Sabtu, 10 November 2018
Pekan Biasa XXXI – O Pekan III
Pw S. Leo Agung, PausPuj (P)
Ibadat Sore I: Pekan
Biasa XXXII – O Pekan IV
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Barang
siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).
Mazmur 20 (21), 2-8, 14
Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja
bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu Kau kurniai dia berkat
berlimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota
emas murni.
Hidup dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang untuk selamanya.
Besarlah kemuliaannya berkat
pertolonganMu,*
keagungan dan semarak Kau anugerahkan
kepadanya.
Kau jadikan dia berkat untuk
selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.
Sungguh raja percaya kepada Tuhan,*
dan karena kasih setia Allah yang
mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah, ya Tuhan, dan nyatakanlah
kuasaMu,*
kami akan bernyanyi dan bermadah atas
keperkasaanMu.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Barang
siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Bila
para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat
layu, (M.P. Alleluya).
Mazmur 91 (92)
I
Betapa baiklah bersyukur kepada
Tuhan,*
memuji namaMu, Allah yang maha tinggi;
Mewartakan kasihMu pagi hari,*
dan kesetiaanMu diwaktu malam;
dengan membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan iringan celempung.
Sebab Engkau menggembirakan daku
dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak sorai karena perbuatan tanganMu.
Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.
Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.
Biarpun orang jahat meriap seperti
rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat,*
namun mereka akan binasa
selama-lamanya.
Sedangkan Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Bila
para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat
layu, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Hai
hamba yang baik dan setia, masuklah
dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
II
Sebab para musuhMu akan binasa,
para penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku Kau jadikan kuat seperti
banteng,*
dan Kau urapi dengan minyak yang harum
mewangi.
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.
Pada masa tua pun mereka masih
berbuah,*
dan tetap subur dan segar.
Mereka mewartakan, betapa adillah
Tuhan pelindungku,*
tak ada kecurangan padaNya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Hai
hamba yang baik dan setia, masuklah
dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Keb. 18:1-15a; 19:4-9
1
Tetapi bagi
orang-orang suci-Mu ada cahaya terang. Dan meskipun mereka telah menderita
pula, namun dipuji bahagia oleh orang Mesir, ketika mendengar suara mereka tanpa
melihat rupanya.
2
Mereka berterima
kasih, oleh karena orang-orang Israel yang telah diperlakukannya dengan lalim
tidak menganiaya mereka, dan minta maaf atas permusuhannya dahulu.
3
Akan ganti kegelapan
tadi sudah Kauanugerahkan kepada umat-Mu suatu tiang yang bernyalakan api
sebagai penunjuk di perjalanan yang tidak diketahui, bagaikan matahari yang
tidak mengganggu guna pengungsian yang penuh kemuliaan itu.
4
Memang orang-orang
Mesir patut dicabut cahayanya dan ditawan dalam kegelapan, oleh karena mereka
terus mengurung anak-anak-Mu, yang menjadi perantara untuk menyampaikan cahaya
baka hukum Taurat-Mu kepada dunia.
Kematian anak-anak
sulung dan wabah sampar
5
Karena mereka telah
memutuskan untuk membunuh semua anak orang-orang suci-Mu, -- dalam pada itu
satu anak yang telah dibuang diselamatkan -- maka sebagai hukuman Engkau
merampas banyak anak mereka, dan mereka sendiri serentak Kautumpas dalam air
yang bergelora.
6
Malam itu telah
diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar
insaf akan sumpah yang mereka percayai lalu mendapat hati.
7
Maka umat-Mu
mengharapkan baik keselamatan orang benar maupun kebinasaan para musuh.
8
Sebab dengan apa
telah Kauhukum para lawan, dengan itupun telah Kaumuliakan kami, setelah kami
Kaupanggil.
9
Diam-diam anak-anak
suci dari orang yang baik mempersembahkan korban dan sehati membebankan kepada
dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci sama-sama akan mengambil bagian
baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dalam pada itu sebelumnya
sudah mereka dengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.
10
Sebaliknya teriakan
janggal dari para musuh bergaung, dan ratap tangis karena anak-anak yang
ditangisi tersebar luas.
11
Baik budak maupun
tuan dihukum dengan siksa yang sama, dan rakyat jelata menderita sama seperti
raja.
12
Karena kematian yang
sama maka pada mereka sekalian ada orang mati yang tidak terbilang jumlahnya,
dan jumlah orang hidup tidak cukup untuk menguburkannya, sebab dengan satu
pukulan keturunan mereka yang termulia ditumpas.
13
Meskipun karena ilmu
sihirnya mereka tidak percaya sama sekali, namun karena anak-anak sulungnya
yang tewas terpaksa diakuinya, bahwa bangsa inilah sungguh anak Allah.
14
Sebab sementara
sunyi senyap meliputi segala sesuatu dan malam dalam peredarannya yang cepat
sudah mencapai separuhnya,
15
maka firman-Mu yang
mahakuasa laksana pejuang yang garang melompat dari dalam sorga, dari atas
takhta kerajaan ke tengah tanah yang celaka.
4
Sebab nasib yang
sewajarnya menyeret mereka ke arah ajal mereka, dan membuat mereka lupa akan
yang sudah-sudah, supaya mereka menggenapkan hukuman yang masih kurang pada
siksaannya,
5
dan supaya umat-Mu
mencoba menempuh perjalanan yang ajaib, sementara para musuhnya menemui ajal
yang ganjil.
6
Sungguh seluruh ciptaan
dalam jenisnya dirubah kembali sama sekali oleh karena taat kepada
perintah-perintah-Mu, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka.
7
Maka orang melihat
awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya ada air,
jalan yang tidak ada rintangannya muncul dari Laut Merah, dan lembah
kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat.
8
Di bawah lindungan
tangan-Mu seluruh bangsa berjalan lewat di tempat itu, seraya melihat pelbagai
tanda yang mentakjubkan.
9
Seperti kuda ke
padang rumput mereka pergi dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil
memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL
HIBURAN BATIN
Pasal XII – HAL
MELATIH DIRI BERSABAR DAN TENTANG MEMERANGI HAWA NAFSU
5. Alangkah
pendeknya semua kesenangan itu! Alangkah kotornya, alangkah palsunya, dan
alangkah rendahnya semua ini! Namun, oleh kemabukan serta nafsu butanya, mereka
tidak mengisyafi hal ini; tetapi, bagaikan binatang tak berbudi mereka
menemukan kehancuran jiwanya, karena mengejar kenikmatan sesaat dalam hidup,
yang tidak kekal itu. “Jangan menuruti segenap keinginanmu, melainkan jauhkalah
dirimu dari segala nafsumu” (Sir 18:30). “Bergembiralah kamu dalam Tuhan, dan
Dia memberikan kepadamu, apa permintaan hatimu” (bdk. Mzm 37:4).
=====
DOA PENUTUP
Tuhan, benteng
pertahanan kami, GerejaMu Kaualaskan pada Petrus, wadas kukuh kuat yang takkan
digoncangkan oleh serangan kerajaan maut. Semoga berkat doa santo Leo agung,
GerejaMu berdiri teguh dalam kebenaran dan tetap dilindungi dalam damai. Demi
Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.