Jumat, 30 November 2018
Pekan Biasa XXXIV – O Pekan II
PESTA SANTO ANDREAS, RASUL (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
O para rasul mulia
Duta raja yang kuasa
Didikan guru utama
Yang mengatasi segala.
Di Yerusalem surgawi
Penuh cahaya ilahi
Kalian menjadi dasar
Bagi Gereja yang benar.
Kami rayakan pestamu
Kami kenangkan jasamu
Sambil mengucapkan syukur
Atas pengurbanan luhur.
Terpujilah Yesus Kristus
Yang sudah sudi mengutus
Rasul yang dipilih Bapa
Dipenuhi dengan RohNya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Di seluruh dunia bergemalah seruannya, dan pesannya
sampai ke perbatasan bumi.
Mazmur 18 (19) A
Langit mewartakan kemuliaan Allah,*
dan cakrawala memasyhurkan karya tanganNya.
Hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain,*
dan malam yang satu menyampaikannya kepada malam berikut.
Meskipun tidak bicara dan tidak memperdengarkan suara,
†
namun di seluruh dunia bergemalah seruannya,*
dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.
Di sanalah Tuhan memasang kemah bagi sang surya,*
yang meninggalkan peraduannya bagaikan pengantin.
Dengan girang sang surya menempuh jalan peredarannya,*
laksana seorang pahlawan
Dari ujung langit yang satu ia beredar ke ujung yang
lain,*
dan tak ada yang luput dari panas teriknya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Di seluruh dunia bergemalah seruannya, dan pesannya
sampai ke perbatasan bumi.
Antifon II
Mereka mewartakan karya Allah dan menyelami perbuatan
tanganNya.
Mazmur 63 (64)
Ya Allah, dengarkanlah suara keluhanku,*
jagalah hidupku terhadap musuh.
Lindungilah aku dari kaum penjahat yang bersekongkol,*
dari gangguan orang-orang durhaka.
Mereka mengasah lidah seperti pedang,*
membidikkan kata-kata beracun seperti panah.
Dengan diam-diam mereka menembak orang yang tak
bersalah,*
tidak malu mereka menembak sekonyong-konyong.
Mereka mengampuhkan racunnya, †
dan memasang perangkap dengan saksama,*
pikirnya: “Seorangpun tidak tahu.”
Mereka merahasiakan rencananya yang jahat, *
tak terdugalah batin mereka.-
Tetapi Allah menembak mereka dengan panah,*
sekonyong-konyong mereka terluka.
Mereka jatuh tergelincir oleh lidahnya sendiri,*
setiap orang yang melihat, menggelengkan kepala
Maka semua orang
takut dan mewartakan karya Allah,*
mereka menyelami perbuatan tanganNya.
Orang jujur bersukacita karena Tuhan dan berlindung
padaNya,*
orang yang lurus hati bermegah-megah.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Mereka mewartakan karya Allah dan menyelami perbuatan
tanganNya.
Antifon III
Mereka mewartakan keadilan Tuhan, dan segala bangsa
melihat kemuliaanNya.
Mazmur 96 (97)
Tuhan meraja, hendaklah bumi bersorak-sorai,*
dan pulau-pulau bersukacita.
Awan kelam menyelubungi Tuhan,*
keadilan dan hukum tumpuan takhtaNya.
Api menjalar di hadapan Tuhan,*
menghanguskan para lawan di sekitarnya.
Halilintar menyinari jagat,*
bumi melihatnya dan gemetar.
Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,*
di hadapan Tuhan semesta alam.
Langit mewartakan keadilan Tuhan,*
dan segala bangsa melihat kemuliaanNya.
Dipermalukan orang yang menyembah berhala, †
yang bermegah atas arca yang tak berdaya,*
hendaknya segala dewa sujud menyembah Tuhan.
Sion mendengarnya dan bersukacita, †
kota-kota Yehuda bersorak-sorai*
karena keputusanMu, ya Tuhan.
Sebab Engkaulah, ya Tuhan, mahatinggi di atas seluruh
bumi,*
Engkau mahaagung di atas segala dewata,-
Hai orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan †
sebab Tuhan memelihara orang yang mengasihiNya *
dan melepaskan mereka dari cengkeraman orang jahat.
Terang terbit bagi orang benar,*
sukacita bagi orang yang tulus hati.
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar, *
muliakan namaNya yang kudus.
Kemuliaaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon III
Mereka mewartakan keadilan Tuhan, dan segala bangsa
melihat kemuliaanNya.
BACAAN
1 Kor 1:17 – 2:5
1Kor 1:17 Sebab
Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil;
dan itupun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi
sia-sia.
