yang berharap padaMu.
Engkau
menyembunyikan mereka dalam kehadiranMu*
Terhadap
fitnahan musuh.
Engkau
melindungi mereka dalam rumahMu*
terhadap
lidah yang mengumpat.
Terpujilah
Tuhan †
yang
menyatakan kasihNya yang mengagumkan*
dari
dalam bentengNya yang kuat.
Pernah
aku berkata dalam kegelisahanku:*
“Aku
telah terpisah dari kehadiranMu.”
Tetapi
Engkau mendengarkan permohonanku,*
Ketika
aku berseru kepadaMu.
Cintailah
Tuhan, hai semua orang beriman, †
sebab
Tuhan memelihara umatNya yang setia,
tetapi
orang sombong menerima hukuman
yang
setimpal.
Besarlah
hatimu dan tabahlah,*
hai
kamu semua yang berlindung kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon:
Terpujilah
Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku.
BACAAN
Ul.
24:1 – 25:4
Ul 24:1 "Apabila seseorang mengambil seorang
perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi
perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis
surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh
dia pergi dari rumahnya,
Ul 24:2 dan jika perempuan itu keluar dari
rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain,
Ul 24:3 dan jika laki-laki yang kemudian ini
tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke
tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika
laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati,
Ul 24:4 maka suaminya yang pertama, yang telah
menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya,
setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN.
Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu menjadi milik pusakamu.
Ul 24:5 Apabila baru saja seseorang mengambil
isteri, janganlah ia keluar bersama-sama dengan tentara maju berperang atau
dibebankan sesuatu pekerjaan; satu tahun lamanya ia harus dibebaskan untuk
keperluan rumah tangganya dan menyukakan hati perempuan yang telah diambilnya
menjadi isterinya."
Ul 24:6 "Janganlah mengambil kilangan atau
batu kilangan atas sebagai gadai, karena yang demikian itu mengambil nyawa
orang sebagai gadai.
Ul 24:7 Apabila seseorang kedapatan sedang
menculik orang, salah seorang saudaranya, dari antara orang Israel, lalu
memperlakukan dia sebagai budak dan menjual dia, maka haruslah penculik itu
mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Ul 24:8 Hati-hatilah dalam hal penyakit kusta dan
lakukanlah dengan tepat segala yang diajarkan imam-imam orang Lewi kepadamu;
apa yang kuperintahkan kepada mereka haruslah kamu lakukan dengan setia.
Ul 24:9 Ingatlah apa yang dilakukan TUHAN,
Allahmu, kepada Miryam pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir.
Ul
24:10 Apabila engkau meminjamkan
sesuatu kepada sesamamu, janganlah engkau masuk ke rumahnya untuk mengambil
gadai dari padanya.
Ul
24:11 Haruslah engkau tinggal berdiri
di luar, dan orang yang kauberi pinjaman itu haruslah membawa gadai itu ke luar
kepadamu.
Ul
24:12 Jika ia seorang miskin,
janganlah engkau tidur dengan barang gadaiannya;
Ul
24:13 kembalikanlah gadaian itu
kepadanya pada waktu matahari terbenam, supaya ia dapat tidur dengan memakai
kainnya sendiri dan memberkati engkau. Maka engkau akan menjadi benar di
hadapan TUHAN, Allahmu.
Ul
24:14 Janganlah engkau memeras pekerja
harian yang miskin dan menderita, baik ia saudaramu maupun seorang asing yang
ada di negerimu, di dalam tempatmu.
Ul
24:15 Pada hari itu juga haruslah
engkau membayar upahnya sebelum matahari terbenam; ia mengharapkannya, karena
ia orang miskin; supaya ia jangan berseru kepada TUHAN mengenai engkau dan hal
itu menjadi dosa bagimu.
Ul
24:16 Janganlah ayah dihukum mati
karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang
harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
Ul
24:17 Janganlah engkau memperkosa hak
orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang
janda menjadi gadai.
Ul
24:18 Haruslah kauingat, bahwa
engkaupun dahulu budak di Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu, dari sana;
itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini.
Ul
24:19 Apabila engkau menuai di
ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk
mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda?supaya TUHAN,
Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu.
Ul
24:20 Apabila engkau memetik hasil
pohon zaitunmu dengan memukul-mukulnya, janganlah engkau memeriksa
dahan-dahannya sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda.
Ul
24:21 Apabila engkau mengumpulkan
hasil kebun anggurmu, janganlah engkau mengadakan pemetikan sekali lagi; itulah
bagian orang asing, anak yatim dan janda.
Ul
24:22 Haruslah kauingat, bahwa
engkaupun dahulu budak di tanah Mesir; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau
melakukan hal ini."
Ul 25:1 "Apabila ada perselisihan di antara
beberapa orang, lalu mereka pergi ke pengadilan, dan mereka diadili dengan
dinyatakannya siapa yang benar dan siapa yang salah,
Ul 25:2 maka jika orang yang bersalah itu layak
dipukul, haruslah hakim menyuruh dia meniarap dan menyuruh orang memukuli dia
di depannya dengan sejumlah dera setimpal dengan kesalahannya.
Ul 25:3 Empat puluh kali harus orang itu
dipukuli, jangan lebih; supaya jangan saudaramu menjadi rendah di matamu,
apabila ia dipukul lebih banyak lagi.
Ul 25:4 Janganlah engkau memberangus mulut lembu
yang sedang mengirik."
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XLIX – TENTANG RINDU AKAN HIDUP KEKAL DAN BETAPA BANYAK ANUGERAH YANG
DIJANJIKAN KEPADA MEREKA YANG TELAH BERJUANG
5.
Orang-orang lain akan dipuji-puji, tetapi mengenai dirimu sepatah kata pun tidak akan diucapkan. Orang-orang lain akan
diberi tugas untuk melakukan ini-itu, tetapi engkau akan dianggap tidak cakap
melakukan sesuatu yang berguna. Oleh karena semua itu, hatimu kadang-kadang
akan merasa susah, dan sungguh bukanlah soal kecil jika engkau dapat menerima
itu dengan diam. Dalam banyak hal, seperti disebutkan tadi, hamba Tuhan yang
setia biasanya dicoba, sampai di mana ia dapat menyangkal dirinya sendiri dan
dapat menundukkan diri dari segala-galanya. Sungguh tidak ada yang membuatmu
sungguh-sungguh harus mati raga daripada harus melihat dan membiarkan sesuatu
yang bertentangan dengan kehendakmu, dan lebih-lebih jika engkau diperintahkan
untuk menjalankan sesuatu yang tidak enak bagimu atau pun yang tampaknya kurang
berguna. Dan karena engkau yang berada di bawah perintah tidak berani menentang
kekuasaan yang lebih tinggi, terasa beratlah bagimu untuk menjalankan sesuatu
atas perintah orang lain dan menyampaikan perasaan sendiri.
=====
DOA
PENUTUP
Ya
Allah, Engkau menyuruh kami melakukan mati raga lahir untuk menyembuhkan batin
kami. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa, agar kami sanggup
menunaikan tugas kebaktian kepadaMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala
masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai
pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah
membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.