Kamis,
25 Oktober 2018
Pekan
Biasa XXIX – O Pekan I
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus
Seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Aleluya
MADAH
Kristus
penebus ilahi
Bersabdalah
pada kami
Singkirkanlah
kejahatan
Supaya
iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan
yang bukan-bukan
Tentang
sesama saudara
Hingga
keruh suasana
Smoga
kami berusaha
Membina
kasih setia
Agar
dalam segalanya
Kerukunan
tetap nyata
Terpujilah
Kristus raja
Dan
Bapa mahakuasa
Serta
Roh penghibur suci
Sumber
kasih yang sejati. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Tuhanlah pelindung bagi setiap
orang yang berharap padaNya, (M.P. Alleluya).
Mazmur
17 (18), 31-51 Ucapan
syukur
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)
Kedaulatan
Allah sempurna, †
dan
pemerintahan Tuhan tahan uji,*
Dialah
pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Sebab
siapakah Allah, selain Tuhan ? *
Siapakah
pelindung, selain Allah kita?
Dialah
Allah yang memperkuat aku, *
Dialah
pemurah, sempurnalah kedaulatanNya.
Ia
membuat aku berlari secepat rusa,*
dan
menempatkan daku di gunung yang aman.
Ia
melatih tanganku untuk bertempur *
dan
menganugerahkan busur yang sakti kepada lenganku.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti
pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Tuhanlah pelindung bagi setiap
orang yang berharap padaNya, (M.P.
Alleluya).
Ant. 2 Ya Tuhan, Engkau menopang aku
dengan tangan yang kuat, (M.P. Alleluya).
V
Ya
Tuhan, Engkau memberi aku perisai yang menyelamatkan, †
menopang
aku dengan tangan yang kuat *
dan
menjadikan daku ulung berkat kemenanganMu.
Engkau mempercepat
langkahku,*
dengan
kakiku tak pernah goyah.
Kukejar
musuhku dan kutangkap mereka,*
aku
pantang mundur sampai mereka binasa.
Kurebahkan
mereka hingga tak mungkin bangun,*
mereka
bergelimpangan di bawah kakiku.
Engkau
memperkuat aku untuk bertempur, *
Engkau
menundukkan para penyerangku.
Engkau
memaksa musuhku lari tunggang langgang,*
segala
lawanku kutumpas habis-habis.
Mereka
mengaduh, tetapi tiada penolong,*
mereka
berteriak kepada Tuhan , tetapi tiada jawaban.
Kutumbuk
mereka menjadi seperti debu,*
kuinjak-injak
mereka bagaikan lumpur.
Engkau
membebaskan daku dari rakyat yang mengamuk,*
mengebalkan
daku terhadap racun bangsa kafir.
Bangsa
asing tunduk kepadaku, †
mereka
taat, begitu mendengar perintahku,*
mereka
tersungkur mengaku kalah.
Mereka
pucat bagaikan mayat,*
hatinya
beku dilumpuhkan ketakutan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Tuhan, Engkau menopang aku
dengan tangan yang kuat, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Hiduplah Tuhan, mulialah
Allah penyelamatku, (M.P. Alleluya).
VI
Hiduplah
Tuhan, terpujilah pelindungku,*
mulialah
Allah penyelamatku.
Sebab
Ia merebut kemenangan bagiku *
dan
menaklukkan para bangsa kepadaku.
Ia
menyelamatkan daku dari serangan musuh *
dan
membebaskan daku dari segala lawanku.
Maka
aku hendak memuliakan Dikau di antara para bangsa *
dan
bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan
Engkau
memasyhurkan rajaMu dengan kemenangan, †
Engkau
menyatakan kasih setiaMu kepada Daud yang Kauurapi *
dan
kepada keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Hiduplah Tuhan, mulialah
Allah penyelamatku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Sir.
38:24-39:11
Sir
38:24 Kebijaksanaan ahli Kitab
diperolehnya dalam waktu senggang, dan hanya orang yang urusannya sedikit
sajalah dapat menjadi bijaksana.
Sir
38:25 Bagaimana gerangan dapat menjadi
bijaksana orang yang memegang batang bajak dan yang membanggakan tangkai
penghalaunya; atau orang yang menggiring sapi dan sibuk dengan pekerjaannya,
yang hanya omong tentang anak kerbau.
Sir
38:26 Hatinya tertuju pada membuat
alur-alur, dan ketelitiannya terarah pada makanan anak-anak sapi,
Sir
38:27 Demikianpun halnya dengan semua
tukang dan mandur,yang sibuk siang dan malam; orang yang mengukir cincin
.meterai dan bertekun dalam membuat macam-maeam coraknya, orang yang memberikan
perhatiannya untuk meniru seni lukis dan dengan teliti mau menyelesaikan
pekerjaannya.