1Kor 1:18 Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1Kor 1:19 Karena
ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan
kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
1Kor 1:20 Di
manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari
dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
1Kor 1:21 Oleh
karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka
Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan
Injil.
1Kor 1:22 Orang-orang
Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1Kor 1:23 tetapi
kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu
sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1Kor 1:24 tetapi
untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi,
Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1Kor 1:25 Sebab
yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah
dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
1Kor 1:26 Ingat
saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut
ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang
berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.
1Kor 1:27 Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang
berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa
yang kuat,
1Kor 1:28 dan
apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa
yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1Kor 1:29 supaya
jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1Kor 1:30 Tetapi
oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat
bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1Kor 1:31 Karena
itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia
bermegah di dalam Tuhan."
1Kor 2:1 Demikianlah
pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan
kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah
kepada kamu.
1Kor 2:2 Sebab
aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus
Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
1Kor 2:3 Aku
juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.
1Kor 2:4 Baik
perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang
meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
1Kor 2:5 supaya
iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani
lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal XIX – TENTANG SABAR MENDERITA NISTAAN-NISTAAN
DAN SIAPA YANG TERNYATA AKAN SABAR
2. Jangan pula berkata, “Dari orang semacam ini saya
tidak dapat menyabarkan diri, dan hal-hal serupa itu tidak perlu saya terima;
sebab orang itu sudah banyak merugikan saya dan menuduh-nuduh saaya melakukan
hal-hal yang belum pernah timbul dalam pikiran saya. Dari orang lain saya
bersedia menerima perbuatan yang kurang menyenangkan jika menurut pendapat
saya, saya memang harus menderita.” Berpikir demikian itu bodoh; karena orang
tidak memerhatikan kebajikan bersabar, dan juga kurang memerhatikan dia yang
akan memberi pahala; tetapi orang lebih banyak memerhatikan orang-orang dan
hinaan-hinaan yang telah dilontarkan.
======
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani
lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
TENTANG MENGHINDARI SIKAP INGIN TAHU URUSAN ORANG LAIN
Guru: Anak-Ku, janganlah kamu suka ingin tahu saja dan
janganlah kamu menyibukkan dirimu dengan soal-soal yang tidak berfaedah. Peduli
apakah kamu akan hal ini atau hal itu?” Itu bukan urusanmu. Tetapi kami,
ikutilah Aku!” (bdk. Yoh 21:22). Apa urusanmu bila ini begini, atau itu begitu;
atau orang itu berlaku atau berkata begini atau begitu? Kamu tidak usah sibuk
dengan orang-orang lain; melainkan kamu harus bertanggung jawab untuk dirimu
sendiri. Mengapa kamu mencampuri urusan itu?
Ketahuilah, Aku kenal semua orang dan tahu segala
sesuatu yang terjadi di bawah matahari; dan Aku mengerti bagaimana keadaan
setiap orang, apa yang dipikir dan yang dikehendaki dan maksud mana yang
ditujunya. Maka, serahkanlah saja segala-galanya kepada-Ku, simpanlah dirimu
dalam perdamaian yang baik dan biarlah orang yang gelisah melewatkan
kegelisahannya sesuka hatinya. Apa yang telah diucapkan dan telah dilakukan
akan berbalik mengenai dirinya sendiri, sebab tidak mungkin ia dapat menipu
Aku.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah, Tuhan kami.
Engkau kami puji dan muliakan.
Bapa yang kekal abadi,
seluruh bumi bersembah sujud pada-Mu.
Bagi-Mu seluruh malaikat bermadah,
seluruh isi surga bernyanyi.
Bagi-Mu Kerubim dan Serafim
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur,
rombongan para nabi berbakti.
Kepada-Mu barisan para martir berkurban
dengan mempertaruhkan nyawa.
Kepada-Mu Gereja kudus beriman,
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa Yang Mahakuasa,
pencipta semesta alam.
Putra sejati Yang Terpuji,
Putra Bapa Yang Tunggal.
Roh Kudus, cahaya mulia,
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,
Engkaulah Putra Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,
mengadili umat manusia.
Kami mohon,
lindungilah hamba-hamba-Mu,
yang Kautebus dengan darah-Mu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus
dalam kemuliaan abadi.
Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan,
dan berkatilah milik pusaka-Mu.
Bimbinglah kami semua,
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,
kami memuji nama-Mu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setia-Mu kepada kami,
sebab kami berharap kepada-Mu.
Kepada-Mu kami percaya, ya Tuhan,
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Tuhan, raja mahamulia, kami bersembah sujud menghadap
Engkau. Rasul Andreas Kauberikan kepada umatMu sebagai pengajar dan pembimbing.
Semoga ia tetap mendoakan kami di hadapanMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.