Sabtu, 15 September 2018
Pekan Biasa XXIII – O PEKAN III
PW SANTA PERAWAN MARIA BERDUKACITA (PUTIH)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Hal 1075
Betapa duka Maria
Pada gunung Golgota
Memangku jenazah Putra
Yang sudah tak bernyawa
Tubuh hancur berlumuran
Penuh bekas siksaan
Dipandangnya tubuh putra
Dibelai dengan mesra
Diciumnya penuh khidmat
Dirangkulnya erat-erat
Tak terhinggalah dukanya
Yang menghibur tiada
Kami mohon ya ibunda
Yang dirundung nestapa
Semoga kauperkenankan
Sekedar menghibur
Hatimu yang penuh duka
Dengan minat dan cinta
Terpujilah Allah Bapa
Pencipta yang kuasa
Dan Yesus Putra Maria
Yang menebus dunia
Bersama Roh sumber cinta
Kini dan selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setiaNya
dan mewartakan karyaMu yang agung kepada umat manusia.
Mazmur 106 (107)
Allah telah berfirman kepada bangsa Israel. Dengan perantaraan
Yesus Kristus,
Ia mewartakan kabar gembira kepada mereka, yakni damaiNya (Kis
10,36)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Hendaknya semua orang yang ditebus Tuhan mewartakan,*
bahwa Tuhan menebus mereka dari tangan penindas;
Bahwa Tuhan menghimpunkan mereka dari segala negeri,*
dari timur dan barat, dari utara dan selatan.
Ada yang mengembara di padang belantara dan merantau di gurun
kersang,*
mereka tidak menemukan kota untuk didiami.
Mereka lapar dan haus,*
surutlah nafsu hidup mereka.
Maka berserulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan mereka.
Tuhan mengantar mereka ke jalan yang lurus,*
sampai ke kota yang dapat mereka diami.
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang agung kepada umat manusia.
Sebab Tuhan meredakan dahaga,*
dan melimpahkan kebaikan kepada yang lapar.
Ada yang meringkuk dalam kegelapan,*
terkurung dalam besi yang menyiksa.
Sebab mereka memberontak terhadap perintah Tuhan,*
dan mencemoohkan nasihat Allah yang maha tinggi.
Tuhan menghajar hati
mereka dengan kekerasan,*
mereka tergelincir, dan tiada yang menolong.
Maka berserulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan mereka.
Tuhan membawa mereka keluar dari dalam kegelapan *
dan mematahkan belenggu mereka.
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setiaNya,*
dan mewartakan karyaNya yang agung kepada umat manusia.
Sebab Tuhan menggempur pintu-pintu perunggu *
dan menghancurkan palang pintu besi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setiaNya
dan mewartakan karyaMu yang agung kepada umat manusia.
Antifon
Mereka melihat perbuatan Tuhan dan karyaNya yang agung.
Ada yang jatuh sakit karena kelakuan yang bejat *
dan disiksa karena kesalahan mereka.
Mereka muak terhadap segala makanan *
dan sudah mendekati pintu maut.
Maka berserulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan mereka.
Tuhan menyampaikan firmanNya untuk menyembuhkan mereka,*
untuk melepaskan mereka dari penyakit.
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang agung kepada umat manusia.
Hendaknya mereka mempersembahkan kurban syukur *
dan menyiarkan perbuatan Tuhan dalam nyanyian gembira.
Ada yang mengarungi laut dengan kapal *
dan berniaga di lautan yang luas.
Mereka melihat perbuatan Tuhan,*
karyaNya yang agung terhadap naga laut.
Ia memberi perintah, maka bangkitlah angin,*
angin badai yang melambungkan ombak.
Mereka diangkat sampai ke langit dan dihempaskan ke dalam
jurang,*
mereka gementar karena terancam bahaya.
Mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk,*
dan hilanglah segala ketangkasan mereka.
Maka berserulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan mereka.
Tuhan meredakan taufan menjadi angin sepoi-sepoi,*
sehingga tenanglah gelombang-gelombangnya.
Mereka bersukacita, sebab semuanya reda,*
dan Tuhan menuntun mereka ke pelabuhan yang dituju.
Hendaknya mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang agung kepada umat manusia.
Hendaknya mereka meluhurkan Tuhan dalam himpunan umat *
dan memuji Dia dalam majelis para tua-tua
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Mereka melihat perbuatan Tuhan dan karyaNya yang agung.
Antifon
Hendaknya orang jujur menyaksikan karya Tuhan dengan sukacita.
Tuhan mengubah sungai menjadi kering seperti padang gurun,*
dan pancaran air menjadi
tanah kersang.
