Senin,
19 September 2016
PEKAN
BIASA XXV – O PEKAN I – HARI BIASA
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah
cahaya abadi
Tritunggal
yang mahasuci
Kami
percaya padaMu
Kami
mohon berkat restu
Engkaulah
sumber dan asal
Engkaulah
tujuan tunggal
PadaMulah
penghiburan
Harapan
umat beriman
Engkau
pencipta dunia
Cahaya
kami semua
Engkau
pahala mulia
Bagi
umat yang percaya
Terpujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan Roh
penghibur ilahi
Mulia
kekal abadi. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Ya
Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Mazmur
6
Sekarang
hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)
Ya
Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah
menghajar aku dalam amarahMu.
Kasihanilah
aku, ya Tuhan, sebab aku lemah,*
sembuhkanlah
aku sebab aku merana.
Semangatku
patah sama sekali,*
masih
berapa lamakah, ya Tuhanku?
Kembalilah,
ya Tuhan, bebaskanlah aku, *
selamatkanlah
aku demi kasih setiaMu!
Sebab
di alam maut tak seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah
yang memuji Engkau di seberang kubur?
Aku
lesu karena merintih-rintih, †
setiap
malam tangisku membasahi tempat tidurku,*
air
mataku mencucuri ranjangku.
Mataku
pudar karena sedih,*
hatiku
lisut karena pedih kesepian.
Enyahlah
dari padaku, hai kamu kaum jahat,*
sebab
Tuhan mendengarkan jeritan tangisku.
Tuhan
mendengarkan doaku,*
Tuhan
meluluskan permohonanku.
Biarlah
semua musuhku diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah
mereka disingkirkan ke alam maut.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya
Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Antifon
Tuhanlah
pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Mazmur
9A (9)
Ia akan
kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati
Ya
Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak
mewartakan karyaMu yang agung.
Aku
hendak bersukacita dan bergembira karena Engkau,*
hendak
memuji namaMu, ya Allah yang mahatinggi,
Bila
musuhku terpukul mundur,*
dijatuhkan
oleh murkaMu.
Semoga
Engkau membela perkara dan hakku,*
tampillah,
bertindaklah sebagai hakim yang adil.
Hardiklah
para bangsa, hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah
nama mereka untuk selama-lamanya.
Biar
binasa para musuh, hancur selama-lamanya,†
biar
dikikis habis-habis dewa mereka,*
lenyap
dari ingatan manusia!
Tetapi Tuhan
bersemayam untuk selama-lamanya,*
Ia
bertakhta untuk menjatuhkan keputusan.
Tuhanlah
yang menghakimi dunia dengan adil.*
mengadili
para bangsa dengan jujur.
Tuhanlah
pelindung bagi orang tertindas,*
pelindung
pada waktu kesesakan.
Semoga
semua yang menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab
Engkau tidak meninggalkan mereka yang mencari Engkau.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhanlah
pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Antifon
Aku
akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
Bermazmurlah
bagi Tuhan yang merajai Sion,*
wartakanlah
karyaNya yang agung di antara para bangsa.
Sebab
Ia memperhatikan orang yang berkabung, †
Ia
menaruh minat kepada ratap tangis mereka,*
Ia
tidak lupa akan jeritan orang yang tertindas.
Kasihanilah
aku, ya Tuhan,*
lihatlah
sengsara yang ditimpakan musuh kepadaku.
Tariklah
aku dari ambang maut †
agar
aku mewartakan pujianMu di ambang kota Sion *
dan
bergembira atas kemenanganMu.
Biar
para bangsa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar
kakinya terjerat dalam jaring yang mereka pasang.
Semoga
Tuhan termasyur karena keputusanNya,*
tapi
orang jahat biar terpelanting oleh perbuatannya sendiri.
Biar
orang berdosa terjerumus ke alam maut,*
biar
musna semua bangsa yang tidak menghiraukan Allah.
Sebab
bukan untuk selamanya orang miskin dilupakan,*
bukan
untuk selamanya orang yang sengsara terlantar.
Bangkitlah,
ya Tuhan jangan sampai manusia menjadi sombong,*
biarlah
para bangsa diadili di hadapanMu.
Ya
Tuhan, kendalikanlah mereka,*
biar
mereka mengakui bahwa mereka manusia belaka.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku
akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
BACAAN
Tob. 2:1 – 3:6
Tobit menjadi buta
1 Jadi, di masa pemerintahan
Esarhadon aku kembali ke rumahku. Juga isteriku Hana dan anakku Tobia
diserahkan kembali kepadaku. Sekali peristiwa pada hari raya Pentakosta, yaitu
hari raya Tujuh Minggu, disajikanlah kepadaku suatu jamuan makan yang baik.
