Senin,
26 November 2018
Pekan
Biasa XXXIV – O Pekan II
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah
cahaya abadi
Tritunggal
yang mahasuci
Kami
percaya padaMu
Kami
mohon berkat restu
Engkaulah
sumber dan asal
Engkaulah
tujuan tunggal
PadaMulah
penghiburan
Harapan
umat beriman
Engkau
pencipta dunia
Cahaya
kami semua
Engkau
pahala mulia
Bagi
umat yang percaya
Terpujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan Roh
penghibur ilahi
Mulia
kekal abadi. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Mazmur
30 (31), 1-17.20-25 Doa orang
menderita yang penuh kepercayaan
Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46).
I
KepadaMu,
ya Tuhan, aku berlindung,*
jangan
sampai aku dikecewakan!
Demi
kesetiaanMu selamatkanlah aku, †
condongkanlah
telingaMu kepadaku*
dan
bebaskanlah aku segera!
Sudilah
Engkau menjadi gunung pengungsianku*
dan
benteng pertahananku yang kuat.
Sebab
Engkaulah pelindung dan penyelamatku,
dan
demi namaMu Engkau akan membimbing
dan
menuntun daku.
Engkau
akan melepaskan daku dari jaring †
yang
dipasang untuk menjerat aku,*
sebab
Engkaulah pelindungku.
Ke
dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*
Tebuslah
aku, ya Tuhan Allah.
Sungguh,
aku benci akan para pemuja berhala, †
dan aku
menaruh kepercayaanku pada Tuhan;*
aku
bersorak-sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.
Ketika
melihat penderitaanku,*
Engkau
membela aku terhadap serangan musuh.
Engkau
tidak menyerahkan daku ke tangannya*
dan
tidak menjerumuskan daku ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Ant. 2 Pandanglah hambaMu dengan
wajah berseri, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).
II
Kasihanilah
aku, ya Tuhan,*
sebab
sungguh sesaklah hatiku.
Mataku
pudar karena sedih,
meranalah
jiwa dan ragaku.
Hidupku
dihabiskan oleh derita,*
Sepanjang
umur aku berkeluh kesah.
Kekuatanku
surut terisap sengsara.
tulang-tulangku
retak dan rapuhlah tenagaku*
Aku
menjadi bahan hinaan bagi tetanggaku*
dan
alamat naas bagi handai taulanku.
Semua
orang yang melihat aku di jalan*
lari
terbirit-birit menghindari aku.
Lisutlah
aku tak ubahnya dengan mayat,
tiada
berarti bagaikan jambangan yang pecah.
Kudengar
desas-desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana
ketakutan menghantui aku.
Mereka
bersekongkol mencelakakan daku,*
bersepakat
mencabut nyawaku.
Tetapi
aku, aku percaya kepadaMu, ya Tuhan, †
aku
berkata: “Engkaulah Allahku,*
hidupku
ada dalam tanganMu.”
Renggutlah
aku dari cengkeram musuh*
dan
bebaskan daku dari para pengejarku.
Pandanglah
hambaMu dengan wajah berseri,*
selamatkanlah
aku demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera
dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Pandanglah hambaMu dengan
wajah berseri, ya Tuhan, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku, (M.P. Alleluya).
III
Betapa
berlimpahlah kebaikanMu
yang
Kausediakan bagi orang takwa,
yang
Kaukerjakan di hadapan seluruh umat manusia*
bagi
orang yang berharap padaMu.
Engkau
menyembunyikan mereka dalam kehadiranMu*
Terhadap
fitnahan musuh.
Engkau
melindungi mereka dalam rumahMu*
terhadap
lidah yang mengumpat.
Terpujilah
Tuhan †
yang
menyatakan kasihNya yang mengagumkan*
dari
dalam bentengNya yang kuat.
Pernah
aku berkata dalam kegelisahanku:*
“Aku
telah terpisah dari kehadiranMu.”
Tetapi
Engkau mendengarkan permohonanku,*
Ketika
aku berseru kepadaMu.
Cintailah
Tuhan, hai semua orang beriman, †
sebab
Tuhan memelihara umatNya yang setia,
tetapi
orang sombong menerima hukuman
yang
setimpal.
