Kamis,
23 Februari 2017
PEKAN
BIASA VII – O PEKAN III
PW SANTO POLIKARPUS, USKUP & MARTIR
(Merah)
IBADAT PAGI
PEMBUKAAN
P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ya martir pahlawan suci
Jejak Kristus kauikuti
Musuh sudah kaukalahkan
Kini engkau dimulyakan.
S’moga doamu yang sakti
Menghapuskan dosa kami
Menyingkirkan kejahatan
Yang merusak kesatuan.
Terlepas sudah tubuhmu
Dari ikatan belenggu
Lepaskan belenggu kami
Agar dapat hidup suci.
Dipujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Selalu tak kunjung henti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhan cinta padamu, hai Yerusalem.
Mazmur 86 (87)
Hai Yerusalem, kota di atas gunung yang
kudus,*
Tuhan cinta padamu.
Hai benteng Sion, Tuhan yang memperindah semua
kediaman Yakub,*
berfirman dalam dirimu:
“Mesir dan Babel akan Kudafatar,*
antara mereka yang mengakui Aku.
Bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia,*
akan termasuk warga negara Sion”.
Tetapi tentang Sion sendiri akan dikatakan,†
“Orang ini dan orang itu kelahiran Sion,*
Allah yang mahatinggi menyentosakannya”.
Tuhan akan mencatat dalam daftar para bangsa,*
“Inipun dilahirkan di Sion”.
Dan semua orang yang pernah menderita demi
Sion,*
akan bernyanyi dan menari-nari.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan cinta padamu, hai Yerusalem.
Antifon
Tuhan datang dengan kekuasaan, dan jarahan
dibawaNya serta.
Yes 40,10-17
Lihat, Allah Tuhan kita datang dengan
kekuasaan,*
Ia menaklukkan segala-galanya!
Jarahan dibawaNya serta,*
dan tanda kemenangan diarak di hadapanNya.
Seperti seorang gembala,*
Tuhan mengumpulkan dan membimbing kawananNya.
Ia membopong anak domba dalam pelukan
tanganya,*
dan menuntun induknya penuh perhatian.
Siapa yang menakar air laut dengan cidukan
tangan,*
mengukur langit dengan jengkal jari?
Siapa menyukat segala debu bumi dengan
takaran,†
menimbang gunung dengan dacing,*
atau bukit dengan neraca?
Siapa yang mengatur roh Tuhan,*
atau memberi petunjuk kepadaNya sebagai
penasihat?
Dengan siapa Tuhan berunding untuk memperoleh
kebijaksanaan,†
untuk belajar keadilan dan menimba
pengetahuan,*
untuk mengetahui jalan yang paling baik?
Sungguh, para bangsa bagaikan setitik air pada
pinggir timba,†
bagaikan sebutir debu pada neraca,*
sungguh, pulau-pulau tidak lebih berat dari
tepung halus.
Semua hutan tidak cukup kayu bakarnya untuk
kurban bakaran,*
dan segala margasatwa tidak cukup untuk
persembahan.
Di hadapan Tuhan segala bangsa tidak berarti
apa-apa,*
bagi Tuhan mereka hampa dan ketiadaan belaka.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan datang dengan kekuasaan, dan jarahan
dibawaNya serta.
Antifon
Agungkanlah Tuhan Allah kita,
bersembah-sujudlah di hadapan gunungNya yang kudus.
Mazmur 98 (99)
Tuhan meraja, gemetarlah para bangsa,†
Tuhan bertakhta di atas singgasana, goncanglah
bumi,*
agunglah Tuhan di Sion.
Tuhan agung, mengatasi segala bangsa,†
dimuliakanlah namaMu, Allah yang agung dan
dahsyat,*
kuduslah Tuhan.
Raja mahakuasa, pencinta hukum,*
Engkau sendirilah yang menegakkan keadilan.
Hukum dan keadilan dalam bangsa Yakub,*
Engkaulah yang menegakkannya.
Agungkanlah Tuhan, Allah kita,†
bersembahsujudlah di depan tumpuan kakiNya,*
kuduslah Tuhan.
