Senin,
4 Juni 2018
PEKAN
BIASA IX – O PEKAN I
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah
cahaya abadi
Tritunggal
yang mahasuci
Kami
percaya padaMu
Kami
mohon berkat restu
Engkaulah
sumber dan asal
Engkaulah
tujuan tunggal
PadaMulah
penghiburan
Harapan
umat beriman
Engkau
pencipta dunia
Cahaya
kami semua
Engkau
pahala mulia
Bagi
umat yang percaya
Terpujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan Roh
penghibur ilahi
Mulia
kekal abadi. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Ya
Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Mazmur
6
Sekarang
hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)
Ya
Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah
menghajar aku dalam amarahMu.
Kasihanilah
aku, ya Tuhan, sebab aku lemah,*
sembuhkanlah
aku sebab aku merana.
Semangatku
patah sama sekali,*
masih
berapa lamakah, ya Tuhanku?
Kembalilah,
ya Tuhan, bebaskanlah aku, *
selamatkanlah
aku demi kasih setiaMu!
Sebab
di alam maut tak seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah
yang memuji Engkau di seberang kubur?
Aku
lesu karena merintih-rintih, †
setiap
malam tangisku membasahi tempat tidurku,*
air
mataku mencucuri ranjangku.
Mataku
pudar karena sedih,*
hatiku
lisut karena pedih kesepian.
Enyahlah
dari padaku, hai kamu kaum jahat,*
sebab
Tuhan mendengarkan jeritan tangisku.
Tuhan
mendengarkan doaku,*
Tuhan
meluluskan permohonanku.
Biarlah
semua musuhku diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah
mereka disingkirkan ke alam maut.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya
Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Antifon
Tuhanlah
pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Mazmur
9A (9)
Ia akan
kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati
Ya
Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak
mewartakan karyaMu yang agung.
Aku
hendak bersukacita dan bergembira karena Engkau,*
hendak
memuji namaMu, ya Allah yang mahatinggi,
Bila
musuhku terpukul mundur,*
dijatuhkan
oleh murkaMu.
Semoga
Engkau membela perkara dan hakku,*
tampillah,
bertindaklah sebagai hakim yang adil.
Hardiklah
para bangsa, hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah
nama mereka untuk selama-lamanya.
Biar
binasa para musuh, hancur selama-lamanya,†
biar
dikikis habis-habis dewa mereka,*
lenyap
dari ingatan manusia!
Tetapi
Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya,*
Ia
bertakhta untuk menjatuhkan keputusan.
Tuhanlah
yang menghakimi dunia dengan adil.*
mengadili
para bangsa dengan jujur.
Tuhanlah
pelindung bagi orang tertindas,*
pelindung
pada waktu kesesakan.
Semoga
semua yang menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab
Engkau tidak meninggalkan mereka yang mencari Engkau.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhanlah
pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Antifon
Aku
akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
Bermazmurlah
bagi Tuhan yang merajai Sion,*
wartakanlah
karyaNya yang agung di antara para bangsa.
Sebab
Ia memperhatikan orang yang berkabung, †
Ia
menaruh minat kepada ratap tangis mereka,*
Ia
tidak lupa akan jeritan orang yang tertindas.
Kasihanilah
aku, ya Tuhan,*
lihatlah
sengsara yang ditimpakan musuh kepadaku.
Tariklah
aku dari ambang maut †
agar
aku mewartakan pujianMu di ambang kota Sion *
dan
bergembira atas kemenanganMu.
Biar
para bangsa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar
kakinya terjerat dalam jaring yang mereka pasang.
Semoga
Tuhan termasyur karena keputusanNya,*
tapi
orang jahat biar terpelanting oleh perbuatannya sendiri.
Biar
orang berdosa terjerumus ke alam maut,*
biar
musna semua bangsa yang tidak menghiraukan Allah.
Sebab
bukan untuk selamanya orang miskin dilupakan,*
bukan
untuk selamanya orang yang sengsara terlantar.
Bangkitlah,
ya Tuhan jangan sampai manusia menjadi sombong,*
biarlah
para bangsa diadili di hadapanMu.
Ya
Tuhan, kendalikanlah mereka,*
biar
mereka mengakui bahwa mereka manusia belaka.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku
akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
BACAAN
Gal. 1:13-2:10
Gal 1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku
dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha
membinasakannya.
Gal 1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih
maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang
yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
Gal 1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku
sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
Gal 1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku,
supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka
sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
Gal 1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem
mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat
ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
Gal 1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke
Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di
rumahnya.
Gal 1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari
rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
Gal 1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang
kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
Gal 1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria
dan Kilikia.
Gal 1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh
jemaat-jemaat Kristus di Yudea.
Gal 1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang
dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak
dibinasakannya.
Gal 1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Gal 2:1 Kemudian setelah lewat empat belas tahun,
aku pergi pula ke Yerusalem dengan Barnabas dan Tituspun kubawa juga.
Gal 2:2 Aku pergi berdasarkan suatu penyataan.
Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa
bukan Yahudi?dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang?,supaya
jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha.
Gal 2:3 Tetapi kendatipun Titus, yang
bersama-sama dengan aku, adalah seorang Yunani, namun ia tidak dipaksa untuk
menyunatkan dirinya.
Gal 2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara
palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk
menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan
jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
Gal 2:5 Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur
dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.
Gal 2:6 Dan mengenai mereka yang dianggap
terpandang itu?bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku,
sebab Allah tidak memandang muka?bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu
tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.
Gal 2:7 Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat
bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak
bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat
Gal 2:8 ?karena Ia yang telah memberikan kekuatan
kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah
memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.
Gal 2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang
dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai
sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda
persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan
mereka kepada orang-orang yang bersunat;
Gal 2:10 hanya kami harus tetap mengingat
orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan
melakukannya.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XX – HAL CINTA AKAN KESUNYIAN DAN KETENANGAN
3.
Tidak seorang pun dapat merasa tenteram dan sungguh gembira, kecuali yang
berhati bersih. Namun, ketenteraman hati para orang kudus itu penuh dengan rasa
hormat dan kasih akan Tuhan. Mereka tetap waspada dan rendah hati, meskipun
mereka itu sudah tinggi tingkat kesuciannya dan sangat dilimpahi rahmat Allah.
Dalam pada itu, dasar ketenteraman orang-orang jahat adalah hati sombong dan
watak congkak, yang akhirnya tentu akan mengecewakan hati. Selama hidup di
dunia ini, janganlah kita mengharapkan keamanan dan ketenteraman, meskipun
tampaknya kita adalah biarawan yang baik ataupun pertapa yang mursyid.
=====
DOA
PENUTUP
Tuhan
kabulkanlah dengan rela permohonan umatMu, agar kami mengetahui apa yang harus
kami lakukan dan sanggup melaksanakannya juga. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P:
Marilah memuji Tuhan
U:
Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan
dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan
diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah
persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para
pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan
dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami
dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.