Selasa,
13 September 2016
PEKAN
BIASA XXIV – O PEKAN IV
PW
Santo Yohanes Krisostomus, Uskup & Pujangga Gereja (Putih)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin. Amin
Alleluya
MADAH
Ya
Kristus surya abadi
Engkau
sudi menerangi
Budi
serta hati kami
Dengan
cahaya sejati.
Engkau
mengutus pujangga
Yang
suci dan bijaksana
Untuk mengajar
dunia
Agar
sungguh bahagia
Smoga
kami didoakan
Supaya
menempuh jalan
Yang
menuju kebenaran
Dan
menjamin kehidupan
Kabulkanlah
doa kami
Ya
Allah Bapa surgawi
Bersama
Putra dan RohMu
Sekarang
serta selalu. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon
Semoga
seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari
padaku.
Mazmur
101 (102)
Allah
menghibur kita dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)
Tuhan,
dengarkanlah doaku, *
semoga
seruanku sampai kepadaMu.
Janganlah
Kausembunyikan wajahMu dari padaku,*
pada
hari kesesakanku.
Dengarkanlah
aku pada hari aku berseru,*
bersegeralah
menjawab aku.
Sebab
hari hidupku lenyap bagaikan asap,*
tulangku
membara seperti perapian.
Hatiku
layu seperti rumput yang hangus, *
dan aku
menjadi mangsa dewa maut.
Rahangku
nyeri karena mengigil ketakutan,*
aku
tinggal tulang berbungkus kulit.
Aku
kesepian seperti burung undan di padang gurun,*
seperti
burung hantu di puing-puing.
Aku tak
dapat tidur dan merasa seperti burung pipit,*
yang
sepanjang hari bertengger sendirian di atas atap.
Musuhku
menghina aku,*
lawanku
mempermainkan daku.
Abu
kumakan sebagai santapan,*
dan
minumanku kucampur dengan air mata.
Karena
amarah dan murkaMu,*
Engkau
mengangkat dan membanting aku.
Hari
hidupku bagaikan bayangan yang menghilang,*
dan aku
menjadi layu seperti rumput.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Semoga
seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari
padaku.
Antifon
Tuhan,
dengarkanlah doa orang yang telantar.
Tetapi
Engkau, ya Tuhan, Engkau bersemayam dari sediakala, *
dan
takhtaMu bertahan sepanjang segala masa.
Engkau
akan bangkit untuk mengasihani Sion, †
sebab
sudah waktunya untuk merelai dia, *
sungguh,
saatnya telah tiba.
Sebab
para hambaMu amat sayang akan batu-batunya,*
mereka
terharu melihat puing-puingnya.-
Kemudian
para bangsa akan menjunjung tinggi namaMu, ya Tuhan,*
dan
semua raja akan mengakui kemuliaanMu.
Sebab
Engkau akan membangun Sion kembali *
dan
menampakkan diri dengan mulia.
Engkau
akan mendengarkan doa orang yang telantar, *
Engkau
tidak menolak permohonan mereka.
Hendaknya
ini dituliskan bagi anak cucu kita,*
supaya
angkatan yang akan datang memuji Tuhan:
“Tuhan
memandang dari gunungNya yang kudus,*
Ia
memperhatikan bumi dari surga.
Ia
mendengarkan keluhan orang tawanan *
dan
membebaskan orang yang dihukum mati.
Semoga
nama Tuhan dimaklumkan di Sion *
dan
pujianNya diperdengarkan di Yerusalem;
bila
para bangsa daang berkumpul bersama raja mereka *
untuk
beribadat kepada Tuhan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan,
dengarkanlah doa orang yang telantar.
Antifon
Engkau
meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu.
Tuhan
melumpuhkan tenagaku dengan kekuatanNya,*
Ia
memperpendek masa kejayaanku.
Aku
berdoa: “Ya Allahku, †
jangan
aku Kaupanggil di tengah hidupku,*
sedangkan
tahun-tahunMu berlangsung turun temurun.”
Di
zaman purbakala Engkau meletakkan dasar bumi,*
dan
langit adalah buatan tanganMu.
Semuanya
itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya
menjadi usang seperti pakaian.
Engkau
mengubah mereka seperti orang berganti pakaian,*
dan
mereka hilang lenyap.
Tetapi
Engkau tetap sama,*
dan
tahun-tahunMu tidak berakhir.
Anak
cucu hambaMu akan hidup dengan aman,*
dan
keturunan mereka tetap tinggal di hadiratMu.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Engkau
meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu.
BACAAN
Est. 4:
1-16
4:1 Setelah Mordekhai mengetahui segala yang
terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu,
kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan
nyaring dan pedih.
4:2 Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan
pintu gerbang istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang
istana raja dengan berpakaian kain kabung.
4:3 Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan
undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang
Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain
kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.
4:4 Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester
memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu
dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya
ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya.