Sir
38:28 Demikian pula halnya pandai besi
yang duduk di dekat paron dan memperhatikan besi mentah jadi apa? Bahang api
menghanguskan dagingnya, dan ia bergiat-giat dalam panas dapur api; telinganya
ditulikan gemertuk martil, dan matanya tertuju kepada acuannya; perhatiannya
terarah kepada penyelesaian buatannya, dan dengan teliti menyelesaikan
penghiasannya.
Sir
38:29 Begitu pula penjunan yang duduk
bekerja, dan dengan kakinya menjalankan pelarikan; selalu ia berpikir kepada
pekerjaannya, dan segenap kegiatannya tertuju kepada jumlah besar.
Sir
38:30 Dengan tangannya ia membentuk
tanah liat, dan dengan kakinya menjadikannya lunak; perhatiannya tertuju kepada
rengas yang dikenakannya, dan dengan teliti ia membersihkan dapurnya.
Sir
38:31 Semua orang itu percaya pada
tangan mereka, dan masing-masing pandai dalam pekerjaannya sendiri.
Sir
38:32 Tanpa mereka tidak ada kota
satupun dapat dibangun, dan orangpun tidak dapat berdiam di sana atau hidup.
Sir
38:33 Namun demikian bagi dewan rakyat
tidak dipilihlah mereka, dan dalam jemaah mereka tidak mendapat kedudukan
tinggi. Mereka tidak duduk di kursi pengadilan, dan mereka tidak tahu-menahu
tentang tata hukum.
Sir
38:34 Ajaran dan hukum tidak dapat
mereka terangkari, dan tidak mahirlah mereka dalam pepatah. Tetapi mereka
mempertahankan susiinan dunia semesta, dan doanya terletak dalam melaksanakan
pertukangannya.
Sir
39:1 Lainlah orang yang menyerahkan
dirinya dan segenap kecerdasannya kepada Taurat dari Yang Mahatinggi.
Kebijaksanaan segala leluhur diselidikinya, dan sibuklah ia dengan
nubuat-nubuat.
Sir
39:2 Ajaran orang yang masyhur
dipeliharanya, dan segala seluk-beluk amsal ia selami.
Sir
39:3 la menyelidiki arti rahasia dari
pepatah, dan teka-teki amsal disibukkannya.
Sir
39:4 Di kalangan para pembesar ia
mengabdi, dan nampak di hadapan para penguasa. Negeri-negeri bangsa asing
dijelajahinya, dan baik dan jahat di tengah-tengah manusia diuji olehnya.
Sir
39:5 Pagi-pagi benar ia mengarahkah
hatinya kepada Tuhan yang telah membuatnya, dan berdoa kepada Yang Mahatinggi.
la membuka mulutnya untuk bersembahyang, dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
Sir
39:6 Jika Tuhan yang besar
menghendakinya, maka terpenuhilah ia dengan roh pengertian. Maka ia sendiri
membualkan kata-kata yang bijak,dan memuji Tuhan dengan sembahyangnya.
Sir
39:7 Dengan lurus nasehat serta
ilmunya disampaikannya,dan dipikirkannya rahasia-rahasia hatinya.
Sir
39:8 la memperlihatkan ajaran dari
wejangannya serta membanggakan Taurat Perjanjian Tuhan.
Sir
39:9 Pengertiannya akan dipuji banyak
orang, dan tidak pernah akan lenyap. Kenang-kenangan akan dia tidak akan
terhapus, melainkan namanya akan hidup turun temurun.
Sir
39:10 Kebijaksanaannya akan diceritakan
pelbagai bangsa, sedangkan jemaah mewartakan pujiannya.
Sir
39:11 Jika lama hidupnya maka lebih
dari seribu nama akan ditinggalkannya, dan jikalau wafat cukuplah juga baginya.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan
rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal VIII – TENTANG MENGANGGAP DIRI SENDIRI
TIADA BERARTI DI HADAPAN TUHAN
3. Terpujilah Engkau, Tuhan Allahku, karena
walaupun aku tidak pantas menerima semua anugerahmu, kedermawanan dan
kebaikan-Mu yang tidak ada batasnya itu mendorong aku untuk tidak
henti-hentinya berbuat baik juga kepada orang-orang yang tidak tahu berterima
kasih dan yang jauh menyeleweng dari jalan-Mu. Sadarkanlah kami kembali, untuk
berpaling kepada-Mu agar kami selalu bersyukur dan berterima kasih, bersikap
rendah hati dan hidup saleh. Sebab, Engkaulah keselamatan kami, sumber
kehidupan dan kekuatan kami.
=====
DOA
PENUTUP
Allah
yang kekal dan kuasa, kami berani memanggil Engkau Bapa. Kuatkanlah semangat
kami sebagai puteraMu, agar kami layak menerima warisan yang telah Kaujanjikan.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P:
Marilah memuji Tuhan.
U:
Syukur kepada Allah.
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.