Hari ke – 8
Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah
Mulai devosi: 19 Oktober
Hari Konsekrasi: 21 November
12 Hari Persiapan - Hari Kedelapan
Mengikuti Jejak Kristus (Thomas a’Kempis)
Buku I, Pasal 13
Hal Menolak Godaan
Selama kita hidup di dunia ini, tak mungkin kita luput atau bebas dari
penderitaan dan godaan. Oleh sebab itu tertulislah dalam kitab Ayub: Pencobaan
adalah hidup manusia di atas dunia. Oleh karena itu setiap orang wajib waspada
terhadap godaan-godaan dan berjaga-jaga serta berdoa, agar supaya setan yang
tidak pernah tidur melainkan berkeliling serta mencari siapa yang dapat
ditelannya (I Petrus 5, 8) tidak mendapat kesempatan untuk memperdayakannya.
Tak ada seorangpun yang sempurna dan suci, sehingga dia tidak pernah digoda.
Tak mungkin kita terlepas sama sekali dari pada godaan. Tetapi godaan-godaan
itu biarpun sukar dan berat, seringkali sangatlah berguna bagi manusia sebab
karena semua itu manusia menjadi rendah hati, bersih, lagi pula menerima
pelajaran. Semua orang kudus telah mengalami banyak pencobaan serta godaan dan
oleh karena itu mereka memperoleh perkembangan rohani. Mereka yang tidak kuat
mengadakan perlawanan terhadap godaan telah terbuang dan hanyut. Tak ada
satupun ordo (konggregasi) yang begitu suci, atau tempat yang begitu terpencil
dan sunyi, sehingga di situ orang bebas dari godaan dan kesusahan hidup. Selama
manusia hidup di dunia ini, selama itu tiada pernah dia bebas dari godaan.
Sebab godaan itu bersumber di dalam diri kita sendiri karena manusia dilahirkan
di dalam keinginan daging. Baru saja godaan yang satu berlalu, maka sudah
muncullah pencobaan yang lain, dan begitu terus-menerus ada-ada saja yang kita
alami, karena hak menikmati keadaan bahagia yang mula kita miliki sudah lenyap.
Banyak orang yang berusaha menghindari pencobaan-pencobaan itu, tetapi
akibatnya dia justru malah jatuh lebih dalam tertimpa godaan-godaan tersebut.
Dengan jalan menghindar saja, kita tak akan menang. Tetapi dengan sabar dan
rendah hati yang sesungguhnya kita akan menguasai semua musuh kita.
Barangsiapa hanya lahirnya saja menyingkirkan kejahatan, tetapi tidak
memberantasnya sampai ke akar-akarnya, maka dia hanya sedikit mencapai
kemajuan, malahan godaan akan lebih cepat menyerangnya kembali dan dia akan merasa
lebih menderita. Dengan perlahan-lahan, dengan penuh kesabaran dan ketenangan
hati, serta dengan pertolongan Allah, kita akan lebih mudah dapat mengalahkan
musuh-musuh kita, daripada dengan kekerasan dan kebengisan terhadap diri kita
sendiri. Hendaklah kita seringkali minta nasihat, bila kita sedang diserang
godaan-godaan dan janganlah kita bertindak keras terhadap mereka yang sedang
mengalami pencobaan, tetapi hiburlah mereka itu seperti kita sendiri ingin
diperlakukan oleh orang lain. Pangkal segala kejahatan pada godaan itu terletak
pada ketidak tentraman batin kita dan pada kurang kepercayaan kita akan Tuhan.
Sebab ibarat sebuah kapal yang tak berkemudi terombang-ambing oleh gelombang
kesana-kemari, demikian pulalah orang yang lemah dan kurang tenang, serta tidak
sanggup meneruskan maksudnya, terjerat dalam pelbagai godaan.
Doa-doa 12 hari Persiapan:
1. Datanglah Ya Roh Pencipta
(Veni Creator Spiritus)
2. Salam Bintang Laut (Ave
Maris Stella)
3. Kidung Maria (Magnificat)
4. Kemuliaan
Datanglah Ya Roh Pencipta (Veni Creator Spiritus)
Datanglah ya Roh Pencipta kunjungilah jiwa kami semua
penuhilah dengan rahmatMu hati kami ciptaanMu
GelarMu adalah penghibur Rahmat Allah yang MahaLuhur,
Sumber hidup, api kasih, dan pengurapan Ilahi
Engkaulah Sumber Sapta Karunia jemari tangan Sang Ilahi
Engkaulah janji sejati Allah Bapa yang mempergandakan bahasa
Terangilah Akal budi curahkan cinta di setiap hati segala kelemahan
kami,
semoga Kaulindungi dan Kaukuatkan
Jauhkanlah semua musuh segera anugerahkanlah kedamaian jiwa;
dengan Engkau sebagai penuntun kami kejahatan takkan mempengaruhi.
Perkenalkanlah kami pada Bapa ajarilah kami agar mengakui Allah Putera,
serta Engkau, Roh dari keduaNya yang kami imani dan kami puji
selamanya.
Segala kemuliaan bagi Allah Bapa, dan bagi Allah Putera yang telah
bangkit dari mati,
serta bagiMu Roh Kudus pula, sepanjang segala abad. Amin
Salam Bintang Laut (Ave Maris Stella)
Salam bintang laut, Sungguh Bunda Allah,
Perawan selalu, Pintu surga bahagia.
Dikau t’rima “salam” yang Gabriel bawa,
Beri hidup tentram, ubah nama Hawa.
Tolonglah yang papa, bimbinglah yang buta,
Hiburlah yang duka, sembuhkan yang luka.
Tunjukkanlah ibu, antarlah doaku,
Kepada Putramu,Yang lahir bagiku.
Prawan tanpa tara, Elok antar dara,
Lepas dari dosa, Buatku sempurna.
Beri hidup murni, Mohon jalan aman,
Lihat Yesus nanti, Agar selalu riang.
Terpujilah Bapa, Hormat bagi Putra, Roh Kudus dipuja, Esa selamanya.
Amin.
Kidung Maria (Magnificat)
Jiwaku memuliakan Tuhan,
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia,
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar
kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.Ia
memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan
orang-orang yang congkak hatinya;
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan
orang-orang yang rendah;
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh
orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham
dan keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad,
amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.