John McCaffery pergi ke Pengakuan Dosa pada Padre Pio,
dan ia menulis pengalamannya yang luar biasa. McCaffery ingin Padre Pio
mendoakan teman-temannya.
McCaffery ingat: “Jadi, selama saat jedah, aku mulai
berkata, ‘dan kemudian, Padre...’, namun ia menyela aku sambil tersenyum dan
berkata: ‘Ya, aku akan mengingat teman-temanmu juga!”
Seorang wanita bernama Nerina Noe pergi ke Pengakuan Dosa
pada Padre Pio. Ia berkata pada Padre Pio bahwa ia ingin berhenti merokok;
wanita itu tidak menduga jawaban geram yang diberikan oleh Padre Pio:
“Wanita-wanita yang merokok menjijikkan.”
Frederick Abresch merupakan salah satu pengaku dosa yang
bertobat setelah pergi ke Pengakuan Dosa pada Padre Pio. Berikut ini adalah
beberapa hal ia jelaskan tentang cerita pertobatannya yang hebat:
“ Di bulan November
1928, ketika aku pergi menemui Padre Pio untuk pertama kali, beberapa
tahun setelah aku melalui dari Protestan menjadi Katholik, dimana kulakukan
tanpa kenyamanan sosial. Aku tidak memiliki iman; paling tidak sekarang aku
mengerti bahwa aku hanya berilusi saja memiliki iman. Dibesarkan di dalam
keluarga anti-Katholik dan dijejali dengan praduga-praduga melawan dogma-dogma
sampai tingkat yang demikian dimana sebuah instruksi yang terburu-buru tidak
dapat menghapus dogma-dogma, aku selalu
bersemangat akan hal-hal rahasia dan misterius.
Aku bertemu dengan seorang teman yang mengenalkan aku
pada misteri-misteri spiritual. Bagaimanapun, dengan segera aku jadi lelah
terhadap pesan-pesan yang tidak ada kesimpulannya yang berasal dari bawah
kubur; aku segera memasuki bidang okultisme, sihir dan semacamnya, dan
lain-lain. Kemudian aku bertemu dengan seseorang yang menyatakan, dengan udara
misterius, bahwa ia hanya memiliki
kebenaran: ‘theosophy.’ Aku segera menjadi pengikutnya, dan sepanjang
malam-malam kami mulai mengumpulkan buku-buku dengan judul-judul yang menggoda
dan menarik, aku menggunakan kata-kata reinkarnasi, logo, Brahma, Maya, dengan
semangat menunggu kejadian besar dan baru yang akan terjadi.
“Aku tidak tahu mengapa, walaupun aku percaya aku
hanyalah ingin menyenangkan istriku, tapi dari waktu ke waktu aku masih terus
mendekati Sakramen Maha Kudus. Ini adalah tingkat jiwaku saat untuk pertama
kalinya aku mendengar seorang Imam Kapusin dijelaskan padaku sebagai Salib yang
Hidup, terus menerus mengadakan mukjizat.
“Semakin ingin tahu... Aku memutuskan untuk pergi dan
menemuinya dengan mataku sendiri... Aku berlutut di tempat Pengakuan Dosa [dan
berkata pada Padre Pio bahwa]... aku berpikir bahwa Pengakuan Dosa adalah
lembaga sosial dan pendidikan yang bagus, namun aku tidak percaya sama sekali
akan Kerahiman Sakramen... Sang Padre, kemudian berkata dengan kesedihan yang
besar, ‘Kafir! Maka semua Komuni Kudusmu adalah dosa sakrilegi... kau harus
melakukan Pengakuan Dosa. Selidikilah hati nuranimu dan ingatlah kapan kau
terakhir melakukan Pengakuan Dosa yang baik. Yesus sudah lebih berbelas kasih
terhadapmu dibandingkan terhadap Yudas.’
‘Kemudian, sambil melihat di atas kepalaku dengan mata
melotot, ia berkata dengan suara yang kuat, ‘Terpujilah Yesus dan Maria!’ dan ia
pergi ke dalam gereja untuk mendengarkan Pengakuan Dosa seorang wanita, dimana
aku tetap tinggal di dalam sakristi, tergerak secara mendalam dan sangat
terkesan. Kepalaku berputar dan tidak dapat berkonsentrasi. Aku masih mendengar
di telingaku: “Ingatlah kapan kau terakhir melakukan Pengakuan Dosa yang baik!”
Dengan kesulitan aku mencoba mengambil kesimpulan: aku akan mengatakan kepada
Padre Pio bahwa aku tadinya seorang Protestan, dan setelah menyimpang aku
dibaptis kembali (dengan syarat), dan semua dosaku di masa lalu telah terhapus
oleh kebajikan Baptisan Kudus, bagaimanapun untuk ketenanganku aku ingin
memulai Pengakuanku dari masa kecilku.
“Ketika Padre kembali ke tempat pengakuan, ia kembali mengulang
pertanyaannya padaku: ‘Jadi, kapan terakhir kali engkau melakukan Pengakuan
Dosa yang baik?’ Aku menjawab, ‘bapa, saat aku...’ namun saat itu Padre menyela
aku dan berkata, ‘... engkau melakukan Pengakuan Dosa yang baik saat engkau
kembali dari bulan madumu, mari lupakan yang lainnya dan mulailah dari situ!’
“Aku jadi terdiam, gemetar, membisu dan aku mengerti
bahwa aku telah menyentuh hal supernatural. Padre tidak memberikan aku waktu
untuk merenung. Menyingkapkan pengetahuannya akan seluruh masa laluku, dan di
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, ia menyebutkan kesalahan-kesalahanku dengan
tepat dan jernih... Setelah Padre membawa semua dosa abadiku pada terang,
dengan kata-kata mengesankan ia mulai membuatku mengerti gravitasi semua
kesalahan ini, ditambahkan di dalam nada suara yang tak terlupakan, ‘Engkau
telah menyanyikan lagu himne untuk Setan, saat Yesus dengan cintaNYA yang
sungguh telah mematahkan leherNYA untukmu.’ Kemudian ia memberikanku penitensi
dan absolusi... Aku tidak hanya percaya pada dogma-dogma Katholik, tetapi juga
pada setiap seremoninya... untuk meniadakan iman ini, seseorang harus
meniadakan hidupnya juga.
DOA PENUTUP
Ya Allah,
pemulih dan pencinta kemurnian hidup kami. Engkau telah meluputkan kami dari
kegelapan. Arahkanlah hati kami kepadaMu, supaya kami selalu tinggal dalam
terang kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada
Allah
=======
Sumber: http://www.mostholyfamilymonastery.com/PadrePio.pdf
PADRE PIO: A CATHOLIC PRIEST WHO WORKED MIRACLES AND BORE
THE WOUNDS OF JESUS CHRIST ON HIS BODY
Written by: Bro. Michael Dimond
Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN
bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir
sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka
Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Link
Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Testimoni:
Saya hanya berharap doa ini tetap
bisa di kirimkan tiap hari...saya baru mulai 2 hari ini dan rasanya selalu ada
kerinduan utk terus memuji Tuhan...thx.
Anda punya
testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga,
ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.