Kamis, 8 November 2018
Pekan Biasa XXXI – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa, (M.P Alleluya)
Mazmur 43 (44) Bencana
umat Allah
Dalam
segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang
mencintai kita (Rom 8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri
telah kami dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur
kami,
Tentang karya agung yang Kau lakukan
pada zaman mereka,*
yang Kau kerjakan dahulukala dengan
tanganMu.
Untuk menanamkan umatMu, Kauhalaukan
para bangsa,*
Kau cerai beraikan mereka, supaya
umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan
berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan
berkat kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan
cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan
keturunan Yakub.
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan
kami,*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang
menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi
kemenangan.
Melainkan Engkaulah yang memberi kami
kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan
kami.
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami
senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa, (M.P Alleluya)
Ant. 2 Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan.
II
Namun Engkau membuang dan mengaibkan
kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara
kami.
Engkau membiarkan kami dipukul mundur
oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak
sembelihan*
dan menceraiberaikan kami diantara
para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan mengganggap kami tidak bernilai.
Engkau menjadikan kami bahan celaan
tetangga *
ejekan dan olok-olokan di lingkungan
kami
Nama kami dipakai sebagai sindiran
oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang
hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah
kami,
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan.
Ant. 3 Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, (M.P Alleluya).
III
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari
jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami,*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa
lain,
Masakan Allah tidak mengetahuinya? *
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami
dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai domba
sembelihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya
Tuhan kami ? *
Bangunlah, jangan marah terus menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari
pada kami? *
Mengapa penindasan dan kemalangan kami
tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium
debu,*
tubuh kami bertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskan kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami demi kasih setiaMu, (M.P Alleluya).
BACAAN
Keb. 13:1-10; 14:15-21; 15:1-6
Berhala-berhala dan pemujanya
1
Sungguh tolol karena
kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak
mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun
berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal Senimannya.
2
Sebaliknya, mereka
mengganggap sebagai allah yang menguasai jagat raya ialah api atau angin
ataupun udara kencang, lagipula lingkaran bintang-bintang atau air yang
bergelora ataupun penerang-penerang yang ada di langit.
3
Jika dengan
menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya
mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari
keindahan itulah yang menciptakannya.
4
Jika mereka sampai
dipesonakan oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf
karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu.
5
Sebab orang dapat
mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan
ciptaan-ciptaan-Nya.
6
Namun demikian dalam
hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya
tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya.
7
Karena mereka sibuk
dengan pekerjaan-Nya dan menyelidikinya, dan mereka terharu oleh yang mereka
lihat, sebab memang indahlah hal-hal yang kelihatan itu.
8
Tetapi bagaimanapun
juga mereka tidak dapat dimaafkan.
9
Sebab jika mereka
mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa
gerangan mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa kesemuanya itu?
10
Tetapi celakalah
orang yang menaruh harapannya pada benda mati, yang mendewakan buatan tangan
manusia, yaitu emas dan perak, karya seni, dan gambaran macam-macam binatang,
ataupun batu yang tidak berfaedah, buatan tangan zaman kuno.
15
Ada seorang bapa
yang dimakan kesedihan yang belum waktunya, lalu membuat patung anaknya yang
terenggut nyawanya sebelum saatnya. Maka seorang manusia yang dulu fana kini
dihormatinya sebagai allah, dan kepada bawahan-bawahannyapun diperintahkan
untuk mengadakan kebaktian dan upacara.
16
Kemudian adat
kebiasaan fasik yang lama kelamaan bertambah kuat itu dipenuhi sebagai
undang-undang,
17
dan atas perintah
penguasa-penguasa patung-patung pahatan disembah. Oleh karena penguasa-penguasa
itu tidak dapat dihormati orang dengan berhadapan muka karena jauh sekali
tempat tinggalnya, maka wajah yang jauh itu dibayangkan mereka, lalu dibuatnya
gambar yang nyata dari raja yang dihormati itu untuk merayu yang tak hadir itu
seolah-olah hadir juga.
18
Selanjutnya gila
hormat seniman mendorong bahkan orang yang tidak mengenal dia untuk memperkembangkan
pemujaan itu.
19
Sebab seniman ingin
cepat-cepat mendapat hati raja dan karena itulah dengan bakat seninya
memperbesar kesamaannya sampai yang seindah-indahnya.
20
Tetapi rakyat
terpikat oleh kemolekan buatan itu kini menganggap patut dipuja yang tadinya
dihormat sebagai manusia saja.
21
Dan ini menjadi
perangkap bagi kehidupan, bahwasanya orang yang tertekan karena malapetaka
ataupun karena kekuasaan penguasa memberikan nama yang tak bersekutu kepada
batu dan kayu.
Agama sejati dan
pemujaan berhala
1
Tetapi Engkau, Allah
kami, adalah baik hati lagi setia, sabar hati dan dengan kasih sayang
memerintah segala-galanya.
2
Sebab kalau
kadang-kadang kami berdosa, kami adalah milik-Mu oleh karena kami ini mengenal
daya kekuatan-Mu. Tetapi kami tidak mau berdosa karena kami insaf, bahwa kami
ini kepunyaan-Mu.
3
Sebab mengenal
Engkau adalah kesucian sempurna, dan menjadi insaf akan kekuatan-Mu merupakan
akar kebakaan.
4
Memang kami ini
tidak disesatkan oleh hasil kesenian insani yang buruk, dan tidak pula oleh
buatan sia-sia para pelukis, yaitu gambar yang dilumasi dengan beraneka warna,
5
yang pemandangannya
merangsang hawa nafsu pada orang bodoh, sehingga ia rindu kepada rupa mati dari
gambar yang tidak bernyawa.
6
Semua yang membuat
atau merindukan atau memuja berhala adalah pencinta kejahatan dan patut bagi
harapan yang demikian itu.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XII – HAL MELATIH DIRI BERSABAR DAN TENTANG MEMERANGI HAWA NAFSU
3.
Jika kamu mengatakan tidak dapat menderita banyak, bagaimana kamu dapat menahan
panasnya api penyucian? Antara dua macam barang yang buruk, orang selalu harus
memilih yang buruknya paling kecil. Jadi, agar dapat terhindar dari hukuman
kekal setelah hidup ini, kamu harus berusaha memikul penderitaan dalam hidup
sekarang ini dengan sabar demi Tuhan. Ataukah kamu mengira bahwa manusia di
dunia ini hidup tanpa penderitaan sama sekali, atau mungkin hanya harus
menderita sedikit saja? Keadaan semcam itu tidak akan kamu temukan, bahkan jika
kamu tanyakan hal itu kepada mereka yang paling dimanjakan hidupnya. Akan
tetapi, katamu, mereka menikmati banyak kesenangan dan mengikuti kehendak
mereka sendiri. Jadi, mereka tidak terlalu merasakan beratnya penderitaan
mereka.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahabaik, Engkau telah
menyediakan anugerah ilahi yang tak kelihatan bagi orang yang mencintai Engkau.
Curahkanlah api cintaMu kedalam hati kami. Semoga kami mencintai Engkau dalam
segala hal melebihi segala-galanya dan menikmati janjiMu, yang melampaui segala
keinginan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan
dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia”
jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan
skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala
Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah
IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.