Minggu,
16 September 2018
Pekan
Biasa XXIV – O PEKAN IV
Hari
Minggu Biasa XXIV (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penyelamat kami
Hari yang pertama ini
Kausucikan selamanya
Dengan kebangkitan mulya
Bangkitlah sekarang ini
Hati dan semangat kami
Bangkitkanlah kemudian
Badan kami berkat iman
Bila Engkau datang lagi
Kami kan menyongsong pasti
Untuk hidup seterusnya
bersamaMu pada Bapa
Perkenankan kami nanti
Memuji sepenuh hati
Bapa Putra Roh mulia
Selalu senantiasa. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Siapakah boleh mendaki gunung
Tuhan, siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Mazmur 23 (24) Tuhan masuk baikNya yang
kudus
Pintu surga terbuka
untuk Kristus pada waktu kenaikanNya (S.Ireneus)
Milik Tuhanlah bumi dan
segala isinya,*
jagat dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan
bumi atas laut,*
menegakkannya atas samudra
raya.
Siapakah boleh mendaki
gunung Tuhan,*
siapakah berdiri di
tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan
murni hatinya,*
yang tidak bersikap curang
dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang menerima berkat
Tuhan *
dan memperoleh balas jasa
dari Allah, penyelamatnya.
Orang demikianlah yang
mencari Tuhan,*
yang menghadap hadirat Allah
Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai
gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu,
gerbang abadi,*
supaya masukkah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan yang perkasa dan
perwira,*
Tuhan yang jaya dalam
peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai
gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu,
gerbang abadi,*
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan semesta alam,*
Dialah raja mulia.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Siapakah boleh mendaki gunung
Tuhan, siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Ant. 2 Pujilah Allah kami, hai para
bangsa, sebab Allah memperkenankan kami tetap hidup.
Mazmur 65 (66) Madah untuk kurban
syukur
Kebangkitan Tuhan
dan bertobatnya para bangsa (Hesychius).
Bersorak-sorailah bagi
Allah, hai seluruh bumi, †
bermazmurlah bagi namaNya
yang mulia *
dan gemakanlah pujianNya.
Berkatalah; “Ya Allah,
betapa dahsyatlah karyaMu, †
betapa hebatlah kekuatanMu,*
sehingga musuh
terbungkuk-bungkuk di hadapanMu.
Seluruh bumi sujud menyembah
Engkau *
dan memuji namaMu dengan
mazmur.”
Mari saksikan karya Allah,*
perbuatan Allah
menggemparkan manusia.
Allah mengubah laut menjadi
tanah kering, †
mereka menyeberangi sungai
tanpa menjadi basah,*
mari kita bersorak-sorai
kepada Allah.
Ia memerintah dari
bentengNya yang abadi, †
pandanganNya mengawasi para
bangsa,*
jangan sampai ada yang
memberontak melawan Dia.
Pujilah Allah kami, hai para
bangsa,*
serukanlah pujianNya dengan
sepenuh hati.
Sebab Allah memperkenankan
kami tetap hidup *
dan tidak menyerahkan kami
kepada kematian.-
Engkau telah menguji kami,
ya Allah,*-
membesut kami seperti
membesut perak.
Engkau membawa kami ke
padang belantara *
dan menimpakan wabah kepada
kami.
Engkau memusingkan kepala
kami dengan penyakit, †
kami mengalami siksaan api
dan air *
setelah kami Kaubawa ke luar
dari kemakmuran Mesir.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Pujilah Allah kami, hai para
bangsa, sebab Allah memperkenankan kami tetap hidup.
Ant. 3 Dengarkanlah,hai kamu semua
yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
II
Aku akan masuk rumahMu
membawa kurban bakaran, †
aku kan memenuhi nazar *
yang telah kuucapkan dalam
kegelisahanku.
Aku akan mempersembahkan hewan
tambun,†
membakar domba jantan
menjadi kurban yang harum,*
aku akan menyedikan kurban
sapi dan kambing.
Mari, dengarkanlah, hai kamu
semua yang takwa,*
aku hendak mewartakan yang
dikerjakan Allah bagiku.
KepadaNya aku telah
berseru,*
dan pujianNya telah
kunyanyikan.
Sekiranya kau menyadari
suatu kesalahan,*
Tuhanku pasti tidak
mendengarkan daku *
Tetapi kenyataannya Allah
mendengarkan daku *
dan mengindahkan doa
permohonanku.
Terpujilah Allah, yang tidak
menolak doaku *
dan tidak menjauhkan kasih
setiaNya dari padaku.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Dengarkanlah,hai kamu semua
yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
BACAAN
Est.
1:1-3,9-16,19;2:5-10,16-17
Est 1:1 Pada zaman Ahasyweros?dialah Ahasyweros
yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke
Etiopia?,
Est 1:2 pada zaman itu, ketika raja Ahasyweros
bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam benteng Susan,
Est 1:3 pada tahun yang ketiga dalam
pemerintahannya, diadakanlah oleh baginda perjamuan bagi semua pembesar dan
pegawainya; tentara Persia dan Media, kaum bangsawan dan pembesar daerah hadir
di hadapan baginda.
Est 1:9 Juga Wasti, sang ratu, mengadakan
perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros.
Est 1:10 Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang
gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta,
Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas
di hadapan raja Ahasyweros,
Est 1:11 supaya mereka membawa Wasti, sang ratu,
dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan
kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu
sangat elok rupanya.
Est 1:12 Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap
menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat
geramlah raja dan berapi-apilah murkanya.
