Kamis, 21 Maret 2019
Pekan II Prapaskah – O Pekan II
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu
kami puji sepanjang masa
Mazmur 43 (44)
Bencana umat Allah
Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya
Karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita (Rom 8,37)
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur kami,
Tentang karya agung yang Kau lakukan pada zaman mereka,*
yang Kau kerjakan dahulukala dengan tanganMu.
Untuk menanamkan umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kau cerai beraikan mereka, supaya umatMu dapat
berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan berkat pedangnya
sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub.
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami,*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi kemenangan.
Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas
musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan kami.
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan,
namaMu kami puji sepanjang masa
Antifon
Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik
pusakaMu kepada penghinaan
Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami.
Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan*
dan menceraiberaikan kami diantara para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan mengganggap kami tidak bernilai.
Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga *
ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami
Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik
pusakaMu kepada penghinaan
Antifon
Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami,*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa lain,
Masakan Allah tidak mengetahuinya? *
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai sepanjang
hari *
dan diperlakukan sebagai domba sembelihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami ? *
Bangunlah, jangan marah terus menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami? *
Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*
tubuh kami bertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskan kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu
BACAAN
Ul. 30: 1-20
Ul 30:1 "Maka
apabila segala hal ini berlaku atasmu, yakni berkat dan kutuk yang telah
kuperhadapkan kepadamu itu, dan engkau menjadi sadar dalam hatimu di
tengah-tengah segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, menghalau engkau,
Ul 30:2 dan
apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya
sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau
maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
Ul 30:3 maka
TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan
mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah
menyerakkan engkau.
Ul 30:4 Sekalipun
orang-orang yang terhalau dari padamu ada di ujung langit, dari sanapun TUHAN,
Allahmu, akan mengumpulkan engkau kembali dan dari sanapun Ia akan mengambil
engkau.
Ul 30:5 TUHAN,
Allahmu, akan membawa engkau masuk ke negeri yang sudah dimiliki nenek
moyangmu, dan engkaupun akan memilikinya pula. Ia akan berbuat baik kepadamu
dan membuat engkau banyak melebihi nenek moyangmu.
Ul 30:6 Dan
TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau
mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
supaya engkau hidup.
Ul 30:7 TUHAN,
Allahmu, akan menjatuhkan segala sumpah serapah itu kepada musuhmu dan
pembencimu, yang telah mengejar engkau.
Ul 30:8 Engkau
akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala perintah-Nya yang
kusampaikan kepadamu pada hari ini.
Ul 30:9 TUHAN,
Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam
buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN,
Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia
bergirang karena nenek moyangmu dahulu?
Ul 30:10 apabila
engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya,
yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
Ul 30:11 "Sebab
perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar
bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
Ul 30:12 Tidak di
langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit
untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
Ul 30:13 Juga
tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan
menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan
memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
Ul 30:14 Tetapi
firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu,
untuk dilakukan.
Ul 30:15 Ingatlah,
aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian
dan kecelakaan,
Ul 30:16 karena
pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan
hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan
dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh
TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
Ul 30:17 Tetapi
jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau
disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
Ul 30:18 maka aku
memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak
akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan
untuk mendudukinya.
Ul 30:19 Aku
memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu
kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan,
supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Ul 30:20 dengan
mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab
hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang
dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham,
Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal L – BAGAIMANA ORANG YANG TAK BERPENGHIBURAN HARUS MENYERAHKAN
DIRI KEPADA TUHAN
1. Murid: Tuhan, Bapa yang kudus, terpujilah engkau
sekarang dan selama-lamanya, sebab terjadilah segalanya seperti yang Engkau
kehendaki; dan apa yang Engkau lakukan itu adalah baik. Semoga hamba-Mu
bergembira di dalam diri-Mu, bukan di dalam dirinya sendiri, juga bukan di
dalam diri orang lain; sebab hanya Engkaulah, Tuhan, kegembiraan yang sejati;
Engkaulah, harapan dan mahkotaku, kegembiraan dan kehormatanku. Apa yang
dimiliki hamba-Mu, tiada lain kecuali apa yang diterimanya dari-Mu, bahkan
tanpa jasa sedikit jua pun. Segala yang Engkau berikan kepadanya dan Engkau
kerjakan untuknya adalah milik-Mu. “Aku ini miskin dan sejak kecil selalu dalam
gangguan” (bdk. Mzm 88:16); dan jiwaku kadang-kadang susah hingga mencucurkan air
mata, dan kadang-kadang pula mengacaukan hatiku bila ingat akan kesengsaraan
yang menimpaku.
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau memulihkan dan mencintai kesucian.
Arahkanlah hati kami kepadaMu, supaya dengan kekuatan RohMu kami teguh dalam
iman dan giat dalam karya.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang
yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan
dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha
untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.