Sabtu, 14 Juli 2018
Pekan Biasa XIV – O Pekan II
Hari Biasa (H)
Ibadat Sore I: Pekan Biasa XV – O
Pekan III
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah yang kekal abadi
Yang memberikan Roh suci
Kepada umat beriman
Kami mohon perlindungan
Usirlah penyakit badan
Singkirkanlah kejahatan
Tolonglah kami bertahan
Dalam menghayati iman
Hidup kami lahir batin
Semoga sungguh terjamin
Berkat kasih setiaMu
Yang tetap teguh selalu
Kabulkanlah doa kami
Ya Bapa yang baik hati
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhan mengerjakan karya agung, kekal
abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia
baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Beryukurlah kepada Allah segala
dewata,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan segala
penguasa,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Sebab hanya Tuhanlah yang mengerjakan
karya agung,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
menciptakan langit dengan bijaksana,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kepada Tuhan yang membentangkan bumi
di atas samudera raya,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang membuat
penerang yang besar,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Matahari untuk menguasai siang,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bulan dan bintang untuk menguasai
malam.*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan mengerjakan karya agung, kekal
abadi kasih setiaNya.
Antifon
Tuhan mengantar umat Israel ke luar
dari Mesir dengan tangan kuat dan lengan terentang.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
membunuh anak sulung Mesir,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang mengantar umat Israel ke luar
dari Mesir,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Dengan tangan kuat dan lengan
terentang.
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
membelah Laut Merah,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang menyebrangkan umat Israel melalui
air,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang mencampakkan Firaun dengan
tentaranya ke dalam laut,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan mengantar umat Israel ke luar
dari Mesir dengan tangan kuat dan lengan terentang.
Antifon
Bersyukurlah kepada Allah di surga, Ia
membebaskan kita dari para penindas.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
memimpin umatNya melintasi padang gurun,*
kekal abadi kasih setiaNya
Yang menaklukkan kerajaan besar
kekal abadi kasih setiaNya
Yang membunuh raja-raja yang termasyhur,*
kekal abadi kasih setiaNya
Sihon raja bangsa Amori,*
kekal abadi kasih setiaNya
Dan Og, raja negari Basan,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yng memberikan kerajaan mereka,*
kekal abadi kasih setiaNya
Menjadi milik pusaka Israel,
hambaNya,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
memperhatikan kemalangan kita,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
memperhatikan kemalangan kita,*
kekal abadi kasih setiaNya
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Bersyukurlah kepada Allah di surga, Ia
membebaskan kita dari para penindas.
BACAAN
Ams. 31:10-31
Ams 31:10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga
dari pada permata.
Ams 31:11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan
keuntungan.
Ams 31:12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang
umurnya.
Ams 31:13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
Ams 31:14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan
makanannya.
Ams 31:15 Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi
rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
Ams 31:16 Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya
kebun anggur ditanaminya.
Ams 31:17 Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
Ams 31:18 Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya
tidak padam.
Ams 31:19 Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
Ams 31:20 Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya
kepada yang miskin.
Ams 31:21 Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi
rumahnya berpakaian rangkap.
Ams 31:22 Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu
pakaiannya.
Ams 31:23 Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para
tua-tua negeri.
Ams 31:24 Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat
pinggang kepada pedagang.
Ams 31:25 Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari
depan.
Ams 31:26 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada
di lidahnya.
Ams 31:27 Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan
tidak dimakannya.
Ams 31:28 Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya
memuji dia:
Ams 31:29 Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
Ams 31:30 Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri
yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Ams 31:31 Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya
memuji dia di pintu-pintu gerbang!
=====
BACAAN PILIHAN
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti
Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK
HIDUP ROHANI
Pasal XXV – HAL RAJIN MEMPERBAIKI
HIDUP KITA SENDIRI
7. Seorang biarawan yang rajin akan
dengan suka hati menerima segala hal yang diperintahkan kepadanya. Dalam pada
itu, seorang biarawan yang malas dan bersemangat lemah, akan mengalami
kesulitan bertumpuk-tumpuk dan menemui jalan buntu dimana-mana. Sebab, hiburan
batin ia tidak punya, sedang mau mencari hiburan lahir tidak diperbolehkan.
Seorang biarawan yang tidak menghiraukan tata tertib biara boleh dikatakan
berdiri di tepi jurang yang sangat berbahaya. Orang yang hanya ingin mencari
kesenangan dan keleluasaan semata, akhirnya akan merasa terjepit karena tentu
tetap ada yang kurang menyenangkan hatinya.
Bagaimana sekarang hidup
pertapa-pertapa lain yang banyak sekali jumlahnya itu, dan yang sangat terikat
oleh tertib peraturan biara? Mereka jarang keluar, hidup dalam pengasingan,
makan sangat sederhana, pakaian sangat kasar, bekerja keras, tidak banyak
bicara, berjaga sampai malam dan pagi-pagi sudah bangun. Mereka banyak berdoa,
banyak membaca dan selalu patuh kepada tertib peraturan biara. Perhatikanlah
hidup para anggota Ordo Karthuizer, Cistercienser dan para biarawan/biarawati
ordo-ordo lainnya. Setiap malam mereka itu bangun untuk memuji dan meluhurkan
Tuhan dengan nyanyian-nyanyian mazmur. Oleh sebab itu, sungguh memalukanlah
seandainya kita terlalu malas melakukan pekerjaan yang sungguh suci itu,
sedangkan begitu banyak jumlah biarawan yang pada saat itu mulai memuji-muji
Tuhan.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa,
kembangkanlah iman, harapan dan cinta kasih kami. Ajarilah kami mencintai
perintah-perintahMu agar layak menerima janjiMu. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku
selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi
persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah
IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.