Musa dan Harun termasuk imamNya,†
dan Samuel teramsuk orang yang menyerukan
namaNya,*
mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab
mereka.
Dari dalam tiang awan Tuhan berfirman kepada
mereka,*
mereka berpegang pada perintahNya, pada hukum
yang diberikanNya.
Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab
mereka,†
Engkaulah Allah yang mengampuni mereka,*
namun Engkau membalas perbuatannya yang jahat.
Agungkanlah Tuhan, Allah kita,*
bersembahsujudlah di hadapan gunungNya yang
kudus.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Agungkanlah Tuhan Allah kita,
bersembah-sujudlah di hadapan gunungNya yang kudus.
BACAAN SINGKAT (2Kor 1,3-5)
Terpujilah Allah Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, Bapa yang penuh belaskasihan dan Allah sumber segala penghiburan. Ia
menghibur kita dalam segala penderitaan, sehingga kita sanggup menghibur semua
orang yang ditimpa bermacam-macam penderitaan, dengan penghiburan yang kita
terima sendiri dari Allah. Sebab sebagaimana penderitaan Kristus melimpah dalam
diri kita, demikian pula berlimpahlah penghiburan kita demi Kristus.
LAGU SINGKAT
P: Tuhanlah kekuatanku,* Aku hendak memuji
Dia.
U: Tuhanlah kekuatanku,* Aku hendak memuji Dia.
P: Ia telah menyelamatkan daku.
U: Aku hendak memuji Dia.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
kudus.
U: Tuhanlah kekuatanku,* Aku hendak memuji Dia.
Ant.Kidung:
Delapan puluh enam tahun aku mengabdi Kristus,
tak pernah Ia menyakiti aku sedikitpun juga. Bagaimana mungkin aku mengutuk
rajaku, yang menyelamatkan daku?
KIDUNG ZAKARIA (Luk 1,68-79)
Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*
sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.
Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat
yang gagah perkasa,*
putera Daud, hambaNya.
Seperti dijanjikanNya dari sediakala,*
dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.
Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh
kita,*
dan dari tangan semua lawan yang membenci
kita.
Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur
kita,*
dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.
Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa
kita,*
akan membebaskan kita dari tangan musuh.
Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa
takut,*
dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya
seumur hidup.
Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah
yang mahatinggi,*
sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk
menyiapkan jalanNya.
Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan
dalam umatNya,*
berkat pengampunan dosa mereka.
Sebab Allah kita penuh rahmat dan
belaskasihan,*
Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.
Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam
kegelapan maut,*
dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.
Ant.Kidung:
Delapan puluh enam tahun aku mengabdi Kristus,
tak pernah Ia menyakiti aku sedikitpun juga. Bagaimana mungkin aku mengutuk
rajaku, yang menyelamatkan daku?
DOA PERMOHONAN
Saudara-saudara, para martir telah wafat demi
sabda Allah. Marilah kita memuji penebus kita, saksi yang setia, dan berkata:
U: Engkau telah menebus kami dalam darahMu.
P: Ya Tuhan, para martirMu rela mati untuk
memberi kesaksian tentang iman mereka,* berikanlah kebebasan rohani kepada
kami.
U: Engkau telah menebus kami dalam darahMu.
P: Para martirMu mengakui iman mereka sampai
menumpahkan darahnya,* berilah kami kemurnian dan keteguhan iman.
U: Engkau telah menebus kami dalam darahMu.
P: Para martirMu mengikuti jejakMu dengan
memanggul salib mereka,* semoga kami dengan berani menanggung
kesukaran-kesukaran hidup.
U: Engkau telah menebus kami dalam darahMu.
P: Para martirMu membasuh pakaian mereka dalam
darah Anakdomba,* semoga kami mengalahkan serangan hawa nafsu dan bujukan dosa.
U: Engkau telah menebus kami dalam darahMu.
BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu.
Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di
dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini.
Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah
kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam
percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin
DOA PENUTUP
Allah semesta alam, uskup
santo Polikarpus Kaumuliakan menjadi martir. Semoga berkat doa permohonannya
kami mendapat bagian dalam piala Kristus dan bangkit pula bagi kehidupan kekal.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: (+) Semoga Tuhan memberkati kita,
melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.