Selasa,
17 Juli 2018
Pekan
Biasa XV – O PEKAN III
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Bila Allah bangkit, para
lawanNya melarikan diri dari hadapanNya.
Mazmur 67 (68)
Kristus naik ke
surga sambil membawa tawanan; Ia memberikan ganjaran kepada manusia (Ef 4,8)
Bila Allah bangkit, tercerai
berailah musuhNya, *
para lawanNya melarikan diri
dari hadapanNya.
Seperti asap menghilang,
mereka terusir, †
seperti lilin meleleh di
depan api, *
orang jahat binasa di
hadapan Allah.
Tetapi orang jujur akan
bersukacita, †
mereka meria-ria di hadapan
Allah *
dan bersorak-sorai dengan
gembira.
Bernyanyilah, hai para dewa,
bermazmurlah, hai langit, *
siapkanlah jalan bagi Allah
yang mengendarai awan.
Bersukacitalah dalam Tuhan *
dan bergembiralah di
hadapanNya.
Bapa bagi anak yatim dan
pelindung para janda, *
itulah Allah di kediamanNya
yang kudus;
Allah memberikan tempat
tinggal kepada bangsaNya yang merantau, †
Ia membebaskan para tawanan
dengan iringan bunyi-bunyian, *
tetapi para pembangkang
dikubur di alam maut.
Ya Allah, tatkala Engkau
maju di depan umatMu, *
tatkala Engkau melintasi
padang belantara,
Bergoncanglah bumi dan
langit mencurahkan hujan †
di hadapan wajah Tuhan,
Allah Sinai; *
di hadapan wajah Tuhan,
Allah Israel.
Curahkanlah hujanMu yang
melimpah, ya Allah, *
suburkanlah tanah pusakaMu
yang kersang.
Uruslah keluargaMu yang diam
di sana, *
peliharalah para penduduknya
dengan hujanMu, ya Allah.
Ya Tuhanku, utuslah firmanMu
dalam deru guntur, *
supaya gugusan bintang
membuka pintu hujan dengan gembira.
Hendaknya para panglima
gugusan bintang membungkukkan diri, †
membungkukkan diri untuk
menurunkan hujan, *
sehingga padang rumput di
negeri menikmati berkatnya.
Hendaknya mereka
mengosongkan waduk hujan, *
sehingga padang rumput di
negeri menikmati berkatnya.
Hendaknya mereka
mengosongkan waduk hujan, *
menyirami padang di antara
kawanan domba.
Matahari berkilau-kilauan
bagaikan merpati *
yang bersayapkan perak dan
emas.
Ketika Allah yang mahakuasa
menyelubungi
panglima bintang dengan
awan, *
turunlah salju di atas
gunung Zalmon
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon I
Bila Allah bangkit, para
lawanNya melarikan diri dari hadapanNya.
Antifon II
Allah sendiri yang
menyelamatkan kita, sebab berkat Tuhanlah kita lolos dari maut.
O gunung agung, gunung
Basan, *
o gunung yang berpuncak
banyak, gunung Basan!
Hai gunung yang berpuncak
banyak,*
mengapa engkau cemburu?
Mengapa cemburu kepada
gunung yang dipilih Allah sebagai istanaNya,*
gunung Sinai yang didiami
Tuhan untuk selama-lamanya?
Pawai kereta Allah puluhan
ribu jumlahnya, †
ditumpangi beribu-ribu
pemanah, *
ketika Tuhan datang
menjadikan Sinai tempatNya yang kudus.
Ya Tuhan, Engkau mendaki
puncak gunung sambil membawa tawanan, *
Engkau menerima persembahan
dari mereka.
Tetapi bala tentara Firaun
yang membangkang *
dicampakkan ke alam maut
oleh Tuhan Allah.
Terpujilah Tuhan, hari demi
hari, *
Allah sendiri, penyelamat
kita, telah mengambil beban perbudakan kita.
Allah sendiri yang
menyelamatkan kita, *
sebab berkat Tuhanlah kita lolos
dari maut.
Sesungguhnya, Allah telah
meremukkan kepala musuhNya, *
memecah tengkorak mereka,
tatkala Ia tampil dari surgaNya.
Tuhan berfirman: “Aku telah
melumpuhkan naga *
dan membungkam Laut Merah.”
Dengan demikian kakiMu
melangkah dalam lautan darah, *
dan mayat-mayat musuhMu
dijilat anjing.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon II
Allah sendiri yang
menyelamatkan kita, sebab berkat Tuhanlah kita lolos dari maut.
Antifon III
Hai raja-raja bumi,
bernyanyilah: hai segala dewata, pujilah Allah.
Saksikanlah perarakan
Allahku, *
perarakan rajaku dari
tempatNya yang kudus.
Para penyanyi di muka, para
pemetik kecapi paling belakang, *
di tengah gadis-gadis yang
memukul rebana.
Pujilah Allah dalam himpunan
umat, *
pujilah Tuhan dalam
pertemuan bangsa Israel.
Lihatlah Benyamin, yang
bungsu, berjalan di depan, †
pemuka-pemuka suku Yehuda
berarak dalam dua baris, *
demikian pula para pemuka
suku Zebulon dan Naftali. –
Kerahkanlah kekuatanMu, ya
Allah, *
kukuhkanlah kota yang telah
Kaubangun bagi kami.
Ya Allah yang mahatinggi,
Engkau bersemayam di Yerusalem, *
raja-raja menyampaikan
persembahan kepadaMu.
Hardiklah binatang-binantang
itu, musuh dari Mesir, *
binatang buas seperti
kawanan banteng.
Mereka menginjak-injak
bangsa-bangsa karena rakus akan perak, *
mereka suka berperang dan
memecah belah rakyat.
