Menurut Santo Thomas, penderitaan di api penyucian tidak
kalah beratnya dengan pernderitaan di api neraka. Yang membedakannya adalah
lamanya penderitaan itu. Santa Katharina dari Genoa mengatakan, “Jiwa-jiwa yang
berada pada tingkat penyucian mengalami penyiksaan yang tidak dapat dijelaskan.
Demikianpun tidak ada satu ilmu pengetahuan dapat menjelaskannya kecuali jika
Allah mewahyukan hal ini lewat suatu rahmat istimewa. Ada dua jenis penderitaan
di api penyucian yakni jauh dari Allah dan beratnya penderitaan itu sendiri.
Gereja tidak pernah menyatakan penderitaan model apa yang
dialami di api penyucian. Namun dengan hadirnya anggota-anggota gereja yang
memiliki rahmat kebajikan luar biasa dan mengalami berbagai penampakan dan
kisah-kisah luar biasa, dapat memberikan penjelasan kepada kita mengenai api
penyucian. Salah satu bukti adalah kisah Pastor Stanislaus Chascoa, seorang
Pastor Dominikan. Pada suatu hari ketika Pastor Stanislaus sementara berdoa
bagi jiwa orang-orang yang meninggal dunia, tiba-tiba ia melihat jiwa yang
terbalut nyala api dan saya bertanya apakah nyala api itu lebih panas dari api
yang ada di atas muka bumi? Waduh, jawab jiwa dari api penyucian itu, “Api
dimuka bumi tidak sebanding dengan api penyucian karena api dimuka bumi bagaikan
udara yang segar.” Mana mungkin kata pastor itu. Jika kamu tidak percaya
sekarang ulurkan tanganmu dan rabalah. Pastor menaruh tangannya dan seketika
itu juga berteriak kesakitan dan pingsan. Sesama pastornya lari menemukan dia
dan memberi bantuan semaksimalnya. Ketika pastor kembali sadar, ia menceritakan
penglihatan dan pengalaman yang sangat mengerikan dan berkata, “O,
saudara-saudaraku jika saja tiap orang tahu betapa dahsyatnya siksaan di api
penyucian, maka kita tidak pernah berdosa lagi. Marilah kita membuat silih di
atas bumi agar tidak perlu lagi membayarnya di hidup yang akan datang, karena
penderitaan di api penyucian sungguh sangat dahsyat. Mari kita memerangi dan
mengoreksi segala kesalahan kita dan marilah kita menyadari segala kekeliruan
dan kelemahan kita karena Sang Hakim Ilahi mencatat segala perbuatan kita.
Allah sangat kudus oleh sebab itu tidak ada satu kesalahn kecil yang tidak
dilihatNya.”
Bruder Modetino dari Pietrelcina tinggal bersama Padre
Pio beberapa tahun lamanya, maka ia menjadi pengikutnya yang setia. Ia pernah
menceritakan cerita berikut, “Pada tahun 1945, ketika saya berada di
Pietrelcino untuk membantu Padre Pio, saya juga ingin belajar dari
kebijaksanaannya dan menyimpan segala sesuatu dalam hati demi kepentingan hidup
rohaniku. Suatu malam ketika berdoa di depan Sakramen Mahakudus, Padre Pio
berjalan keluar dari tempat koor menuju kamarnya. Saya berjalan bersama dia di
lorong menuju kamarnya. Tiba-tiba saya bertanya kepadanya, “Apa pendapatmu
tentang api penyucian?” Jawabnya, “Jika Tuhan mengizinkan jiwa seseorang untuk
beralih dari api di dunia ini dan melewati api yang berkobar-kobar maka ia
bagaikan berlalu dari air panas ke air dingin.” Inilah kata-kata Padre Pio
kepadaku.
Pada suatu kesempatan lain lagi, C. Berulli dari
Cerignola bertanya kepadanya, “Padre Pio tolong ceritakan kepada saya tentang
api penyucian.” Ia menjawab, “Putriku, jiwa-jiwa di api penyucian ingin sekali
menerjunkan diri ke dalam api di dunia ini karena api di dunia ini bagaikan
sumur air dingin.”
Memang kita jarang berpikir tentang api penyucian. Jika
kita lebih banyak merenungkan tentang api penyucian makan kita akan mengelak
dari kelemahan dan dosa-dosa kecil yang sering kali tidak kita peduli dan kita
akan lebih banyak berdoa bagi jiwa-jiwa malang selagi hidup di dunia.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, dalam sakramen pembaptisan
Engkau telah menganugerahkan hidup surgawi kepada kami, sehingga maut tidak
menguasai kami lagi. Bimbinglah kami, supaya dapat mencapai kemuliaan
sepenuh-penuhnya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
=======
Sumber Buku:
JIWA-JIWA ORANG KUDUS – Edisi Padre Pio dari Pietrelcina
(hal. 34-36)
Penulis: Frate Alession Parente OFM Cap
Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN
bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir
sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka
Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Link
Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Anda punya
testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga,
ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.