Jumat, 2 Maret 2018
PEKAN II PRAPASKAH – O PEKAN II
HARI BIASA PEKAN II PRAPASKAH (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Mazmur 37 (38)
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat berdiri
jauh-jauh ( Luk 23,49 )
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.
Karena amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak tertahan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Antifon
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu.
Lukaku membusuk dan bernanah *
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran kebingungan.
Hatiku panas, tersengat radang, *
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan demam, kekuatanku
menghilang, *
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.
Handai taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.
Orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, *
orang yang mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan *
itulah yang mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu.
Antifon
Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan,
penyelamatku.
Namun aku seperti orang tuli yang tidak mendengar, *
seperti orang bisu yang tidak membuka mulut
Aku seperti orang yang tidak mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.
Sebab kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan, *
Engkaulah yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku: “Janganlah biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku goyah.”
Sebab tak mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku.-
Aku menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka mengumpat aku, padahal aku bermaksud baik.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan,
penyelamatku.
BACAAN
Kel. 19:1-19,20:18-21
Kel 19:1 Pada
bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di
padang gurun Sinai pada hari itu juga.
Kel 19:2 Setelah
mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu
mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung
itu.
Kel 19:3 Lalu
naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya:
"Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang
Israel:
Kel 19:4 Kamu
sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku
telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Kel 19:5 Jadi
sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara
segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
Kel 19:6 Kamu
akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya
firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Kel 19:7 Lalu
datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan
mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
Kel 19:8 Seluruh
bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami
lakukan." Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.
Kel 19:9 Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang
tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku
berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya
kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
Kel 19:10 Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka
menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
Kel 19:11 Menjelang
hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di
depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.
Kel 19:12 Sebab
itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata:
Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya,
sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
Kel 19:13 Tangan
seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau
dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan
hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki
gunung itu."
Kel 19:14 Lalu
turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu
menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
Kel 19:15 Maka
kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan
janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
Kel 19:16 Dan
terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan
awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga
gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
Kel 19:17 Lalu
Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan
berdirilah mereka pada kaki gunung.
Kel 19:18 Gunung
Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api;
asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar
sangat.
Kel 19:19 Bunyi
sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya
dalam guruh.
Kel 20:18 Seluruh
bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala
berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka
berdiri jauh-jauh.
Kel 20:19 Mereka
berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan
mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami
mati."
Kel 20:20 Tetapi
Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang
dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada
padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
Kel 20:21 Adapun
bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di
mana Allah ada.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal XII – BARANG SIAPA HENDAK MENYAMBUT KOMUNI,
HARUSLAH MEMPERSIAPKAN DIRI SEBAIK-BAIKNYA
2. Akan tetapi, ketahuilah bahwa engkau, dengan segala
jasa baik yang engkau miliki tidak akan pernah pantas mempersiapkan diri
menyambut Sakramen sekalipun engkau akan mengambil waktu setahun lamanya dan
sekalipun tida ada lain hal yang engkau pikirkan. Hanya karena kebaikan dan
rahmat-Ku, engkau diperbolehkan menyambut perjamuan kudus; sebagaimana seorang
pengemis dipanggil pada perjamuan seorang kaya dan yang tidak dapat melakukan
sesuatu pun untuk membalas anugerah itu, selain mengucap syukur dengan rendah
hati. Berbuatlah menurut kesanggupanmu dan berbuatlah dengan rajin; bukan
karena sudah menjadi kebiasaan atau karena dipaksa; melainkan sambutlah Tubuh
dan Allahmu yang terkasih itu, yang sudah berkenan datang kepadamu, dengan
takut dan hormat, serta dengan hati yang sungguh gembira. Akulah yang telah
memanggilmu; Akulah yang telah memberi perintah; Aku yang akan memenuhi
kebutuhanmu; marilah dan sambutlah Aku.
DOA PENUTUP
Allah mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami,
agar dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai
sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak
Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.