Kamis, 21 Juni 2018
Pekan Biasa XI – O Pekan III
Pw S. Aloisius
Gonzaga, Biarw (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penebus
dunia
Mahkota paling
utama
Dengarkanlah
permohonan
Yang kini kami
sampaikan.
Kami tengah
megenangkan
Teladan yang
disumbangkan
Oleh hambaMu yang
suci
Kepada umatMu ini.
Ia tidak
berlebihan
Dalam mencari
hiburan
Tetapi
mengutamakan
Kasih serta
pengabdian.
Kami mohon Allah
Bapa
Berkat doa restu
Putra
Agar dipenuhi
RohNya
Hingga dapat hidup
setya.
Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Hidup dimintanya dan Kauberikan
kepadanya, ya Tuhan. Keagungan dan semarak Kauanugerahkan kepadanya
Mazmur 20 (21), 2-8, 14
Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja
bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu Kau kurniai dia berkat
berlimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota
emas murni.
Hidup dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang untuk selamanya.
Besarlah kemuliaannya berkat
pertolonganMu,*
keagungan dan semarak Kau anugerahkan
kepadanya.
Kau jadikan dia berkat untuk
selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.
Sungguh raja percaya kepada Tuhan,*
dan karena kasih setia Allah yang
mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah, ya Tuhan, dan nyatakanlah
kuasaMu,*
kami akan bernyanyi dan bermadah atas
keperkasaanMu.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hidup dimintanya dan Kauberikan
kepadanya, ya Tuhan. Keagungan dan semarak Kauanugerahkan kepadanya
Antifon
Hidup orang jujur laksana cahaya
gemilang, berkembang menjadi siang yang terang-benderang
Mazmur 91 (92)
Betapa baiklah bersyukur kepada
Tuhan,*
memuji namaMu, Allah yang maha tinggi;
Mewartakan kasihMu pagi hari,*
dan kesetiaanMu diwaktu malam;
dengan membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan iringan celempung.
Sebab Engkau menggembirakan daku
dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak sorai karena perbuatan
tanganMu.
Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.
Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.
Biarpun orang jahat meriap seperti
rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat,*
namun mereka akan binasa
selama-lamanya.
Sedangkan Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hidup orang jujur laksana cahaya
gemilang, berkembang menjadi siang yang terang-benderang
Antifon
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,
berkembang bagaikan pohon jati
Sebab para musuhMu akan binasa,
para penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku Kau jadikan kuat seperti
banteng,*
dan Kau urapi dengan minyak yang harum
mewangi.
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.
Pada masa tua pun mereka masih
berbuah,*
dan tetap subur dan segar.
Mereka mewartakan, betapa adillah
Tuhan pelindungku,*
tak ada kecurangan padaNya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,
berkembang bagaikan pohon jati
BACAAN
Hag. 2:10-23
Hag 2:10 (2-11) Pada tanggal dua puluh empat bulan
yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN
kepada nabi Hagai, bunyinya:
Hag 2:11 (2-12) "Beginilah firman TUHAN semesta
alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.
Hag 2:12 (2-13) Andaikata seseorang membawa daging
kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau
sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan,
menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya:
"Tidak!"
Hag 2:13 (2-14) Berkatalah pula Hagai: "Jika
seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang
disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
Hag 2:14 (2-15) Maka berbicaralah Hagai, katanya:
"Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku,
demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang
dipersembahkan mereka di sana adalah najis."
Hag 2:15 (2-16) "Maka sekarang, perhatikanlah
mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk
pembangunan bait TUHAN,
Hag 2:16 (2-17) bagaimana keadaanmu? Ketika orang
pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang,
hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk
mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh.
Hag 2:17 (2-18) Aku telah memukul kamu dengan hama
dan penyakit gandum dan segala yang dibuat tanganmu dengan hujan batu; namun
kamu tidak berbalik kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Hag 2:18 (2-19) Perhatikanlah mulai dari hari ini dan
selanjutnya?mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari
hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah
Hag 2:19 (2-20) apakah benih masih tinggal tersimpan
dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon
zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"
Hag 2:20 (2-21) Maka datanglah firman TUHAN untuk
kedua kalinya kepada Hagai pada tanggal dua puluh empat bulan itu, bunyinya:
Hag 2:21 (2-22) "Katakanlah kepada Zerubabel,
bupati Yehuda, begini: Aku akan menggoncangkan langit dan bumi
Hag 2:22 (2-23) dan akan menunggangbalikkan takhta
raja-raja; Aku akan memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan
menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya akan mati
rebah, masing-masing oleh pedang temannya.
Hag 2:23 (2-24) Pada waktu itu, demikianlah firman
TUHAN semesta alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel,
hamba-Ku?demikianlah firman TUHAN?dan akan menjadikan engkau seperti cincin
meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta
alam."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XXII – HAL
PANDANGAN TENTANG PENDERITAAN MANUSIA
7. Apakah kesudahan
kita nanti apabila belum apa-apa kita sudah mulai patah semangat? Celakalah
kita, jika kita begitu suka beristirahat, seakan-akan kita sudah menikmati
waktu damai dan aman, padahal sedikit pun belum ada tanda-tanda bahwa pergaulan
kita sudah berubah menjadi saleh. Ada baiknya kita mulai lagi dididik dari
permulaan secara baik ke arah hidup kesusilaan yang sungguh-sungguh. Barangkali
masih ada harapan akan suatu perbaikan di kemudian hari dan kemajuan yang lebih
besar dalam hidup rohani.
=====
DOA PENUTUP
Allah, pemberi
rahmat surgawi, dalam diri santo Aloisius Engkau sudah menyatukan hidup suci
dengan semangat tapa. Kami tak mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat
jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meniru semangat tapanya. Demi Yesus
Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.