Sabtu, 23 Juni 2018
Pekan Biasa XI – O PEKAN III – HARI BIASA (H)
IBADAT SORE I: Menjelang Hari Raya Kelahiran
S. Yohanes Pembaptis
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus yang dimuliakan
Bumi langit dan lautan
Dikandung bunda Maria
Dan menjadi manusia
Yang menguasai surya
Bulan bintang semuanya
Berkenan menjadi putra
Perawan yang hina dina
Sungguh bahagya Maria
Yang meskipun tetap dara
Dinaungi Roh ilahi
Menjadi bunda tersuci
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Bersama Bapa dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Hal 698
Antifon I
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya dan mewartakan karyaMu yang agung kepada umat
manusia, alleluya
Mazmur 106 (107)
Allah telah
berfirman kepada bangsa Israel. Dengan perantaraan Yesus Kristus,
Ia mewartakan kabar
gembira kepada mereka, yakni damaiNya (Kis 10,36)
Bersyukurlah kepada Tuhan,
sebab Ia baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Hendaknya semua orang yang
ditebus Tuhan mewartakan,*
bahwa Tuhan menebus mereka
dari tangan penindas;
Bahwa Tuhan menghimpunkan
mereka dari segala negeri,*
dari timur dan barat, dari
utara dan selatan.
Ada yang mengembara di
padang belantara dan merantau di gurun kersang,*
mereka tidak menemukan kota
untuk didiami.
Mereka lapar dan haus,*
surutlah nafsu hidup mereka.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan mengantar mereka ke
jalan yang lurus,*
sampai ke kota yang dapat
mereka diami.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Sebab Tuhan meredakan
dahaga,*
dan melimpahkan kebaikan
kepada yang lapar.
Ada yang meringkuk dalam
kegelapan,*
terkurung dalam besi yang
menyiksa.
Sebab mereka memberontak
terhadap perintah Tuhan,*
dan mencemoohkan nasihat
Allah yang maha tinggi.
Tuhan menghajar hati mereka dengan kekerasan,*
mereka tergelincir, dan
tiada yang menolong.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan membawa mereka keluar
dari dalam kegelapan *
dan mematahkan belenggu
mereka.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya,*
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Sebab Tuhan menggempur
pintu-pintu perunggu *
dan menghancurkan palang
pintu besi.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon I
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya dan mewartakan karyaMu yang agung kepada
umat manusia, alleluya
Antifon II
Mereka melihat perbuatan
Tuhan dan karyaNya yang agung, alleluya
Ada yang jatuh sakit karena
kelakuan yang bejat *
dan disiksa karena kesalahan
mereka.
Mereka muak terhadap segala
makanan *
dan sudah mendekati pintu
maut.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan menyampaikan firmanNya
untuk menyembuhkan mereka,*
untuk melepaskan mereka dari
penyakit.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Hendaknya mereka
mempersembahkan kurban syukur *
dan menyiarkan perbuatan
Tuhan dalam nyanyian gembira.
Ada yang mengarungi laut
dengan kapal *
dan berniaga di lautan yang
luas.
Mereka melihat perbuatan
Tuhan,*
karyaNya yang agung terhadap
naga laut.
Ia memberi perintah, maka
bangkitlah angin,*
angin badai yang
melambungkan ombak.
Mereka diangkat sampai ke
langit dan dihempaskan ke dalam jurang,*
mereka gementar karena
terancam bahaya.
Mereka pusing dan
terhuyung-huyung seperti orang mabuk,*
dan hilanglah segala
ketangkasan mereka.
Maka berserulah mereka
kepada Tuhan dalam kesesakan,*
dan Tuhan menyelamatkan
mereka.
Tuhan meredakan taufan
menjadi angin sepoi-sepoi,*
sehingga tenanglah
gelombang-gelombangnya.
Mereka bersukacita, sebab
semuanya reda,*
dan Tuhan menuntun mereka ke
pelabuhan yang dituju.
Hendaknya mereka bersyukur
kepada Tuhan karena kasih setiaNya *
dan mewartakan karyaNya yang
agung kepada umat manusia.