Akupun telah duduk untuk makan.
2 Sebuah meja ditempatkan di
hadapanku dan kepadaku disajikan banyak hidangan. Tetapi berkatalah aku kepada
anakku Tobia: "Nak, pergilah dan jika kaujumpai seorang miskin dari
saudara-saudara kita yang diangkut tertawan ke Niniwe dan yang dengan segenap
hati ingat kepada Tuhan, bawalah ke mari, supaya ikut makan. Aku hendak
menunggu, anakku, hingga engkau kembali."
3 Maka keluarlah Tobia untuk
mencari seorang saudara kita yang miskin. Sepulangnya berkatalah ia:
"Pak!" Sahutku: "Ada apa, nak?" Jawabnya: "Salah
seorang dari bangsa kita sudah dibunuh. Ia dicekik dan dibuang di pasar. Masih
ada di situ juga!"
4 Aku melonjak berdiri dan
jamuan itu kutinggalkan sebelum kukecap. Mayat itu kuangkat dari lapangan dan
kutaruh di dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan
nanti.
5 Kemudian aku pulang,
membasuh diriku, lalu makan dengan sedih hati.
6 Maka teringatlah aku
kepada firman yang diucapkan nabi Amos mengenai kota Betel ini: "Hari-hari
rayamu akan berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi
ratap!" Lalu menangislah aku.
7 Setelah matahari terbenam
aku pergi menggali liang lalu mayat itu kukuburkan.
8 Para tetangga menertawakan
aku, katanya: "Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh
karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan
mayat lagi!"
9 Pada malam itu juga aku
membasuh diriku, lalu pergi ke pelataran rumah dan tidur di dekat pagar
temboknya. Mukaku tidak tertudung karena panas.
10 Aku tidak tahu bahwa ada
burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam
mataku. Muncullah bintik-bintik putih. Akupun lalu pergi kepada tabib untuk
berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena
bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak
dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku
dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumais.
11 Di masa itu isteriku Hana
mulai memborong pekerjaan perempuan.
12 Pekerjaan itu
diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu
tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya
kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar kepadanya dan ditambah juga seekor anak
kambing jantan untuk dimakan.
13 Tetapi setibanya di
rumahku maka anak kambing itu mengembik. Lalu isteriku kupanggil dan berkata:
"Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada
pemiliknya! Sebab kita tidak diperbolehkan makan barang curian!"
14 Sahut isteriku:
"Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upahku." Tetapi aku
tidak percaya kepadanya. Maka kusuruh kembalikan kepada pemiliknya -- Karena
perkara itu aku merah padam karena dia! -- Tetapi isteriku membantah, katanya: "Di
mana gerangan kebajikanmu? Di mana amalmu itu? Betul, sudah ketahuan juga
gunanya bagimu!"
1 Maka aku sedih hati,
mengeluh dan menangis. Dengan keluh kesah aku angkat doa begini:
2 "Engkaulah adil, ya
Tuhan, semua perbuatanMupun adil pula; semua tindakan-Mu belas kasihan dan
kebenaran, dan dunia semesta diadili oleh-Mu.
3 Oleh sebab itu, ya Tuhan,
ingatlah kepadaku, pandangilah aku! Jangan aku Kauhukum sekedar segala dosaku
dan setimpal dengan kekhilafanku kepadaMu, atau sekedar dosa yang diperbuat
nenek moyangku!
4 Aku telah tidak taat
kepada segala perintah-Mu, maka kami Kauserahkan untuk dirampasi, dan untuk
ditawan dan dibunuh, dan untuk menjadi sindiran, tertawaan dan orang ternista
di tengah sekalian bangsa di mana kami Kaucerai-beraikan.
5 Segala hukuman-Mu memang
benar, apabila kini aku Kauperlakukan sekedar segala dosaku. Karena kami tidak
memenuhi perintah-perintah-Mu, dan tidak berjalan benar di hadapan-Mu.
6 Kini berbuatlah kepadaku
menurut apa yang berkenan kepada-Mu, dan sudilah mencabut nyawaku, sehingga
lenyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna
bagiku dari hidup, karena aku mesti mendengar nista dan fitnah dan sangat sedih
rasa hatiku. Ya Tuhan, suruhlah supaya aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap
menuju tempat abadi; janganlah wajah-Mu Kaupalingkan dari padaku, ya Tuhan.
Sebab lebih bergunalah mati saja dari pada melihat banyak susah dalam hidupku.
Nista tidak dapat kudengar lagi!"