Suruhlah saudagar-saudagar
Mesir membawa beludru, *
suruhlah Etiopia segera
membawa kekayaannya kepada Allah.
Hai raja-raja bumi,
bernyanyilah, *
hai segala dewata, pujilah
Allah.
Lihatlah Dia, Ia mengendarai
langit dari sediakala, *
dengarlah Dia, Ia
memperdengarkan suaraNya yang dahsyat!
Pujilah Allah Israel, Allah
yang mahatinggi, †
kekuasaanNya agung,
mengatasi surga, *
Ia luhur, melampuai
kediamanNya yang kudus.
Sungguh, Dialah Allah
Israel, †
Ia memberikan kemenangan dan
kuasa, *
hai umat, pujilah Allah.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon III
Hai raja-raja bumi,
bernyanyilah: hai segala dewata, pujilah Allah.
BACAAN
Ayb. 3:1-26
Ayb 3:1 Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan
mengutuki hari kelahirannya.
Ayb 3:2 Maka berbicaralah Ayub:
Ayb 3:3 "Biarlah hilang lenyap hari
kelahiranku dan malam yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah ada dalam
kandungan.
Ayb 3:4 Biarlah hari itu menjadi kegelapan,
janganlah kiranya Allah yang di atas menghiraukannya, dan janganlah cahaya
terang menyinarinya.
Ayb 3:5 Biarlah kegelapan dan kekelaman menuntut
hari itu, awan-gemawan menudunginya, dan gerhana matahari mengejutkannya.
Ayb 3:6 Malam itu?biarlah dia dicekam oleh
kegelapan; janganlah ia bersukaria pada hari-hari dalam setahun; janganlah ia
termasuk bilangan bulan-bulan.
Ayb 3:7 Ya, biarlah pada malam itu tidak ada yang
melahirkan, dan tidak terdengar suara kegirangan.
Ayb 3:8 Biarlah ia disumpahi oleh para pengutuk
hari, oleh mereka yang pandai membangkitkan marah Lewiatan.
Ayb 3:9 Biarlah bintang-bintang senja menjadi
gelap; biarlah ia menantikan terang yang tak kunjung datang, janganlah ia
melihat merekahnya fajar,
Ayb 3:10 karena tidak ditutupnya pintu kandungan
ibuku, dan tidak disembunyikannya kesusahan dari mataku.
Ayb 3:11 Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau
binasa waktu aku keluar dari kandungan?
Ayb 3:12 Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada
buah dada, sehingga aku dapat menyusu?
Ayb 3:13 Jikalau tidak, aku sekarang berbaring dan
tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat
Ayb 3:14 bersama-sama raja-raja dan
penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya,
Ayb 3:15 atau bersama-sama pembesar-pembesar yang
mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak.
Ayb 3:16 Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur
yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
Ayb 3:17 Di sanalah orang fasik berhenti menimbulkan
huru-hara, di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapat istirahat.
Ayb 3:18 Dan para tawanan bersama-sama menjadi
tenang, mereka tidak lagi mendengar suara pengerah.
Ayb 3:19 Di sana orang kecil dan orang besar sama,
dan budak bebas dari pada tuannya.
Ayb 3:20 Mengapa terang diberikan kepada yang
bersusah-susah, dan hidup kepada yang pedih hati;
Ayb 3:21 yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba,
yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta terpendam;
Ayb 3:22 yang bersukaria dan bersorak-sorai dan
senang, bila mereka menemukan kubur;
Ayb 3:23 kepada orang laki-laki yang jalannya
tersembunyi, yang dikepung Allah?
Ayb 3:24 Karena ganti rotiku adalah keluh kesahku,
dan keluhanku tercurah seperti air.
Ayb 3:25 Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa
aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
Ayb 3:26 Aku tidak mendapat ketenangan dan
ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang
timbul."
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XXV – HAL RAJIN MEMPERBAIKI HIDUP KITA SENDIRI
10.
Hendaklah kita selalu ingat akan saat akhir nanti, dan bahwa waktu yang sudah
lewat itu tidak akan kembali lagi. Kebajikan hanya dicapai dengan susah payah.
Kebajikan hanya dicapai dengan susah payah. Bila semangat kita mulai surut,
kita tidak akan memperoleh kebaikan. Sebaliknya, jika kita memaksa diri kita
supaya menjadi rajin dan bersemangat, kita akan lebih merasakan damai dan
segala pekerjaan akan menjadi ringan karena rahmat Allah dan karena cinta kita
akan kebajikan. Orang yang rajin dan bersemangat tentu sanggup mengerjakan apa
pun. Sungguh lebih berat menentang kejahatan dan hawa nafsu diri sendiri
daripada menjalankan pekerjaan yang paling berat sekalipun. Barang siapa tidak
menyingkirkan kekurangan-kekurangan yang kecil, lambat-laun dia mesti akan
jatuh ke dalam kesalahan-kesalahan besar. Waktu malam kita selalu akan merasa
gembira jika hari itu telah diakhiri dengan hasil baik dan berfaedah. Marilah
kita waspada terhadap diri kita sendiri, kita gugah semangat kita, kita bimbing
hasrat kita. Dan bagaimanapun keadaan orang lain, janganlah kita mengabaikan
diri kita sendiri. Kita akan makin berkembang dalam bidang kehidupan rohani,
selaras dengan makin kuatnya kita dapat mengendalikan hawa nafsu di dalam diri
kita sendiri. Amin.
=====
DOA PENUTUP
Allah, pencipta langit dan
bumi, segala yang baik berasal dari padaMu. Semoga berkat ilhamMu kami
memikirkan yang benar serta melaksanakannya di bawah bimbinganMu. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.