Est 1:13 Maka bertanyalah raja kepada orang-orang
arif bijaksana, orang-orang yang mengetahui kebiasaan zaman?karena demikianlah
biasanya masalah-masalah raja dikemukakan kepada para ahli undang-undang dan
hukum;
Est 1:14 adapun yang terdekat kepada baginda ialah
Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Meres, Marsena dan Memukan, ketujuh pembesar
Persia dan Media, yang boleh memandang wajah raja dan yang mempunyai kedudukan
yang tinggi di dalam kerajaan?,tanya raja:
Est 1:15 "Apakah yang harus diperbuat atas ratu
Wasti menurut undang-undang, karena tidak dilakukannya titah raja Ahasyweros
yang disampaikan oleh sida-sida?"
Est 1:16 Maka sembah Memukan di hadapan raja dan
para pembesar itu: "Wasti, sang ratu, bukan bersalah kepada raja saja,
melainkan juga kepada semua pembesar dan segala bangsa yang di dalam segala
daerah raja Ahasyweros.
Est 1:19 Jikalau baik pada pemandangan raja,
hendaklah dikeluarkan suatu titah kerajaan dari hadapan baginda dan dituliskan
di dalam undang-undang Persia dan Media, sehingga tidak dapat dicabut kembali,
bahwa Wasti dilarang menghadap raja Ahasyweros, dan bahwa raja akan
mengaruniakan kedudukannya sebagai ratu kepada orang lain yang lebih baik dari
padanya.
Est 2:5 Pada waktu itu ada di dalam benteng
Susan seorang Yahudi, yang bernama Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish,
seorang Benyamin
Est 2:6 yang diangkut dari Yerusalem sebagai
salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, ketika ia
diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel.
Est 2:7 Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni
Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu
elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat
sebagai anak oleh Mordekhai.
Est 2:8 Setelah titah dan undang-undang raja
tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah
pengawasan Hegai, maka Esterpun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah
pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.
Est 2:9 Maka gadis itu sangat baik pada
pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera
memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang
dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia
dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.
Est 2:10 Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan
asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai.
Est 2:16 Demikianlah Ester dibawa masuk menghadap
raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh?yakni bulan
Tebet?pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda.
Est 2:17 Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari
pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari
pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas
kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Kedua – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal
XII – HAL KELUHURAN JALAN SALIB SUCI
13.
Semoga kita pantas menderita sengsara demi nama Yesus. Betapa besar kehormatan
yang akan kita terima, betapa besar kegembiraan para orang kudus Tuhan, dan
betapa besar pula pengaruh baik kita itu bagi orang-orang di sekeliling kita.
Sebab, semua orang memuji-muji ketahanan hati untuk menderita, tetapi hanya
sedikitlah yang benar-benar sanggup menderita sengsara. Sudah menjadi kewajiban
kitalah jika kita dengan senang hati mau menderita sengsara untuk Kristus,
sebab tidak sedikit orang yang bersedia menderita lebih banyak untuk dunia.
14.
Sekali-kali janganlah kita lupa bahwa mati raga merupakan jalan hidup kita.
Makin keras mati raganya, makin bertambah teguhlan seseorang mulai hidup untuk
Tuhan. Tidak ada orang yang dapat memahami soal-soal surgawi; kecuali ia yang
bersedia menundukkan dirinya untuk menderita sengsara bagi Kristus. Bagi Tuhan
tidak ada sesuatu yang lebih berharga dan bagi kita di dunia ini tidak ada yang
lebih bernilai untuk keselamatan kita, kecuali dengan suka hati bersedia
menderita sengsara bagi Kristus. Dan seandainya kita diperkenankan memilih,
sebaiknya kita memilih menderita sengsara untuk Kristus daripada menginginkan
menikmati banyak penghiburan. Sebab, dengan demikian, kita akan lebih mirip
Sang Kristus dan lebih menyerupai para Kudus. Sebab, ganjaran dan kemajuan
hidup rohani kita tidak terletak pada kenikmatan dan penghiburan, tetapi lebih
pada penderitaan dan pencobaan.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah, Tuhan kami.
Engkau kami puji dan
muliakan.
Bapa yang kekal abadi,
seluruh bumi bersembah sujud
pada-Mu.
Bagi-Mu seluruh malaikat
bermadah,
seluruh isi surga bernyanyi.
Bagi-Mu Kerubim dan Serafim
tak kunjung putus
melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan,
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi penuh
kemuliaan-Mu.
Kepada-Mu paduan para rasul
bersyukur,
rombongan para nabi
berbakti.
Kepada-Mu barisan para
martir berkurban
dengan mempertaruhkan nyawa.
Kepada-Mu Gereja kudus
beriman,
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa Yang Mahakuasa,
pencipta semesta alam.
Putra sejati Yang Terpuji,
Putra Bapa Yang Tunggal.
Roh Kudus, cahaya mulia,
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya
Kristus,
Engkaulah Putra Allah yang
hidup.
Engkau sudi dikandung santa
perawan
menjadi manusia demi
keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu
maut,
membuka pintu kerajaan surga
bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di
sisi Bapa,
mengadili umat manusia.
Kami mohon,
lindungilah hamba-hamba-Mu,
yang Kautebus dengan
darah-Mu sendiri.
Sambutlah kami bersama para
kudus
dalam kemuliaan abadi.
Selamatkanlah umat-Mu, ya
Tuhan,
dan berkatilah milik
pusaka-Mu.
Bimbinglah kami semua,
dan muliakanlah untuk
selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan
Dikau,
kami memuji nama-Mu
sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga
kami,
agar senantiasa luput dari
dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setia-Mu
kepada kami,
sebab kami berharap
kepada-Mu.
Kepada-Mu kami percaya, ya
Tuhan,
kami takkan kecewa
selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah, pencipta dan penguasa
segala sesuatu, pandanglah kami, anak-anakMu. Semoga kami mengabdi Engkau
dengan ikhlas, agar dapat memperoleh belaskasihanMu. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.