Rabu, 6 Maret 2019
O Pekan IV
RABU ABU (U); Pantang dan Puasa
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Madah
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paskah raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal mahasuci
Trimalah pujian kami
Ynag kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan
lupa akan segala kebaikanNya
Mazmur 102 (103)
Allah kita penuh rahmat dan belas kasihan, Ia mengunjungi kita laksana
fajar cemerlang (Luk 1,78)
Pujilah Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah namaNya yang kudus, hai seluruh batinku!
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa akan segala kebaikanNya!
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu *
dan menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang meluputkan hidupmu dari kematian *
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.
Dialah yang melimpahi hidupmu dengan kebaikan *
dan menjadikan masa mudamu kekal seperti garuda.-
Tuhanlah yang menegakkan hukum dan keadilan *
bagi semua orang yang tertindas.
Ia memperkenalkan rencanaNya kepada Musa *
dan memaklumkan karyaNya yang agung kepada umat Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Jangan
lupa akan segala kebaikanNya
Antifon
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan
orang yang takwa.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, *
lambat akan marah dan penuh kasih setia.
Ia tidak akan murka terus menerus,*
tidak untuk selamanya mengobarkan amarahNya.
Ia tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,*
dan tidak membalas sepadan kesalahan kita.
Tetapi sebagaimana langit menjulang tinggi di atas bumi,*
demikianlah kasih setia Tuhan terhadap orang yang takwa.
Sejauh timur dari barat,*
sekian jauhlah dibuangNya kejahatan kita.
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya,*
demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat bahwa kita debu.
Adapun manusia, hari hidupnya seperti rumput,*
seperti bunga di padang ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, ia tak ada lagi,*
dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan sayang akan
orang yang takwa.
Antifon
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang takwa *
berlangsung dari sediakala sampai selama-lamanya.
Kemurahan Tuhan berlangsung turun temurun †
bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya,*
yang melakukan perintahNya dengan setia.
Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja dan berkuasa atas segala-galanya.
Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †
hai pahlawan perkasa yang melaksanakan titahNya *
dan memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*
para panglima yang melakukan kehendakNya.
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †
di semua wilayah kekuasaanNya; *
pujilah Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya.
BACAAN
Yes 58:1-14
Yes 58:1 Serukanlah
kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala,
beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan
Yakub dosa mereka!
Yes 58:2 Memang setiap
hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa
yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka
menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap
Allah, tanyanya:
Yes 58:3 "Mengapa
kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan
diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari
puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua
buruhmu.
Yes 58:4 Sesungguhnya,
kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan
tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak
akan didengar di tempat tinggi.
Yes 58:5 Sungguh-sungguh
inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika
engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu
sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa,
mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
Yes 58:6 Bukan! Berpuasa
yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan
melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan
mematahkan setiap kuk,
Yes 58:7 supaya engkau
memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin
yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau
memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Yes 58:8 Pada waktu
itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera;
kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
Yes 58:9 Pada waktu
itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak
minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan
kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan
memfitnah,
Yes 58:10
apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan
sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam
gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
Yes 58:11
TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah
yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang
diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Yes 58:12
Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan
memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan
"yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan
supaya tempat itu dapat dihuni".
Yes 58:13
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan
urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari
kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila
engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak
mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,
Yes 58:14
maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat
engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku
akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut
Tuhanlah yang mengatakannya.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal XLVI - KITA HARUS PERCAYA KEPADA ALLAH APABILA KITA
MENJADI UMPAN FITNAHAN ORANG
3. O, seandainya engkau dapat melihat mahkota-mahkota
kekal para suci di surga; betapa gembira mereka sekarang dalam kemuliaan, yang
dahulu di dunia ini dihina dan dianggap tidak layak untuk hidup. Niscaya,
engkau akan seketika ini juga merendahkan diri serendah debu tanah dan lebih
suka berada di bawah perintah semua orang daripada memerintah seorang pun juga.
Niscaya pula, engkau tidak ingin mengalami hari-hari yang penuh kesenangan
selama hidup di dunia ini, melainkan lebih suka menderita kesengsaraan demi
Allah; dan dianggap sepi di antara orang-orang itulah akan engkau anggap
sebagai keuntungan yang terbesar.
DOA PENUTUP
Tuhan, bantulah kami dengan rahmatMu untuk memulai puasa
suci ini. Semoga dengan menjalankan puasa dan pantang, kami mendapat kekuatan
menentang kejahatan dalam perjuangan hidup kristen.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala
masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga
dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda
berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.