=====
19. Di
dalam kehidupan spiritual aku tidak dapat menjanjikan apa-apa tanpa pertolongan
khusus dari Allah; dan ajaran paling sejati dari Roh Kudus: “Pertolonganmu
hanya ada padaKu.” [Osee, xiii, 9] Dari waktu ke waktu aku mungkin jatuh dalam
dosa berat: akibatnya, walaupun aku telah bersusah-payah bertahun-tahun untuk
memperoleh kebajikan-kebajikan, aku bisa segera kehilangan semua yang baik yang
telah aku lakukan, kehilangan semua pahala bagi keabadian, dan bahkan
kehilangan keabadian yang penuh berkat itu sendiri. Bagaimana seorang raja
dapat memerintah dengan kesombongan, saat ia dikepung oleh para musuhnya dan
dari hari ke hari beresiko kehilangan kerajaannya dan berhenti menjadi seorang
raja? Dan tidakkah orang kudus memiliki begitu banyak alasan, dari pemikiran
akan kelemahannya sendiri, untuk selalu hidup dalam kerendahan-hati yang besar,
jika ia mengetahui bahwa dari jam ke jam ia mungkin kehilangan rahmat Allah dan
kerajaan Surga yang merupakan pahalanya selama usaha kerasnya bertahun-tahun
untuk memperoleh kebajikan-kebajikan? “Jikalau bukan TUHAN yang membangun
rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” [Mazmur 127, 1]
Betapapun
spiritual dan kudusnya seseorang, ia tidak dapat benar-benar aman. Para
malaikat sendiri yang diperkaya dengan kekudusan, tidaklah aman di Firdaus.
Manusia, dianugerahi kepolosan, tidaklah aman di firdaus duniawinya. Keamanan
apakah jadinya yang ada bagi kita dengan keadaan alami yang busuk, di
tengah-tengah begitu banyak bahaya dan musuh, yang dari dalam dan luar selalu
secara diam-diam ingin meniadakan keselamatan abadi kita?
Untuk
dihukum selama-lamanya cukuplah aku mengikuti dikte alami, namun untuk
diselematkan diperlukan rahmat Ilahi yang mencegah dan menemani aku, yang harus
terus mengikuti dan membantu aku, menjaga aku dan tidak pernah meninggalkan
aku. Oh, betapa benar jadinya nasehat Santo Paulus bagi kita “karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” [Filipi ii, 12]
=====
DOA
PENUTUP
Tuhan
kabulkanlah dengan rela permohonan umatMu, agar kami mengetahui apa yang harus
kami lakukan dan sanggup melaksanakannya juga. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P:
Marilah memuji Tuhan
U:
Syukur kepada Allah
======
Bapa yang Kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan
yang Abadi, Tuhan Yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah
Putera TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah. Kupersembahkan kepadaMu
kesakitanNya pada penderaan di tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang
yang berada di bawah kutuk dosa nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka
melanggar perjanjian yang mereka buat denganMu. Semoga Engkau membebaskan kami
melalui penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah
melalui Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah
kami dari kutuk-kutuk. Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami.
Dengan penderaanMu – meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara
terus menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka.
Keluarga yang menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang
mereka dan melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang
melanggar sebuah perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga
dilepaskan dari kutuk mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa
ini dan bertobat. Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan!
Berpalinglah dari dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah
sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor
Deputatus Chairman, Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha,
Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P.,
Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
=====
SUMBER BREVIR HARIAN:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
=====
BARU! Sudah berdoa Rosario? Sendiri ataupun
bersama keluarga? Mari update website ini; biarkan jumlah angka pendaras doa
Rosario terus bertambah: www.love2pray.com – mari kumpulkan satu juta Rosario
terutama Rosario keluarga setiap hari untuk menyelamatkan dunia seperti anjuran
Santo Pius X.
Sharing-kan juga web ini baik via sharing link
maupun via Broadcast Smartphone. (Janji ke-12; Mereka yang menganjurkan berdoa
rosario akan kubantu dalam kesulitan hidupnya.)
Brevir Harian ini dapat diakses melalui:
Fanpage Facebook: Brevir Harian
Blogspot: www.brevirharian.blogspot.com
Aplikasi Brevir Harian dapat di-unduh pada:
• Pengguna
Android, Gratis: Brevir Harian
• Pengguna
Android, Berbayar: Brevir Harian Pro (ada tambahan kata “Pro” di belakangnya,
1x unduh Rp22.000, selama tidak di-uninstall, maka berlaku seterusnya tanpa
bayar yang lainnya)
• Pengguna
I-Phone, Gratis: Brevir Harian
Untuk musik-musik rohani Kristiani-Katholik,
dapat didengar online, melalui:
• Radio
Awam Kecil Novena: www.aknradio.com
• Pengguna
Android dapat meng-unduh, Gratis: AKN Radio
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.