Tuhan mengubah tanah yang subur menjadi tanah asin,*
karena kejahatan para penduduknya.
Tuhan mengubah padang gurun menjadi kolam air,*
dan tanah kering menjadi pancaran air.
Tuhan menempatkan orang-orang yang lapar di sana,*
mereka mendirikan kota untuk didiami.
Mereka menabur di ladang
dan membuat kebun anggur,*
mereka memetik hasil yang berlimpah.
Tuhan memberi berkat, dan mereka berkembang biak,*
dan ternak mereka tidak berkurang.
Tetapi yang berkurang dan yang melenyap dari mereka *
ialah penindasan, bahaya dan duka.
Tuhan merendahkan orang-orang terkemuka *
dan menyesatkan mereka di padang tandus yang tiada jalan;
Tetapi orang miskin ditempatkan Tuhan di kediaman yang aman,*
dan suku mereka dijadikan makmur seperti kawanan domba.
Hendaknya orang jujur menyaksikannya dan bersukacita,*
tetapi orang jahat hendaknya tutup mulut.
Barangsiapa bijaksanan akan mendengarkan semuanya ini *
dan merenungkan segala kemurahan Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hendaknya orang jujur menyaksikan karya Tuhan dengan sukacita.
BACAAN
Est 3:1-11
3:1 Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman
bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan
pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang
ada di hadapan baginda.
3:2 Dan semua pegawai raja yang di pintu
gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah
diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak
sujud.
3:3 Maka para pegawai raja yang di pintu
gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar
perintah raja?"
3:4 Setelah mereka menegor dia berhari-hari
dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada
Haman untuk melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah
menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang Yahudi.
3:5 Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai
tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,
3:6 tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina
untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan
kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua
orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.
3:7 Dalam bulan pertama, yakni bulan Nisan,
dalam tahun yang kedua belas zaman raja Ahasyweros, orang membuang pur--yakni
undi--di depan Haman, hari demi hari dan bulan demi bulan sampai jatuh pada
bulan yang kedua belas, yakni bulan Adar.
3:8 Maka sembah Haman kepada raja Ahasyweros:
"Ada suatu bangsa yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara
bangsa-bangsa di dalam seluruh daerah kerajaan tuanku, dan hukum mereka
berlainan dengan hukum segala bangsa, dan hukum raja tidak dilakukan mereka,
sehingga tidak patut bagi raja membiarkan mereka leluasa.
3:9 Jikalau baik pada pemandangan raja,
hendaklah dikeluarkan surat titah untuk membinasakan mereka; maka hamba akan
menimbang perak sepuluh ribu talenta dan menyerahkannya kepada tangan para
pejabat yang bersangkutan, supaya mereka memasukkannya ke dalam perbendaharaan
raja."
3:10 Maka raja mencabut cincin meterainya dari jarinya,
lalu diserahkannya kepada Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru orang Yahudi
itu,
3:11 kemudian titah raja kepada Haman: "Perak itu
terserah kepadamu, juga bangsa itu untuk kauperlakukan seperti yang kaupandang
baik."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal XXXII - TENTANG MENGINGKARI DIRI SENDIRI DAN MENOLAK
SEGALA NAFSU KEINGINAN JAHAT
1. Guru: Anak-Ku, engkau tidak dapat memiliki kemerdekaan yang
sempurna jika engkau tidak mengingkari dirimu sendiri seluruhnya.
Terbelenggulah semua orang tamak dan penyayang diri sendiri, orang kikir,
pemelit dan penginding, yang selalu mencari barang-barang yang menawan
pancaindra dan bukan barang-barang milik Yesus Kristus, melainkan sering
merencanakan dan mengusahakan apa yang tidak tahan lama. Sebab, segala sesuatu
yang tidak bersumber dari Allah akan hancur. Ingatlah kata-kata singkat dan
penuh arti ini: Tinggalkanlah segala sesuatu dan kamu akan memperoleh
segala-galanya; buanglah nafsu keinginan, dan kamu akan menemukan ketenteraman.
Pertimbangkanlah ini dalam rohmu, dan bila ini sudah kamu laksanakan, kamu akan
mengerti segalanya.
2. Murid: Ya Tuhan, itu bukanlah pekerjaan untuk satu hari,
bukan pula pekerjaan kanak-kanak, sebaliknya, dalam perkataan yang singkat itu,
terkandung segenap kesempurnaan hidup rohani.
=====
DOA PENUTUP
Allah sumber kekuatan, ketika PuteraMu ditinggikan pada salib,
bundaNya berdiri di situ dan ikut menderita. Semoga kamipun mengambil bagian
dalam sengsara Kristus dan ikut dibangkitkan bersama Dia, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.