4:5 Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang
sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah
kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya
hal itu.
4:6 Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai
di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja,
4:7 dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala
yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan
ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.
4:8 Juga salinan surat undang-undang, yang
dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah,
supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan
pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan
untuk membela bangsanya di hadapan baginda.
4:9 Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan
perkataan Mordekhai kepada Ester.
4:10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan
kepada Mordekhai:
4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk
daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan,
yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku
satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja
mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari
ini tidak dipanggil menghadap raja."
4:12 Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu
kepada Mordekhai,
4:13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini
kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya
engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.
4:14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam
diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari
pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin
justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini
kepada Mordekhai:
4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang
Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan
janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku
serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk
menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku
mati, biarlah aku mati."
----
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
KERENDAHAN
HATI - Humility of Heart
Tulisan:
Fr. Cajetan Mary da Bergamo
Terjemahan
dari bahasa Italia ke bahasa Inggris oleh Herbert Cardinal Vaughn, Uskup Agung
Westminister, England 1903.
Pada
suatu waktu kita kita menetapkan pikiran kita untuk melakukan suatu kebajikan,
dan selanjutnya kita melakukan hal yang sebaliknya jatuh ke dalam kejahatan.
Ketika kita membuat perbaikan resolusi-resolusi kita membayangkan bahwa
kehendak kita itu tegas dan kuat, tetapi segera kita mendapatkan betapa lemah
dan tidak dapat diandalkannya hal itu, sebab kita berbuat seolah kita tidak
pernah menyatakan ingin berubah sama sekali.
Hati
kita seperti alang-alang yang bengkok diterpa angin, atau seperti perahu yang
terombang-ambing oleh gelombang. Cukuplah hal itu untuk mempertemukan kita
dengan dosa-dosa yang sering kita lakukan, sebuah gerakan hasrat, sebuah nafas
godaan, sebab kehendak untuk menahan berbuat jahat walaupun di waktu-waktu
tertentu kita bersemangat namun hal itu telah berakar dengan sungguh.
Inilah
alasan kuat bagi kita untuk merendahkan hati dan tidak menganggap apapun akan
diri kita sendiri, berdoa kepada Tuhan secara terus menerus hingga IA merancang
untuk menguatkan hati kita dimana IA bekerja melalui rahmat-Nya. “tunjukkanlah
kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami” [Mazmur 68:28]
Sumber:
http://www.catholictradition.org/Classics/humility.htm
DOA
PENUTUP
Allah,
keteguhan umatMu, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskupMu
santo Yohanes Krisostomus dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami
dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahannya.
Demi
Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P:
Marilah memuji Tuhan
U:
Syukur kepada Allah
======
Bapa yang Kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan
yang Abadi, Tuhan Yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah
Putera TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah. Kupersembahkan kepadaMu
kesakitanNya pada penderaan di tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang
yang berada di bawah kutuk dosa nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka
melanggar perjanjian yang mereka buat denganMu. Semoga Engkau membebaskan kami
melalui penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah
melalui Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah
kami dari kutuk-kutuk. Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami.
Dengan penderaanMu – meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara
terus menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka.
Keluarga yang menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang
mereka dan melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang
melanggar sebuah perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga dilepaskan
dari kutuk mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa ini dan
bertobat. Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan!
Berpalinglah dari dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah
sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor
Deputatus Chairman, Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha,
Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P.,
Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
=====
SUMBER BREVIR HARIAN:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
=====
BARU! Sudah berdoa Rosario? Sendiri ataupun
bersama keluarga? Mari update website ini; biarkan jumlah angka pendaras doa
Rosario terus bertambah: www.love2pray.com – mari kumpulkan satu juta Rosario
terutama Rosario keluarga setiap hari untuk menyelamatkan dunia seperti anjuran
Santo Pius X.
Sharing-kan juga web ini baik via sharing link
maupun via Broadcast Smartphone. (Janji ke-12; Mereka yang menganjurkan berdoa
rosario akan kubantu dalam kesulitan hidupnya.)
Brevir Harian ini dapat diakses melalui:
Fanpage Facebook: Brevir Harian
Blogspot: www.brevirharian.blogspot.com
Aplikasi Brevir Harian dapat di-unduh pada:
• Pengguna
Android, Gratis: Brevir Harian
• Pengguna
Android, Berbayar: Brevir Harian Pro (ada tambahan kata “Pro” di belakangnya,
1x unduh Rp22.000, selama tidak di-uninstall, maka berlaku seterusnya tanpa
bayar yang lainnya)
• Pengguna
I-Phone, Gratis: Brevir Harian
Untuk musik-musik rohani Kristiani-Katholik,
dapat didengar online, melalui:
• Radio
Awam Kecil Novena: www.aknradio.com
• Pengguna
Android dapat meng-unduh, Gratis: AKN Radio
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.