Kamis, 18 Oktober 2018
Pekan Biasa XXVIII – O Pekan IV
Pesta S.
Lukas, PenInj (M)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Langit
bersorak gembira
Dan bumi
bersukacita
Merayakan
hari pesta
Para rasul
yang mulia
Diangkat
menjadi duta
Bentara
warta gembira
Mereka
dikuasakan
Memberi
pengampunan
Smoga pada
akhir zaman
Pada saat
pengadilan
Kami
terima lindungan
Agar
selamat dan aman
Dimuliakanlah
Bapa
Bersama
Putra dan RohNya
Yang
melimpahkan kurnia
Kepada
kita semua.Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Di seluruh
dunia bergemalah seruannya, dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.
Mazmur 18
(19) A
Langit
mewartakan kemuliaan Allah,*
dan
cakrawala memasyhurkan karya tanganNya.
Hari yang
satu mengisahkannya kepada hari yang lain,*
dan malam
yang satu menyampaikannya kepada malam berikut.
Meskipun
tidak bicara dan tidak memperdengarkan suara, +
namun di
seluruh dunia bergemalah seruannya,*
dan
pesannya sampai ke perbatasan bumi.
Di sanalah
Tuhan memasang kemah bagi sang surya,*
yang
meninggalkan peraduannya bagaikan pengantin.
Dengan
girang sang surya menempuh jalan peredarannya,*
laksana
seorang pahlawan
Dari ujung
langit yang satu ia beredar ke ujung yang lain,*
dan tak
ada yang luput dari panas teriknya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti
pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Di seluruh
dunia bergemalah seruannya, dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.
Antifon
Mereka
mewartakan karya Allah dan menyelami perbuatan tanganNya.
Mazmur 63
(64)
Ya Allah,
dengarkanlah suara keluhanku,*
jagalah
hidupku terhadap musuh.
Lindungilah
aku dari kaum penjahat yang bersekongkol,*
dari
gangguan orang-orang durhaka.
Mereka
mengasah lidah seperti pedang,*
membidikkan
kata-kata beracun seperti panah.
Dengan
diam-diam mereka menembak orang yang tak bersalah,*
tidak malu
mereka menembak sekonyong-konyong.
Mereka
mengampuhkan racunnya, +
dan
memasang perangkap dengan saksama,*
pikirnya:
“Seorangpun tidak tahu.”
Mereka
merahasiakan rencananya yang jahat, *
tak
terdugalah batin mereka.-
Tetapi
Allah menembak mereka dengan panah,*
sekonyong-konyong
mereka terluka.
Mereka
jatuh tergelincir oleh lidahnya sendiri,*
setiap
orang yang melihat, menggelengkan kepala
Maka semua
orang takut dan mewartakan karya Allah,*
mereka
menyelami perbuatan tanganNya.
Orang
jujur bersukacita karena Tuhan dan berlindung padaNya,*
orang yang
lurus hati bermegah-megah.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Mereka
mewartakan karya Allah dan menyelami perbuatan tanganNya.
Antifon
Mereka
mewartakan keadilan Tuhan, dan segala bangsa melihat kemuliaanNya.
Mazmur 96
(97)
Tuhan
meraja, hendaklah bumi bersorak-sorai,*
dan
pulau-pulau bersukacita.
Awan kelam
menyelubungi Tuhan,*
keadilan
dan hukum tumpuan takhtaNya.
Api
menjalar di hadapan Tuhan,*
menghanguskan
para lawan di sekitarnya.
Halilintar
menyinari jagat,*
bumi
melihatnya dan gemetar.
Gunung-gunung
luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,*
di hadapan
Tuhan semesta alam.
Langit
mewartakan keadilan Tuhan,*
dan segala
bangsa melihat kemuliaanNya.
Dipermalukan
orang yang menyembah berhala, +
yang
bermegah atas arca yang tak berdaya,*
hendaknya
segala dewa sujud menyembah Tuhan.
Sion
mendengarnya dan bersukacita, +
kota-kota
Yehuda bersorak-sorai*
karena
keputusanMu, ya Tuhan.
Sebab
Engkaulah, ya Tuhan, mahatinggi di atas seluruh bumi,*
Engkau
mahaagung di atas segala dewata,-
Hai orang
yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan +
sebab
Tuhan memelihara orang yang mengasihiNya *
dan
melepaskan mereka dari cengkeraman orang jahat.
Terang
terbit bagi orang benar,*
sukacita
bagi orang yang tulus hati.
Bersukacitalah
dalam Tuhan, hai orang benar, *
muliakan
namaNya yang kudus.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Mereka
mewartakan keadilan Tuhan, dan segala bangsa melihat kemuliaanNya.
BACAAN
Kis
9:27-31 ; 11:19-26
Tetapi
Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan
kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan
berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama
Yesus.
28. Dan
Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian
mengajar dalam nama Tuhan.
29. Ia
juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa
Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.
30. Akan
tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka
membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
31. Selama
beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam
keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya
makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
11:19
Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang
timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus
dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja.
20. Akan
tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di
Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan
Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
21. Dan
tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan
berbalik kepada Tuhan.