Hendaknya mereka meluhurkan
Tuhan dalam himpunan umat *
dan memuji Dia dalam majelis
para tua-tua
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon II
Mereka melihat perbuatan
Tuhan dan karyaNya yang agung, alleluya
Antifon III
Hendaknya orang jujur
menyaksikan karya Tuhan dengan sukacita, alleluya
Tuhan mengubah sungai
menjadi kering seperti padang gurun,*
dan pancaran air menjadi tanah kersang.
Tuhan mengubah tanah yang
subur menjadi tanah asin,*
karena kejahatan para penduduknya.
Tuhan mengubah padang gurun
menjadi kolam air,*
dan tanah kering menjadi
pancaran air.
Tuhan menempatkan
orang-orang yang lapar di sana,*
mereka mendirikan kota untuk
didiami.
Mereka menabur di ladang dan membuat kebun anggur,*
mereka memetik hasil yang
berlimpah.
Tuhan memberi berkat, dan
mereka berkembang biak,*
dan ternak mereka tidak
berkurang.
Tetapi yang berkurang dan
yang melenyap dari mereka *
ialah penindasan, bahaya dan
duka.
Tuhan merendahkan
orang-orang terkemuka *
dan menyesatkan mereka di
padang tandus yang tiada jalan;
Tetapi orang miskin
ditempatkan Tuhan di kediaman yang aman,*
dan suku mereka dijadikan
makmur seperti kawanan domba.
Hendaknya orang jujur
menyaksikannya dan bersukacita,*
tetapi orang jahat hendaknya
tutup mulut.
Barangsiapa bijaksanan akan
mendengarkan semuanya ini *
dan merenungkan segala
kemurahan Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon III
Hendaknya orang jujur
menyaksikan karya Tuhan dengan sukacita, alleluya
BACAAN
Za. 2:1-13
Za 2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat:
tampak seorang yang memegang tali pengukur.
Za 2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah
engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk
mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
Za 2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara
dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
Za 2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah,
katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap
tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di
dalamnya.
Za 2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman
TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan
menjadi kemuliaan di dalamnya."
Za 2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara,
demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah
menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
Za 2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai,
penduduk Babel!
Za 2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta
alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang
telah menjarah kamu?sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji
mata-Nya?:
Za 2:9 "Sesungguhnya Aku akan
menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi
orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa
TUHAN semesta alam yang mengutus aku.
Za 2:10 Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai
puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu,
demikianlah firman TUHAN;
Za 2:11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri
kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di
tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam
yang mengutus aku kepadamu.
Za 2:12 Dan TUHAN akan mengambil Yehuda sebagai
milik-Nya di tanah yang kudus, dan Ia akan memilih Yerusalem pula.
Za 2:13 Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di
hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XXIII – HAL MERENUNGKAN KEMATIAN
2.
Apakah gunanya mencapai umur panjang jika kita tidak cukup memperbaiki hidup
kit? Ah, umur panjang tidak selalu membawa perbaikan bahkan malahan sering kali
menambah banyak kesalahan saja. Alangkah bahagia kita, seandainya kita dapat
hidup baik sehari saja di dunia ini. Banyak orang menghitung-hitunga tahun
sesudah mereka bertobat, tetapi sering tidak terdapat banyak perbaikan dalam
hidup mereka. Jika mati itu kita pandang sebagai peristiwa yang menakutkan maka
umur panjang mungkin lebih berbahaya lagi. Berbahagialah orang yang selalu
ingat akan saat kematiannya, dan setiap hari mempersiapkan diri untuk
menghadapi kematian. Apakah kita sudah pernah melihat orang pada saat ia akan
meninggal dunia? Baiklah kita ingat bahwa jalan yang sama itu akan kita lalui
juga.
=====
DOA PENUTUP
Kami mohon, ya Tuhan, semoga
dengan bantuan santa perawan Maria, kami dapat mengatasi segala bahaya dan
menikmati damaiMu. Demi Yesus Kristus,
PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung
Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si
pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang
Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.