Ibadat Bacaan: Rabu, 03 Juni 2015
PERINGATAN S.KAROLUS LWANGA, DKK, MARTIR
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alelulya
MADAH
Hal 883
Kawan sekalian mari melambungkan
Nyanyian pujian untuk memulyakan
Angkatan pahlawan yang tak terkalahkan
Rela mati demi Tuhan
Mereka dihina dibenci dunia
Akhirnya disiksa hingga tak bernyawa
Namun sesungguhnya mereka berjaya
Hidup mulya selamanya
Sungguh mengagumkan semangat pahlawan
Yang tak tergoncangkan di tengah siksaan
Dimana gerangan sumber ketabahan
Jika bukan dalam Tuhan?
Terpujilah Bapa Allah mahaesa
Terpujilah Putra penebus dunia
Yang mengutus RohNya di tengah Gereja
Untuk selama-lamanya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Hal 431
Antifon I
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku
Mazmur 17 (18), 2-30
Pada saat itu terjadilah gempa
bumi yang dashyat (Why 11,13)
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang menyelamatkan daku.
Tuhanlah gunung pengungsianku, †
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat terpuji.
Aku berseru kepada Tuhan, *
dan aku diselamatkan dari musuhku.
Maut mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti aku,*
perangkap neraka menganga di hadapanku.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku
Antifon II
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Bumi bergetar dan goyah, †
goncanglah alas gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah Tuhan.
Tuhan menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api yang menghanguskan,*
bagaikan bara yang berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya beralaskan awan kelam.
Ia menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang dengan sayap terbentang.
Ia berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi dalam mendung yang menghitam.
Ia menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di langit,*
yang mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan semburan nafasMu.
Ia mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik aku dari air yang dalam.
Ia membebaskan daku dari musuh yang
perkasa,*
dari musuh yang kuat melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Antifon III
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
Tuhan mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas aku sebab hidupku murni.
Sebab aku tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia terhadap orang yang setia *
dan terbuka terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan menundukkan orang yang sombong.
Sungguh, Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku, Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon III
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
BACAAN
Yak 3:13-18
Yak 3:13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan
cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Yak 3:14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri
sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan
kebenaran!
Yak 3:15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari
nafsu manusia, dari setan-setan.
Yak 3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ
ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Yak 3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang
baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Yak 3:18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk
mereka yang mengadakan damai.
DOA PENUTUP
Allah, Tuhan panenan, Engkau sudah membuat darah para saksi iman menjadi
benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang GerejaMu di Afrika yang sudah
disiram dengan darah santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan
berlimpah-limpah.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.