22. Maka
sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu
mengutus Barnabas ke Antiokhia.
23.
Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia
menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,
24. karena
Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang
dibawa kepada Tuhan.
25. Lalu
pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan
dia, ia membawanya ke Antiokhia.
26. Mereka
tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar
banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut
Kristen.
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal VII
– TENTANG RAHMAT YANG HENDAKNYA DISEMBUNYIKAN DI BAWAH PENGAWASAN KERENDAHAN
HATI
1. Guru:
Anak-Ku, lebih berguna dan lebih aman untukmu menyembunyikan rahmat peribadatan
dan tidak membanggakan diri karenanya, tidak banyak mempercakapkannya dan tidak
mementingkannya, tetapi lebih baik meremehkan dirimu sendiri, karena takut,
jangan-jangan rahmat itu telah diberikan kepada orang yang tidak pantas.
Janganlah engkau terlalu menyandarkan dirimu kepada perasaan hati, yang cepat
berubah sama sekali. Ingatlah baik-baik pada waktu engkau menerima rahmat,
bagaimana sengsara dan miskinmu, jika kamu ditinggalkan oleh rahmat. Kemajuan
hidup rohani itu tidak hanya terletak pada sikap tenteram dan rajin sewaktu
orang dikaruniai rahmat penghiburan, tetapi juga terletak pada sikap rendah
hati, sabar dan mati raga pada waktu orang menderita tiadanya rahmat tersebut
sehingga kebiasaan berdoa dan melakukan latihan-latihan lainnya tetap dengan
rajin diindahkan. Pada saat-saat tiadanya rahmat itu pula, janganlah hendaknya
engkau lupa, sedapat-dapatnya dan menurut keinsyarafan serta kemampuanmu,
berusaha melakukan apa yang sekiranya dapat kamu laksanakan, dan janganlah
sekali-kali karena rasa hampa dan takut kamu lalu melalaikan dirimu sendiri.
MADAH
ALLAH TUHAN KAMI
Allah
Tuhan kami,*
Engkau
kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang
kekal,*
seluruh
bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu
semua malaikat bermadah,*
seluruh
isi surga bernyanyi.
BagiMu
kerubim dan serafim*
tak
kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah
segala kuasa.
Surga dan
bumi*
penuh
kemuliaanMu.
KepadaMu
paduan para rasul bersyukur,*
rombongan
para nabi berbakti.
KepadaMu
barisan para martir berkurban*
dengan
mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu
Gereja kudus beriman,*
tersebar
di seluruh dunia.
Ya Bapa
yang mahakuasa,*
pencipta
semesta alam.
Putera
sejati yang terpuji,*
Putera
Bapa yang tunggal.
Roh kudus,
cahaya mulia,*
penghibur
umat beriman.
Engkaulah
raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah
Putera Allah yang hidup.
Engkau
sudi dikandung santa perawan,*
menjadi
manusia demi keselamatan kami.
Engkau
mematahkan belenggu maut,*
membuka
pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau
bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili
umat manusia.
Kami
mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang
Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah
kami bersama para kudus*
dalam
kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah
umatMu, ya Tuhan,*
dan
berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah
kami semua*
dan
muliakanlah untuk selamanya.
Setiap
hari kami meluhurkan Dikau,*
kami
memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan,
sudilah menjaga kami,*
agar
senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah
kami, ya Tuhan,*
kasihanilah
kami.
Limpahkanlah
kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami
berharap kepadaMu.
KepadaMu
kami percaya, ya Tuhan.*
kami
takkan kecewa selama-lamanya.
DOA
PENUTUP
Tuhan
Allah, Engkau telah memilih santo Lukas untuk mewartakan dengan lisan dan
tulisan rahasia cinta kasihMu terhadap kaum fakir miskin. Semoga kami semua
bermegah atas namaMu dan bertekun sehati dan sejiwa, supaya semua bangsa
melihat keselamatanMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
======
DOA
PERSEMBAHAN PAGI
Ya
Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah
Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian
juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di
seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan
tindakanku hari ini.
Ya
Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu
mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada
Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati
Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda,
doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati
Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan
jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan
Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi
tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus
bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati
Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku
di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu,
Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan
pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati
Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari
dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan
rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang
Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami.
Amin.
======
Menjalankan
Pesan Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal
Harus Dilakukan
Ketika
ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan
di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1)
Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa
(Rosario Harian)
3)
Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga
syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup
Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari
25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan
Kedua Bunda Kita:
Devosi
Sabtu Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
· Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
· Menerima
Komuni Kudus;
· Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
· Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan
janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di
paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan
kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar
– Tiga Janji
Sekarang
kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak
Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa
Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah
dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya
yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan
penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan
mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari
api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan
Sabtu Pertama).
Ditambahkan
pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk
membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR
COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam
penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang
Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda
Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada
Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak
zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan
Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri
kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada
sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah
Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam
bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah
melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan
Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi
Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan
membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang
sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun
pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan
saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1)
menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2)
mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima
puluhan Rosario
(3) setia
mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan
buku:
Santa
Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian
Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.