Besarlah
hatimu dan tabahlah,*
hai
kamu semua yang berlindung kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Dan.
5:1-17, 23, 6:1
Dan 5:1 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang
besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu
orang itu ia minum-minum anggur.
Dan 5:2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar
menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh
Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para
pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
Dan 5:3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan
perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu
raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari
perkakas itu;
Dan 5:4 mereka minum anggur dan memuji-muji
dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
Dan 5:5 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari
tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan
raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
Dan 5:6 Lalu raja menjadi pucat, dan
pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi
lemas dan lututnya berantukan.
Dan 5:7 Kemudian berserulah raja dengan keras,
supaya para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap.
Berkatalah raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: "Setiap orang
yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku,
kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya akan dikalungkan
rantai emas, dan di dalam kerajaanku ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang
ketiga."
Dan 5:8 Tetapi semua orang bijaksana dari raja,
yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak
sanggup memberitahukan maknanya kepada raja.
Dan 5:9 Sesudah itu sangatlah cemas hati raja
Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat.
Dan
5:10 Karena perkataan raja dan para
pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia:
"Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku
menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;
Dan
5:11 sebab dalam kerajaan tuanku ada
seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada
terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat
para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala
orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum,
Dan
5:12 karena pada orang itu terdapat roh
yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan
mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni
pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil
dan ia akan memberitahukan maknanya!"
Dan
5:13 Lalu dibawalah Daniel menghadap
raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang
buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
Dan
5:14 Telah kudengar tentang engkau,
bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan,
akal budi dan hikmat yang luar biasa.
Dan
5:15 Kepadaku telah dibawa orang-orang
bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan
memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna
perkataan itu.
Dan
5:16 Tetapi telah kudengar tentang
engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan.
Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan
maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada
lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan
mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
Dan
5:17 Kemudian Daniel menjawab raja:
"Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain!
Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya
kepada tuanku.
Dan
5:23 Tuanku meninggikan diri terhadap
Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu
tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah
minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak
dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau
mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam
nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
Dan
5:24 Sebab itu Ia menyuruh punggung
tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.
Dan
5:25 Maka inilah tulisan yang tertulis
itu: Mene, mene, tekel ufarsin.
Dan
5:26 Dan inilah makna perkataan itu:
Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
Dan
5:27 Tekel: tuanku ditimbang dengan
neraca dan didapati terlalu ringan;
Dan
5:28 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan
diberikan kepada orang Media dan Persia."
Dan
5:29 Lalu atas titah Belsyazar
dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan
rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan
mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
Dan
5:30 Pada malam itu juga terbunuhlah
Belsyazar, raja orang Kasdim itu.
Dan
5:31 (6-1) Darius, orang Media,
menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.
Dan 6:1 (6-2) Lalu berkenanlah Darius mengangkat
seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di
seluruh kerajaan;
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XVIII – ORANG HARUS MENANGGUNG DENGAN TABAH HATI KESENGSARAAN SEMENTARA MENURUT
TELADAN KRISTUS
1.
Guru: Anak-Ku, Aku telah turun dari surga untuk keselamatanmu; duka nestapamu
telah Kupanggul di atas pundak-Ku, bukan karena terpaksa, melainkan karena
terdorong oleh cinta kasih agar kamu belajar sabar dan menderita sengsara
dengan rela hati. Karena sejak saat kelahiran-Ku hingga kematian-Ku di atas
kayu salib, tidak pernah penderitaan duka-nestapa meninggalkan Aku. Aku telah
menderita kemiskinan besar akan barang-barang duniawi; berkali-kali Aku harus
mendengar banyak keluhan tentang diri-Ku; cemoohan dan penghinaan telah
Kuderita dengan lemah-lembut; dari kebajikan telah Kuterima bukannya terima
kasih, dari mukjizat-Ku fitnah, dari pelajaran-KU nama jelek.
=====
DOA
PENUTUP
Allah
yang kekal dan kuasa, bimbinglah langkah kami sesuai dengan kehendakMu. Semoga
kami selalu sanggup berbuat baik dengan bantuan rahmat PuteraMu yang tercinta,
yaitu Yesus Kristus pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para
pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus,
dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung
Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si
pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang
Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.